DK ❤ 26

29.4K 3K 114
                                    

Status : Republish.

Jadwal up date : setiap Senin. (& Weekend)

Genre : General Fiction.

--o0o--
 
 

Kangen Elvan gak? 😁
 

*****

Jarum jam sudah menunjuk jam 12.10 siang saat perut Elvano memberontak minta diisi, salah dia yang sering tidak teratur makan, bahkan sejak kemarin sore yang dikonsumsi hanya mie instan dan bergelas-gelas kopi. Pekerjaannya membuatnya harus terus fokus, bahkan di rumahnya pun dia tidak lepas dari layar laptopnya sampai pagi.

Nasib jomblo.....

Umur sudah 30, tapi belum ada wanita yang diijinkan oleh dirinya mendekat. Apa Elvan masih mengharapkan masa lalunya???

Entahlah.....

Mungkin Elvan sama mengenaskannya seperti Reyhan, Laki-laki gagal move on! Biarpun dikasih sang pencipta rupa yang menawan, jabatan yang menyilaukan, tapi tetap saja, hatinya gak bisa diajak up grade....

Yaah.... biarlah Elvan menikmati hari-harinya seperti ini, untung orangtuanya sibuk sendiri hingga lupa menuntut kedua anak laki-lakinya untuk segera memberi mereka mantu.

"Istirahat pak?" sapa Fahmi, Elvan mengangguk. Fahmi sudah menenteng bungkus makanan. Sepertinya delivery.

"Kamu gak turun?"tanya Elvan setelah mendekat.

"Gak pak, tanggung lagi cek komputer Asti, error," jawab Fahmi, Elvan mengangguk lalu bergerak ke arah lift, ruangan lantai empat sudah sepi.

Ting....

Elvan melangkah ke arah lift yang terbuka di depannya, beberapa orang keluar dari lift menyisakan seorang Kiandra yang sibuk membolak balik isi map, wajahnya ditekuk kesal. Pasti Reyhan mengerjai Kiandra lagi.

"Kian...," sapa Elvan ke Kian yang sepertinya tidak sadar ada Elvan di dalam lift.

"Eh astagfirullah, Pak Elvan..." ucap Kian kaget, celingukan, tahu-tahu ada Elvan di dalam Lift.

"Kok masih kerja? Sudah jam istirahat loh?" ucap Elvan bersandar di dinding lift.

"Iya nih pak, perut udah laper. Tapi tuh boss nyuruh revisi dokumen, dan harus langsung dapat ACC dari Kepala Marketing sekarang juga, aarggh kesel...!" ucap Kian gemas sambil mengepal tangan depan wajahnya.

Punya boss lagi galau, sungguh merana, jadinya Kian yang dikerjain... heeeh nasib kacung ber-High heel...

"Dikerjain Pak Reyhan lagi? Pak Killian juga udah istirahat Ki...," Elvan menatap Kian yang menyender di dinding lift.

Hari ini Kian memakai kemeja merah marun slim fit, rok span hitam memperlihatkan pinggangnya yang ramping, rambutnya dikuncir kuda seperti biasa, kulitnya putih kontras dengan warna merah kemejanya, tidak terlalu tinggi tapi juga tidak pendek seperti ejekan Irwan atau Reyhan. Elvan membersihkan tenggorokannya yang tiba-tiba kering.

"Iya juga, saya gak punya nomor pribadinya lagi," ucap Kian dengan wajah memelas.

"Istirahat dulu, taruh berkas di lobby, kita makan dulu aja, nanti saya bantu cari pak Killian," tawar Elvan, mereka berjalan keluar lift yang terbuka di lobby gedung AMF.

"Tapi nanti pak Reyhan gimana...?" jawab Kian putus asa.

"Saya traktir," bujuk Elvan membuat wajah Kian seketika sumringah, tertawa sambil mengangguk.

Dear KiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang