DK ❤ 30

29.1K 2.9K 56
                                    

Status : Republish.

Jadwal up date : setiap Senin. (& Weekend)

Genre : General Fiction.

--o0o--



Gak terlalu bisa keluarin emosi galau2an Kian, Kian kan rada sableng. 

Jadi maaf kalau feelnya gak dapet melow2nya Kiandra ya...

(Tutup muka 🙈)

***

"Gila Ki, cewek begajulan kayak lo, belum pernah ciuman? Serius?" ucap Tiwi melongo setelah sekian kali hanya mengucapkan 'wow...'

Dan atas paksaan dua perempuan di depannya, akhirnya Kian menceritakan apa yang terjadi pada dirinya ke Rena, Tiwi dan tentu saja Anggi di ujung telp tentang kejadian Jumat malam yang lalu itu.

"Heh... kenapa lo jadi salah fokus sih Wi??" ucap Anggi divideo call yang sejak tadi ikut mendengarkan cerita Kian.

"Asli gw speechless denger pak Elvan bisa lakuin itu ke lo Ki, gw yakin dia punya rasa ama lo," ucap Tiwi dengan yakin.

"Gw setuju sama lo Wi, seorang pak Elvan dengan pembawaan dingin gitu, bisa segitunya sama Kian? heran gw...." Ucap Rena menopang wajahnya dengan kedua tangannya.

Kian hanya diam mendengar pendapat teman-temannya, mereka berada di Lawson dekat rumah Kian, setelah mereka berhasil menyeret Kian dari tempat tidur. Tiga hari Kian istirahat di rumah memulihkan kondisi fisiknya setelah sakit.

Sembuhin harga diri juga....

Kian teringat saat terbangun di kamar Tiwi tengah hari, ada buket mawar di meja dengan kartu tertulis 'I'm sorry' dan sebungkus bubur ayam yang sudah dingin.

Apa pak Elvan tadi datang? Mau ngapain?
Mau menghina Kian lagi dengan kata 'kamu bukan siapa-siapa saya Kiandra'

Memangnya Kian bisa dibujuk hanya dengan bunga dan bubur dingin???

Dengan pikiran kemana-kemana, tangan Kian meraba buket mawar dan memakan juga buburnya. Dasar Kian payah, telan deh tuh harga diri!!

"Eeh nih bocah malah ngelamun!" Ucap Anggi di vidcall.

"Sorry... gw asli bingung harus bersikap kayak apa, gw marah karena harga diri gw kayak gak dianggap dengan apa yang dia lakuin ke gw. Tapi waktu gw lihat matanya malam itu, gw kayak ngelihat seseorang yang sedang putus asa," 

"Dah ah, anggap gw udah gila,"ucap Kian menutup wajahnya. Bingung sendiri dengan perasaannya.

"Lo gak terima perlakuannya ke lo karena tersinggung, tapi lihat dari gelagat lo, lo gak bisa marah sama dia?" tanya Tiwi keheranan, asli nih bocah bingungin banget. Apalagi saat Tiwi buru-buru pulang ke kosan setelah dengan takut-takut Arief bilang kunci kosannya diminta Elvan, mau apa coba Elvan minta kunci kosan Tiwi, apa ada hubungannya dengan keberadaan Kiandra disana?

Saat sampai kamarnya Tiwi, dia mendapati beberapa lembar kelopak mawar di lantai, dengan kamar dalam keadaan sudah kosong dan rapi.

"Lo suka sama pak Elvan Ki?" tanya Tiwi membuat Kian menatap Tiwi dan Rena bergantian tanpa bisa menjawab.

Gw suka Elvan?

Beberapa kali memang ada momen Kian dan Elvan menjadi dekat, dan dekat dengan Elvan membuatnya nyaman, selalu ada degub kencang yang menyertai kebersamaan mereka...

Dear KiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang