DK ❤ 38

27.7K 3K 164
                                    

Status : Republish.

Jadwal up date : setiap Senin. (& Weekend)

Genre : General Fiction.

--o0o--

Hola... Tetangga....

Selamat pagi 😊
Selamat beraktifitas semua...

Next Chapt si Galau Kiandra Larasati, anaknya emak Pratiwi 😁

Happy reading ^-^

**********

  
Kiandra termenung di ranjang kamar hotel, bersandar menatap jendela.

Setelah memberikan obat dan menenangkan Kiandra, Chelsea keluar menemani team Jakarta untuk mengurus para anggota meeting yang mulai check out dan bersiap untuk pulang.

Sudah tujuh tahun berlalu...

Kiandra pulang jam enam sore, bergegas dengan cepat agar sebelum Maghrib sudah sampai di rumah. Hari ini dia mengajar les pada dua anak di perumahan elit dekat Danau Sunter.

"Assalamualaikum." Kiandra masuk kedalam rumah, pintu tidak dikunci namun keadaan rumah sepi. Apa sang mamah sedang mengantarkan pesanan?

Kian berjalan kearah kamarnya di samping kamar sang mama, samar samar Kian mendengar suara sang kakak yang sepertinya sedang menelpon seseorang.

"Kak Sandra gak usah telpon Kian--- biarkan saja, lagian sudah lama berlalu, apa yang mau dibahas lagi?"

"Kak Sandra percaya sama gw, dia memang sebejad yang ada difoto itu--- baik dari mana coba--- itu bohong, dia memang pintar berpura-pura---."

Kian berdiri di samping pintu kearah belakang tempat kakaknya duduk di ruang TV sambil menelpon.

"Gw gak bohong kak--- Lo denger sendiri kan pengakuan dia waktu itu?--- gw gak iri sama dia, memang dia tukang cari perhatian, semenjak dia lahir, gw disingkirkan--- memang kenyataannya seperti itu kak, ayah lebih sayang dia daripada kita---."

Jadi selama ini, bang Revan iri sama Kian?

"Untung gw udah buka mata ayah--- bukan gw yang ambil foto mereka--- temen gw yang gw suruh buntutin dia--- gw yakin memang dia liar." kenapa dia jahat banget sama Kian, Kian kan adiknya...

"Lo percaya aja sama gw kak--- udah lo selesaiin master lo dan kerja aja yang baik disana, jagain ayah--- Kian biar gw yang urus." Kian berjalan ketempat Revan duduk dengan air mata berlinang.

"Jadi abang yang bikin Kian gini Bang?" Ucap Kian parau.

"Apa maksud lo? Lo nguping?" Revan yang terkejut berdiri, menatap ke arah lain.

"Selama ini abang tahu sendiri Kian gak pernah kemana-mana, Kian turutin segala batasan abang biarpun Kian anggap gak wajar." Kian mengusap air matanya, rasanya hatinya sakit saat kakaknya sendiri yang memutar balikkan fakta pada ayahnya.

"Dan walaupun gak abang batasin, Kian udah janji sama ayah bakal jaga diri Kian dengan baik." Kian menghapus lelehan air matanya lagi.

"Gak usah berlebihan deh lo," ucap Revan dengan tawa mengejek.

"Gw puas lo gini, biar tahu rasanya diabaikan sama ayah. Selama ini selalu lo dan lo yang ayah prioritaskan." Revan bersedekap.

"Ayah nyuruh gw jagain lo, gw harus anterin lo kemana-mana, merasa khawatir berlebihan sama lo, menyebalkan. Gw benci keberadaan lo dihidup gw," ucap Revan telak membuat hati Kian rasanya tersengat, air matanya mengalir.

Dear KiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang