Chapter 10

384 34 2
                                    

Malam hari di Mineral Town terasa sangat sepi, tidak seperti di kota yang masih banyak orang berlalu lalang menghabiskan malamnya. Di Mineral Town jika hari sudah mulai gelap para penduduknya lebih memilih berada di dalam rumah dan berkumpul bersama keluarga masing-masing. Namun meskipun begitu, masih ada beberapa penduduk yang berkunjung ke Doug's Inn untuk berkumpul dengan penduduk lainnya. Selebihnya, di jalanan atau di tempat umum seperti Rose Square dan Mineral Beach terlihat sepi.

Tak seperti malam-malam biasanya, di rumah kecil Zephire Farm berkumpul Saibara dan Gray serta dua pemiliknya, Claire dan Jack. Mereka selesai mengadakan makan malam bersama. Sebelumnya Gray sudah mengatakan pada Claire jika kakeknya ingin berkunjung ke rumahnya karena ada sesuatu yang ingin dibicarakan, kebetulan Jack juga sudah datang ke Mineral Town, maka jadilah Claire menyiapkan makan malam dengan bantuan Ann (meminjam dapur milik Ann).

Dan kini sampailah pada hal penting yang akan disampaikan oleh Saibara. Meja bundar kecil di tengah ruangan di dalam rumah Claire pun dikelilingi oleh Claire, Jack, Gray dan Saibara. Mereka berempat hanya duduk beralaskan bantal kecil yang sudah usang.

"Jadi... apa yang ingin Anda sampaikan pada kami, Saibara?" tanya Claire yang sudah siap untuk mendengarkan.

Saibara memasang wajah cukup serius. Dia mengeluarkan secarik kertas dari dalam saku bajunya dan meletakkannya di atas meja. Ketiga anak muda di depannya pun (termasuk Gray) hanya menatap bingung.

"Ini adalah surat wasiat kakek kalian," ucap Saibara memulai.

Ketiga pemuda yang ada di depannya kini seperti terpaku. Claire dan Jack menatap Saibara tajam, menunggu penjelasan selanjutnya.

"Ed, menulis ini pada hari ketika Claire tiba di Mineral Town."

Claire ingat, waktu itu Saibara berkunjung ke rumahnya. Jadi waktu itu mereka mendiskusikan tentang surat wasiat?

"Jadi kakek..." Jack bersuara menebak tapi tak melanjutkan kata-katanya.

Saibara mengangguk seakan mengerti apa kelanjutan kalimat yang diucapkan Jack. "Sebelumnya Ed sudah merasa akan terjadi sesuatu padanya. Ia sebenarnya sedang sakit keras. Tapi ia tak ingin siapapun tahu. Bahkan denganku saja dia merahasiakan penyakitnya. Dia hanya sering mengeluh lelah padaku. Belakangan aku tahu dari Dokter Trent jika Ed sedang menahan sakitnya."

"Ketika kakek dibawa ke klinik dulu?" tanya Claire memastikan.

"Ya, ketika itulah aku tahu. Tapi sebenarnya aku sudah firasat. Apalagi ketika Ed menyuruhku datang ke Zephire Farm dan mendiskusikan tentang surat wasiat."

"Apa karena itu kakek menyuruh Claire untuk pindah ke Mineral Town?" kali ini Jack yang bertanya.

Claire langsung menatap Jack seakan mengatakan bukan hanya aku, tapi kau juga! Yang ditatap pun hanya meringis merasa tak bersalah.

"Benar. Dia sudah tak punya siapa-siapa lagi kecuali kalian. Dia ingin Zephire Farm ada yang mengurus dan menghidupkannya lagi."

Claire dan Jack terdiam. Mendengar kata 'menghidupkan' membuat mereka berpikir 'separah inikah Zephire Farm terbengkalai?' Ada kata yang terasa miris disana. Mereka hidup dengan penghasilan yang tak sedikit di kota. Kebutuhan pun selalu tercukupi. Tapi bodohnya mereka tidak pernah memikirkan apa yang sedang dilakukan kakeknya di kampung halamannya ini.

"Jadi intinya, surat wasiat ini berisi tentang warisan Zephire Farm kepada kalian. Ed berharap kalian bisa mengelolanya dengan baik," lanjut Saibara.

Jack mengambil surat wasiat kakeknya dan membacanya. Di akhir kalimat matanya menajam.

"Dan satu hal lagi permintaan kakek kalian," Saibara berhenti sejenak mengambil jeda.

"Aku menjodohkan Claire dengan Gray dan mereka harus bertunangan," Jack menyuarakan apa yang dibacanya di akhir kalimat surat wasiat kakeknya.

She's My Fiancee [fan fiction game harvest moon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang