Claire membuka pintu rumahnya. Ia menghirup udara dalam-dalam. Pagi ini ia bersemangat sekali untuk membantu Jack di Zephire Farm. Meski nanti pagi jam sepuluh diadakan festival pantai, Jack tetap bekerja. Maka Claire ingin meluangkan waktunya sebentar sebelum pergi ke festival tersebut. Kemarin Kai mengajaknya pergi bersama. Dia bilang festivalnya sangat menarik dan sayang jika melewatkannya.
Ketika Claire melangkah keluar dari pekarangan rumahnya ia berpapasan dengan Saibara.
"Ah, Kakek, selamat pagi," sapanya. Mulai sekarang Claire akan memanggilnya kakek sama seperti Gray karena ia sudah bertunangan dengan cucunya. Akan sangat tidak sopan jika ia masih memanggilnya Saibara.
"Claire? Selamat pagi," balas Saibara dengan lesu.
"Ada apa, Kek? Kau sedang tidak enak badan?" tanya Claire tampak khawatir.
"Hmmm... iya, Claire. Pagi ini aku sedikit tidak enak badan. Sayang sekali Klinik sedang tutup."
"Kalau begitu istirahat saja, Kek. Sudah sarapan?"
"Aku sudah sarapan."
Claire mengernyit. "Lalu... kenapa Kakek masih tampak lesu? Apa Kakek benar-benar sakit?"
"Hanya sedikit demam kurasa. Tapi kau tidak perlu khawatir."
Claire tidak percaya. Ia masih tetap mencemaskan Saibara. Tidak biasanya dia seperti ini. Ia sudah menganggap Saibara seperti kakeknya sendiri. Jadi ia tidak ingin terjadi apa-apa dengan Saibara. Jika ia tidak sedang buru-buru ke Zephire Farm, pasti ia akan merawatnya. Kemudian terlintas Gray di pikiran Claire. Gray adalah cucunya, dia harus merawat kakeknya yang sedang sakit. "Sebaiknya Kakek beristirahat di rumah saja. Aku akan memanggil Gray."
"Tidak usah," Saibara mencegah Claire yang sudah akan bergegas ke Doug's Inn.
"Kenapa, Kek?" tanya Claire heran.
Saibara menghembuskan nafas dalam. "Dia tidak akan peduli dengan apapun jika sedang marah. Biarkan saja dia untuk hari ini."
"Gray marah? Kenapa?" Claire tak percaya. Harusnya Gray lebih memperhatikan kakeknya. Bukan malah bersikap kekanak-kanakan.
"Hmmm... memang benar, aku terlalu keras dan terlalu ikut campur dengan urusannya. Dia pantas marah."
Claire kesal. Kalau ia jadi Gray, ia tidak akan membiarkan kakeknya berpikiran seperti itu. "Sudahlah, Kek. Ayo, kuantar masuk ke dalam rumah. Aku akan menemui Gray, Kek. Kakek tenang saja."
"Baiklah kalau begitu."
Setelah mengantar Saibara ke rumahnya, Claire segera pergi ke Doug's Inn.
"Akh, Claire? Tidak biasanya kau kesini pagi-pagi. Ada apa?" tanya Ann ketika Claire masuk ke restoran. Kebetulan ia sudah selesai membersihkan ruangan.
"Umm, Ann, apa Gray sudah bangun?"
"Hoooo... kau kesini untuk bertemu dengan Gray?" Ann mulai menggoda.
"Iya, aku harus bertemu dengannya."
"Wah, sepertinya kau sedang buru-buru. Apa ada hal mendesak? Kau... rindu padanya?"
"Ann!" Claire menggeram. "Aku serius. Aku harus bertemu dengan Gray. Kakeknya sedang sakit."
Ann berhenti menggoda Claire. Ia mengerjap-ngerjapkan kedua matanya. "Saibara... sakit?"
Claire mengangguk.
"Tapi... Gray sudah pergi," ucap Ann.
"Kemana?"
"Dia bangun pagi-pagi sekali. Katanya mau pergi menambang."
"Menambang? Di...mana tempat itu?"
"Kau tidak tahu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
She's My Fiancee [fan fiction game harvest moon]
FanfictionFan fiction dari game harvest moon dengan mengambil tokoh utama Claire dan Gray.