Chapter 25

262 25 1
                                    

"Apa ini milikmu?"

Kedua mata Claire membulat. Kalung itu, kenapa bisa berada di tangan Kai? Batinnya.

Kai seperti tahu arti tatapan Claire. Lalu ia tertawa, menyadarkan keterkejutan gadis itu. "Kau sepertinya terkejut, Claire. Aku menemukannya di tangan Gray ketika dia sedang mabuk berat. Kupikir... aku pernah melihat kalung ini sebelumnya. Dan karena aku penasaran, aku mengambilnya. He... he... mungkin saat ini Gray sedang mencarinya. Akan aku kembalikan saat ke Doug's Inn nanti."

Claire memejamkan mata sekilas. Sepertinya ia tak perlu menjawab pertanyaan Kai. Saat ini perhatiannya tertuju pada Gray. "Kau bilang... Gray mabuk berat?"

Kai menarik nafas panjang dan mengeluarkannya pelan. Lalu ia kembali memasukkan kalung tersebut ke dalam saku celananya. Ia tahu Claire tidak akan menjawab pertanyaannya. "Tadi malam Cliff menemukannya mabuk di pantai bersama Karen," ia menyunggingkan senyum tak percaya. "Dia sangat kacau. Aku belum pernah melihatnya sampai seperti itu."

Kenapa?

Satu-satunya pertanyaan Claire yang sangat ingin ia tahu jawabannya. Tapi tidak mungkin ia bertanya pada Kai. Ia tidak ingin Kai merasa curiga dengan hubungannya bersama Gray. Sekarang diantara mereka sudah tidak terjalin ikatan apapun lagi.

**

Claire keluar dari Klinik dengan membawa satu botol minuman herbal, relaxation tea leaves. Ia merasa khawatir saat mendengar Gray mabuk tadi. Maka setelah dari kafenya Kai ia segera pergi ke Klinik dan meminta Elli untuk membuatkan ramuan penghilang mabuk. Kata Elli, relaxation tea leaves ini banyak khasiatnya. Salah satunya untuk menghilangkan rasa mual dan sakit kepala akibat mabuk.

Dengan langkah pasti Claire langsung menuju ke Doug's Inn. Ia berharap minuman herbal buatan Elli ini bisa membantu Gray menghilangkan rasa yang tidak nyaman pada tubuhnya.

Perlahan Claire membuka pintu Doug's Inn. Ia melongokkan kepalanya ke dalam, mencari tahu apakah Ann sedang menjaga. Setelah kejadian tadi malam rasanya ia akan malu jika bertemu dengan gadis tomboy itu. Ia bernafas lega setelah dilihatnya tidak ada tanda-tanda keberadaan Ann. Kemudian ia melangkah masuk ke dalam.

"Ah, Claire? Selamat datang," sambut Doug dari balik meja kasirnya.

Claire mengangguk dan tersenyum. "Kabar baik, Paman Doug." Ia berjalan mendekati meja kasir. "Oh, ya, apakah Gray ada di atas?"

"Gray? Hmmm... sepertinya dia ada di atas. Ah, maaf, Claire, aku tidak yakin. Ada banyak pelanggan hari ini. Jadi aku tidak memperhatikan Gray."

"Tidak apa-apa. Kalau begitu aku ke atas dulu, Paman Doug."

"Iya, silahkan, Claire."

Beberapa saat setelah Claire menaiki tangga, Ann keluar dari dapur. Ia berjalan menghampiri ayahnya sambil pandangannya menyapu sekitar ruangan.

"Ayah, sepertinya tadi aku mendengar suara Claire. Apa dia kesini?" tanya Ann.

"Iya, dia ke atas untuk menemui Gray."

"Apa? Ke atas?" Ann tampak terkejut sekali. "Gawat!"

Sementara itu, Claire berjalan ke kamar Gray. Ia melihat pintunya terbuka. Berarti Gray memang berada di dalam. Namun ketika kurang selangkah lagi ia sampai, terdengar isak tangis seorang perempuan dari dalam kamar. Claire menghentikan langkahnya dan bersandar pada dinding dekat pintu.

"Maafkan aku, Mary, membuatmu menangis," Gray bersuara.

DEG.

Mary?

Jantung Claire berdegup keras. Jari-jari tangannya meremas botol minuman herbal yang sejak tadi dibawanya. Dan lagi-lagi hatinya merasa seperti ditusuk jarum. Kali ini bukan hanya satu, tapi ribuan jarum. Rasanya ia sudah tidak bisa bernafas lagi.

She's My Fiancee [fan fiction game harvest moon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang