"Mari kita berteman... saja..., Gray. Kurasa... itu akan semakin mudah."
Gray menggigit bibir bawahnya. Kalimat yang tak pernah ia bayangkan akan keluar dari bibir merah muda itu telah membuat musim panasnya mendadak berubah menjadi musim dingin. Tapi tatapan mata Claire membuatnya mengerti. Tatapan yang seakan menyimpan penderitaan itu, tidak akan mungkin bisa ia biarkan untuk terus merasakannya.
"Apa ini ada hubungannya dengan Mary?"
Claire tersentak. Bagaimana Gray...
Tidak. Ia menggelengkan kepalanya. Ia tidak boleh melibatkan orang lain.
"Mary?" Claire mengernyit.
"Tadi sore aku melihatnya berjalan ke arah Zephire Farm. Tidak biasanya. Dia menemuimu?"
Tidak biasanya. Bahkan Gray tahu kebiasaan itu. Claire memaksakan bibirnya untuk tersenyum. "Mary gadis yang baik. Kau lebih pantas bersamanya, Gray." DEG. Hati Claire seperti tertusuk jarum ketika mengatakannya.
Sudah cukup. Gray mengepalkan kedua tangannya, erat. Ia menarik nafas berat dan memejamkan mata. Dan ketika ia membuka matanya, tergambar jelas senyum pahit di bibirnya. "Baiklah," ucapnya kemudian. "Jika itu akan membuatmu tidak canggung lagi saat melihatku, dan membuatmu nyaman, maka... akan aku lakukan."
"Gray...?"
"Sudah malam, Claire, sebaiknya kau segera pulang ke rumah. Aku juga akan kembali ke Doug's Inn." Gray menurunkan topinya menutupi setengah wajahnya. Lalu ia melangkah kembali ke Doug's Inn dengan memutari jalan lewat Rose Square.
Claire menatap punggung Gray yang semakin menjauh dengan tatapan sedih. Tiba-tiba tangannya memegang dada, merasakan hatinya yang ngilu. Dan rasa ngilu itu pun menjalar sampai ke ujung-ujung jarinya. Menimbulkan rasa yang semakin tidak nyaman di hatinya.
"Dasar bodoh!"
Claire hampir terlonjak dari tempatnya saat sebuah suara merutukinya. Ia menoleh ke tempat dimana Gray berdiri tadi.
"Ann?"
Ann berjalan mendekati Claire dengan penuh emosi. Tangannya yang membawa kotak keranjang langsung diarahkan ke Claire dan memberikannya dengan paksa.
Claire yang bingung hanya bisa menerimanya.
"Aku kesini karena Jack menyuruhku membawakan makan malam ini untukmu. Tapi saat aku melihatmu dengan Gray tadi, dan mendengar semuanya secara tidak sengaja, aku kecewa, Claire!" Ann tidak bisa menghentikan amarahnya.
Claire masih dalam keterkejutannya dan belum mampu untuk berkata-kata. Apalagi melihat Ann yang seperti baru saja keluar dari panci panas, membuat tenggorokannya kering dan harus susah payah membasahinya dengan menelan saliva.
"Kenapa kau memutus pertunangan kalian? Dan mengatakan kalian berteman saja? Kau tidak peka, Claire!"
"Ann..." suara Claire terdengar serak.
"Dan Mary? Kau bilang mereka berdua lebih pantas? Hell! Kau yang terburuk, Claire!"
Claire kehilangan kata-kata. Tentu saja. Siapa yang berkutik jika dimarahi seperti itu? Tapi... memikirkan hubungan Mary dan Gray... hati Claire merasakan sakit. Apa ini? Kenapa ia merasakan kedua matanya memanas dan pandangannya semakin buram?
Ann menarik nafas dan menghembuskannya pelan. Berusaha menenangkan dirinya sendiri. Ia menatap Claire dengan pandangan putus asa. "Kau benar-benar yang terburuk, kau tahu?" Ann masih merutukinya, namun kali ini dengan nada iba.
Sebutir air mata jatuh dari mata bening Claire. Kedua pipinya serasa panas. Dan hatinya... entah kenapa semakin sakit.
Tiba-tiba Ann memeluknya. Berusaha menenangkannya. Tapi justru air matanya semakin deras mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's My Fiancee [fan fiction game harvest moon]
FanficFan fiction dari game harvest moon dengan mengambil tokoh utama Claire dan Gray.