Chapter 5

428 45 2
                                    

Claire menatap toko pandai besi Blacksmith. Di sini lah Gray bekerja. Tadi ia disuruh kakeknya untuk memesan mayonaise maker, dan karena itulah ia berada di sini sekarang.

Claire membuka pintu dan kepalanya menengok ke dalam membuat Saibara -pemilik Blacksmith- dan Gray terkejut.

"Akh, Claire?" Gray menghentikan pekerjaannya.

"Claire? Kau cucunya Ed?" Saibara bertanya, karena memang sejak ia tahu kedatangan Claire, ia belum bertemu dengannya. "Masuklah, jangan berdiri di situ!" Suruh Saibara.

Dengan perlahan Claire masuk. Ia tampak membawa sesuatu yang berat di tas ranselnya.

"Halo... Gray," sapa Claire memaksakan sedikit senyum.

"Akh? Ha... halo...," balas Gray.

Claire beralih pada Saibara. Setelah ia perhatikan, kakek di depannya inilah yang kemarin datang menemui kakeknya.

"Mmm.. Anda.. kakek Saibara 'kan?" Tanya Claire memastikan.

"Haha..! Tentu saja! Aku pemilik tempat ini," jawab Saibara. "Dan tolong, panggil aku Saibara saja. Kata 'kakek' mengingatkan kalau aku sudah tua."

"Hm! Kakek memang sudah tua!" Timpal Gray.

"Gray!" Saibara memperingatkannya dengan tatapan tajam.

"Emm.. aku ke sini karena disuruh kakek," ucap Claire menengahi.

Lalu Claire mengeluarkan batu adamantite* dari dalam ranselnya dan meletakkannya di atas meja.

"Kakek memesan mayonaise maker, dan katanya aku bisa membawa batu ini ke Blacksmith," lanjut Claire

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakek memesan mayonaise maker, dan katanya aku bisa membawa batu ini ke Blacksmith," lanjut Claire.

"Tentu saja ini adalah tempat yang tepat! Baiklah kami akan membuatkannya. Harganya 5000 G dan akan selesai dalam 5 hari. Gray akan mengantarkannya ke tempatmu. Apa kau setuju?"

Claire mengangguk. Ia sudah tahu hal itu dari kakeknya. Kemudian ia mengeluarkan uang 5000 G dan memberikannya pada Saibara.

"Terima kasih, Claire. Apa ada hal lain yang kau butuhkan?" Tanya Saibara.

Claire menggeleng. "Tidak, Saibara, hanya mayonaise maker saja."

"Oh, ya, jika kau ingin mengajak Gray keluar jalan-jalan, lakukan nanti setelah jam 1," tambah Saibara.

Wajah Gray mendadak memerah.

"Apa yang kau katakan, Kek? A.. aku sudah ada janji lain!" Tolak Gray.

"Memangnya kau mau kemana? Bukankah setelah bekerja kau hanya tidur di Doug's Inn saja?" Sindir Saibara.

"Kau hanya tidak tahu saja, jika setiap selesai bekerja aku langsung pergi ke perpustakaannya Mary!"

"Perpustakaan?" Potong Claire. Mendengar kata 'perpustakaan' ia langsung tertarik. "Apa di Mineral Town juga ada perpustakaan? Semacam perpustakaan kota?"

She's My Fiancee [fan fiction game harvest moon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang