DK ❤ 29

27.6K 2.8K 75
                                    

Status : Republish.

Jadwal up date : setiap Senin. (& Weekend)

Genre : General Fiction.

--o0o--
 
 
  

Detail.. detail.. detail...

Saya paling lemah dengan detail, padahal kerjanya ngitung duit 😆🙈

Maaf ya kalau kurang detail penjabaran situasi, yg penting maksudnya tersampaikan 😊

Happy lovely day ( nyeruput kopi ☕️ )


*******

Kerja...

Kiandra perlu hectic dan pekerjaan pekerjaan yang menggunung dan dead line untuk menyibukannya.

Sudah lima hari berlalu dan Kiandra masih bisa mengingat dengan jelas ciuman tiba tiba Jumat malam itu. Bahkan bunyi tamparan tangan kirinya di pipi Pak Elvan pun masih terngiang di gendang telinganya tiap kali mengingat saat bibir dan tangan panas itu menjelajahi wajah Kian.

"Gw bisa gila...," geram Kian membenamkan wajahnya di meja kerjanya.

Elvano Gibran berengsek!!!

"Kamu bukan siapa siapa saya Kiandra...."

Ucapan Elvan selalu saja berputar di kepala Kian membuat dada dan hatinya seperti tersengat listrik 1000 volt. Sakit.....

Kalau Kian bukan siapa-siapanya, kenapa berani-beraninya dia nodai bibir Kian yang masih perawan???

Bahkan pacar pertama Kian aja Kian larang menciumnya.

Tapi si berengsek itu berani melakukannya bahkan disertai kata kata yang tidak pantas. Dia pikir Kian siapa? Keset bertuliskan 'welcome'? Yang bisa diinjak sambil marah untuk membersihkan sepatu dari kotoran?

Kian gak serendah itu...

"Pagi, Pak Reyhan ada?" seorang wanita menginterupsi lamunan penuh emosi Kian. Ya ampun, jangan drama dulu please...

"Pagi Bu Chelsea, pak Reyhan ada di ruangan bu, sebentar...," ucap Kian lesu tanpa menyadari tatapan menyelidik Chelsea ke Kiandra.

Kian mengetuk ruang kerja Reyhan lalu masuk kedalam, bossnya sedang berkutat dengan dokumennya.

"Pak, ada bu Chelsea di depan, saya suruh masuk ya," ucap Kian pelan, wajahnya lebih pucat hari ini, lesu. kurang tidur, gak enak makan, mikirin si gila inisial E.

"Kian, are you okay??" tanya Reyhan khawatir, Kian mengangguk lesu dengan senyum tipis.

"Kamu kenapa? Apa malam itu Elvan melakukan sesuatu? Kamu gak jawab pertanyaan saya sejak kemarin, ada apa?" Reyhan berdiri mendekat ke Kian yang terduduk lesu di kursi depan meja Reyhan.

"Saya tidak apa apa pak." cuma pengen ngamuk.

"Kamu kenapa pulang sendiri kemarin? Bukannya Elvan jemput kamu? Tapi Kenapa Elvan malah kayak orang kesetanan telpon saya cariin kamu?" Tanya Reyhan. Tanya aja sama orang berengsek itu.

"Bu Chelsea ada di depan, maaf saya gak bisa main drama hari ini pak, gak bisa bantu bapak dulu." Kian berdiri lalu keluar dari ruang Reyhan, Chelsea mendongak saat mendengar pintu terbuka.

"Bu Chelsea, silahkan masuk," Kian tersenyum lirih.

"Kiandra... kamu sakit?" Bukan Chelsea yang bertanya, tapi Reyhan yang ikut keluar ruangan. Wajah Reyhan terlihat khawatir apalagi saat kening Kian yang disentuhnya terasa panas.

Dear KiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang