Chapter 18

327 39 1
                                    

Kai melirik ke arah pintu masuk Mineral Beach. Wajahnya terlihat mulai khawatir. Sudah dua jam Festival Pantai dibuka, tetapi Claire belum juga datang. Kemarin gadis itu bilang akan datang setelah selesai membantu Jack di Zephire Farm, jadi ia urungkan niat untuk menjemputnya. Namun sekarang Kai merasa menyesal dengan keputusannya. Nyatanya ia jadi gelisah karena Claire belum datang juga.

Tak berselang lama, Kai melihat Jack memasuki pintu masuk Mineral Beach. Wajahnya pun langsung berseri mengingat Jack pasti datang bersama Claire. Namun harapannya langsung runtuh ketika dilihatnya Jack hanya datang sendiri. Bahkan Jack terlihat sama gelisahnya setelah melihat ke sekeliling. Dia seperti mencari seseorang dan seseorang tersebut tidak ditemukannya. Oh, tidak. Kai harap itu bukan Claire.

Jack menghampiri Ann yang sedang melihat-lihat beberapa anjing yang nanti akan ikut turnamen frisbee.

"Hai, Ann," sapa Jack.

"Oh, hai, Jack. Kau datang juga? Ekh, mau ikut turnamen?"

Jack menggeleng. "Tidak, Ann. Aku hanya ingin bertanya. Apa kau tahu Claire dimana? Sejak pagi tadi aku belum melihatnya. Padahal dia sudah berjanji akan membantuku di Zephire Farm. Aku juga sudah ke rumahnya, tapi tidak ada siapa-siapa," tanyanya dengan cemas.

"Hei, hei, santai, Jack," Ann tertawa kecil. Terselip rasa bersalahnya pada Jack mengingat ia dan Saibara merencanakan sesuatu pada Claire. "Kau tenang saja. Saat ini Claire sedang bersama Gray. Emm... mungkin mereka tidak akan kesini, Jack."

Jack menghembuskan nafas lega. Ia hanya takut jika terjadi sesuatu dengan Claire. "Memangnya mereka pergi kemana?"

Ann tertawa melihat wajah khawatir Jack yang mulai memudar, menggemaskan. "Claire mengantarkan sarapan untuk Gray. Kau tahu, mereka semakin dekat, Jack, he... he... he..."

"Syukurlah kalau begitu, aku tidak perlu khawatir lagi."

Ann mengangguk mengiyakan. "Ah, sebaiknya coba kau lihat mereka," Ann menarik lengan Jack untuk mendekat dan menunjuk beberapa anjing yang berjejer bersama pemiliknya masing-masing. "Menurutmu, pasangan mana yang akan menang, Jack?"

Jack mengamati. Lalu kedua matanya terpaku pada sosok yang ia kenal. "Karen?"

"Aah, aku lupa bilang. Tiap tahun dia selalu ikut. Tapi..." Ann mengangkat kedua pundaknya. "Dia belum pernah menang."

"Aku tidak tahu kalau Karen punya anjing."

"Oh, anjing itu? Namanya Hannah, anjing milik Barley. Karen selalu meminjamnya untuk ikut turnamen."

"Oh..."

Kemudian Ann berjalan mendekati Karen. "Tahun ini berpartisipasi lagi?"

"Aku hanya mengincar juara ketiga, Ann. Jangan salah paham. Aku bukan orang yang suka melakukan hal seperti ini," jelas Karen.

Ann tertawa garing. Ia sudah menduganya, Karen ikut turnamen hanya untuk hadiah ketiga, yaitu wine exclusive, wine yang susah dicari karena berusia puluhan tahun.

"Boleh aku pinjam Hannah sebentar?" Ann mengambil alih tali leher yang mengikat Hannah. Namun entah bagaimana, tiba-tiba Hannah berlari dan tali tersebut terlepas dari pegangan Ann. "Oh, tidak! Hannah!"

"Kenapa kau lepas talinya, Ann?" protes Karen.

"Kau tidak lihat? Dia lari sendiri!"

"Aarggh..." Karen mengejar Hannah.

Jack yang menyaksikannya juga tak tinggal diam. Ia menyusul Karen di belakang dan berniat untuk membantu menangkap Hannah.

"Aaaaakkkkhhh..." Popuri yang sejak tadi berdiri tak jauh dari mereka langsung menjerit ketika Hannah menuju ke arahnya. Demi Dewi Panen, ia takut dengan anjing. Apalagi saat ini Hannah terlihat mengejarnya. Mau tidak mau Popuri harus berlari untuk menghindar. Oh, iya, Hannah tidak suka warna merah sama seperti yang sedang dipakai Popuri saat ini. Ia akan mengejar apapun yang berwarna merah dan merobek-robeknya sampai tak berbentuk.

She's My Fiancee [fan fiction game harvest moon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang