DK ❤ 7

39.5K 3.6K 98
                                    

Status : Republish.

Jadwal up date : setiap Senin.

Genre : General Fiction.

--o0o--

Demi hari ini Kian dan Anggi sudah sampai di kantor jam 8, demi menyambut bos baru Kian yang katanya suami-able, horang kaya...

Anggi, Rena sama Tiwi sampe harus beli baju baru hanya untuk hari ini, ck berlebihan sekali mereka, ada duitnya juga ya Ki...

Lah kalau Kian, duitnya udah buat bayaran tagihan listrik yang naik gara-gara marathon drama korea mulu dirumah bareng Anggi, tuh bocah biar rumahnya gede tapi senengnya main dirumah Kian.

Modus sih kayaknya, biar makan ketoprak mamanya Kian yang enak.

"Pake baju yang rapi, rambut disisir," ucap bu Peni memulai orasinya.

"Khusus anak-anak Divisi Perencanaan, meja kalian rapihkan, file disimpan yang benar."

"Udah kaya nyambut pejabat negara aja bu," ucap Novan sambil garuk-garuk kepala, kayaknya masih ngantuk pagi-pagi harus berangkat.

"Oh iya-- kalau kalian gak pengin saya mutasi ke Pekanbaru," ucap bu Peni yang dibarengi anak-anak saat mengucapkan kata Pekanbaru.

"Tetep pake sepatu, jangan ganti sandal dulu. Sekarang bekerja, mungkin sebentar lagi beliau sampe, cepaatt." Bu peni meninggalkan ruang meeting.

Kian ditinggal sama rekan-rekan satu lantainya karena harus ke kamar mandi dulu, pagi-pagi udah mulas. Saking buru-buru berangkat, sarapan aja dimobil Anggi.

Lagian sepenting apa sih boss baru ini, sama aja buruh kayak dia, nasibnya aja yang lebih bagus.

Aah, perut Kian udah lega.

Meja dan komputer baru Kian sudah disiapkan disamping ruangan sang maha boss, model baru dengan aplikasi pro-secretary untuk manage jadwal sang boss, Kian sudah belajar dari Irfan kemarin.

"Saya kira, saya tidak diterima dikantor ini. Karena tidak ada orang satupun diruangan." sebuah suara Kian dengar saat memasuki Divisi Perencanaan.

"Kami tadi sedang briefing Pagi pak, kebiasaan disini sebelum memulai bekerja," ucap Ibu Peni gugup.

"Good," ucap laki-laki itu. Kian menatap dari atas ke bawah. Tinggi, putih, bersih, rambutnya hitam, alisnya tebal. Kian merapat ke samping Tiwi dan Rena yang terlihat mesam mesem, dasar otak genit.

"Dan Anda yang baru masuk? Apa baru datang? Anda terlambat," ucap laki-laki tadi menatap arlojinya. Sembarangan, hiih udah perjuangan pagi-pagi bangun biar gak telat, malah dituduh yang gak-gak. Untung boss...

"Saya habis dari kamar mandi pak," ucap Kian membela diri.

"Yang Ini namanya Kiandra Larasati, sekretaris bapak disini," ucap ibu Peni merasa perlu mengenalkan Kian.

"Oke, kita akan sering diskusikan jadwal-jadwal saya agar lebih terencana. Untuk sementara saya akan melakukan sharing dengan semua divisi yang berhubungan dengan Divisi Perencanaan, serta internal divisi sendiri...," ucap si bapak berwibawa, dua temennya dari tadi pasti gak ngeh omongan bossnya, pasti mereka sedang berfantasi yang gak-gak. Dasar...

"Kalau gitu, mohon kerjasamanya dengan kalian, semoga kontribusi divisi kita makin baik lagi kedepannya," ucap si boss lalu masuk keruangannya. Siapa ya namanya lupa.

Dear KiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang