Jungkook melenguh dalam tidurnya, sesekali tangan putihnya menekan perutnya yang terasa sangat perih saat ini.
"Akhhh" erangnya seraya tangannya tengah meremas bantal yang di pakainya, hingga tiba tiba...
"Jungkook-ah... kau sudah bangun? Cepatlah keluar, atau mereka akan meninggalkanmu sarapan"ucap seorang namja tampan yang terkenal memiliki sikap dingin kini membuat namja kelinci bermata bulat yang tengah merintih kesakitan sontak menggigit bibir bawahnya seketika mencoba menahan rintihannya.
"Mmmhh ne Hyung, a-aku sudah bangun"ucapnya dengan suara bergetar dan lemah, ia tersenyum di sela sela kesakitannya saat ini, Yoongi memperdulikannya akhir akhir ini, meskipun sikapnya sangat dingin.
Ia pun menyibakkan selimut tebal yang menyelimuti tubuh lemahnya, seraya melangkahkan kaki lemasnya menuju toilet, ia pun membasuh wajahnya seraya menatap cermin di depannya, wajahnya terlihat sangat pucat, di lengkapi dengan kantung mata yang semakin membesar menghiasinya, bibir yang mulanya berwarna merah cerry tersebut kini berubah putih pucat, membuat bocah tampan itu mengulas senyum mirisnya.
"Kau harus kuat Jungkook, kau bisa, bertahanlah,"gumamnya dalam hati seraya melangkahkan kakinya menuju ruang makan.
................***
Sementara di tempat lain terlihat 6 namja tampan kini tengah duduk menikmati sarapan buatan Seokjin, terlihat Taehyung selalu memuji setiap masakan sang kakak seraya membuat kekonyolan bersama Jimin, hingga membuat mereka semua tertawa bersama, namun seketika semuanya terdiam kala seorang namja tampan bermata bulat dengan wajah imutnya kini berjalan menghampiri mereka yang tengah menikmati sarapannya.
"Dasar pemalas," gumam Taehyung sinis namun masih dapat di dengar oleh namja tampan bermata bulat itu, ia pun mengulas senyum manisnya mendengar umpatan sang kakak di pagi hari.
"Tidak ada jatah sarapan untukmu hari ini, itu hukuman karena kau bangun siang, ini kan hari minggu, seharusnya kau bangun lebih cepat dan bersihkan seluruh Dorm, bukannya bermalas malasan" ucap Jimin sontak membuat namja tampan bermata bulat itu lagi lagi harus merasakan sakit di ulu hatinya akibat ucapan Jimin.
"Tidak apa apa, aku juga tidak lapar Hyung" ucapnya tersenyum seraya melangkahkan kaki jenjangnya menuju tempat latihan yang terletak di lantai 3. Mereka yang mendengar itu hanya dapat mengulas senyum sinisnya.
...............***
"Hana dul set" ucap seorang namja tampan dengan mata bulatnya yang kini tengah menghitung gerakan dancenya, tubuhnya begitu lentur setiap melakukan gerakan sulit sekalipun, ia dapat melakukan semuanya dengan baik.
Tak jauh dari tempat itu, terlihat Taehyung dan Jimin tengah memperhatikannya melalui celah pintu yang sedikit terbuka, sesekali mereka berdecih kala mata indahnya memperhatikan setiap gerakan tubuh adiknya.
"Kau lihat itu Jim? Aku heran, darimana ia dapat tenaga melakukannya, padahal Jin Hyung tidak memberikannya sarapan"ucap Taehyung tak suka membuat Jimin menyetujuinya.
"Kau benar Tae, bahkan gerakannya begitu lincah, lihatlah, ia melakukannya dengan benar, bahkan lebih keren dari Hoseok Hyung"ucap Jimin menimpali membuat Taehyung menghela nafasnya.
"Ahh ini menyebalkan, sebenarnya dia itu terbuat dari apa, aku benar benar tidak menyukai keberadaannya pada group kita, akan lebih baik jika kita berenam saja, dan kita berdua sebagai maknaenya"ucap Taehyung dan....
"Yak! Kalian berdua apa yang kalian lakukan di depan pintu ruang latihan?"tiba tiba sebuah suara berat dan serak kini mengejutkan mereka berdua, membuat wajah keduanya berubah masam.