"Kita sudah sampai." Jack mengantar Kai ke rumah baru Claire.
"Ini rumahnya?" Kai menatap rumah tersebut dengan tatapan yang sulit diartikan. Lalu senyum itu pun tersungging di bibirnya.
Jack mengangguk. "Yup, rumah baru."
"Ah, Jack, disini kau rupanya!" Sebuah suara memanggil Jack.
Jack dan Kai menoleh dan mereka melihat Zack datang dari arah Yodel Farm.
"Oh, Kai, kau disini juga? Bagaimana kabarmu?" sapa Zack.
"Baik, Zack. Mineral Town selalu membuatku sangat baik," jawab Kai tak kalah ceria.
"Ada apa, Zack? Sepertinya kau tampak senang," tanya Jack.
"He... he... Begini, Jack. Ada temanku yang datang kesini. Aku ingin mengenalkanmu padanya. Kau mau datang bersamaku? Aku yakin kamu tidak akan menyesal."
"Mmm... baiklah. Ayo kita kesana. Sebaiknya kau memegang kata-katamu, Zack. Aku tidak akan menyesal, kan?"
"Aku jamin, Jack!" sahut Zack sambil merangkul pundak Jack untuk menuntunnya menuju ke rumahnya.
"Ah, Kai, maaf aku tidak bisa menemanimu," kata Jack pada Kai.
"Tenang saja, Jack," jawab Kai sambil melambaikan tangannya.
Dan begitulah Jack diseret Zack untuk dikenalkan pada temannya meninggalkan Kai sendiri di depan rumah Claire.
Kai berjalan memasuki pekarangan rumah di depannya. Jantungnya berdebar karena sudah lama tidak bertemu dengan Claire, teman masa kecilnya. Dalam hati ia merasa senang karena akhirnya ia bisa bertemu lagi dengan Claire. Sebegitu senangnya ia sampai kedua tangannya tak bisa terangkat untuk mengetuk pintu karena gemetar.
"Kai!"
Sebuah suara mengagetkannya dan membuatnya menoleh ke belakang. "Gray?"
Awalnya Gray berjalan seperti biasa menuju ke rumah kakeknya untuk bekerja. Namun kedua matanya menangkap sesosok laki-laki berada di depan rumah Claire. Ternyata dia adalah Kai. Berbagai pertanyaan langsung berkecamuk di pikirannya. Untuk apa Kai ada di depan rumah Claire? Apa mereka saling mengenal? Atau...
Gray buru-buru menepis pikiran buruknya. Ia mengenal Kai, mereka bersahabat baik, dan ia tidak ingin berpikiran negatif tentangnya. Setelah memanggil Kai, kakinya otomatis berjalan mendekat.
"Hai, Gray," seperti biasa, Kai menyapa teman dekatnya di Mineral Town ini dengan senyum ramah. Namun entah kenapa ia merasakan aura yang berbeda.
"Kenapa kau disini, Kai?" tanya Gray datar.
"Oh, he... he...," Kai menggaruk belakang rambutnya.
Tanpa disadari Kai, Gray menajamkan kedua matanya.
"Gray, kau tahu? Ternyata Claire ada disini. Dia teman masa kecilku waktu di kota," cerita Kai dengan senyum bahagianya. "Kau ingat? Aku pernah cerita tentang seseorang yang aku sukai sewaktu kecil, kan? Dia Claire, Gray!"
"Apa?" Gray terkejut dan seperti tak percaya. Ternyata Claire adalah... orang yang pernah disukai Kai sewaktu kecil dulu.
Kai menangkapnya. Menangkap raut wajah Gray yang tak biasa itu. Instingnya langsung mengatakan bahwa akan ada persaingan diantara mereka. "Kenapa, Gray?" tanya Kai. Ekspresinya ia buat setenang mungkin. "Kau sepertinya tidak senang mendengarnya."
Gray menatap Kai. Begitu pula Kai. Tanpa harus berkata apa-apa mereka seakan tahu pikiran masing-masing.
"Boleh tahu... apa yang sedang terjadi... disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
She's My Fiancee [fan fiction game harvest moon]
FanfictionFan fiction dari game harvest moon dengan mengambil tokoh utama Claire dan Gray.