Setelah Jungkook memilih keluar dari ruangan itu, tak ada yang berani membuka suaranya lagi, mereka masih terdiam tanpa berniat untuk melanjutkan latihan, hingga salah 1 di antara mereka merasa bosan dan lebih memilih melangkahkan kakinya keluar.
"Hyung, kau mau kemana? kau tidak ikut latihan?" Taehyung segera menghentikan langkah Yoongi yang kini telah berdiri di ambang pintu.
Namja tampan pemilik kulit putih susu itu tampak terdiam, enggan menoleh dan menjawab, ia kembali melangkahkan kaki jenjangnya hingga membuat Taehyung menghela nafasnya.
"Hyung, apa yang sebenarnya Jungkook lakukan hingga Yoongi Hyung begitu menyayanginya?" Ucap Taehyung kesal seraya kembali mendudukkan pantatnya.
Seokjin terlihat berfikir.
"Ku rasa anak itu sudah mencuci otak Yoongi" jawab Seokjin tanpa beban, mengabaikan tatapan tajam Namjoon padanya.
"Hyung bisakah kau sedikit berfikir ketika bicara? Kenapa ucapanmu begitu pedas?" Tanya Namjoon kesal.
Seokjin mengulas senyum tipisnya tak perduli.
"Apa yang ku katakan itu benar, dia mungkin juga sudah mencuci otakmu" jawab Seokjin enteng seketika membuat Namjoon geram dan....
"Kau benar-benar akan menyesal Hyung!"
Braak!!
Namjoon keluar dan membanting pintu dengan keras hingga menimbulkan suara yang memekakkan telinga.
***
Sementara di tempat lain, Jungkook tampak tersenyum miris dengan langkah pelan dan sedikit terhuyung berjalan menuju kamarnya, liquid bening kini berjatuhan dari mata indahnya dan membasahi pipi mulusnya.
Tangan kanannya berkali-kali menepuk dada kirinya yang terasa begitu pedih dan nyeri, rasa sesak dan sakit yang kini tengah memenuhi rongga dadanya seolah-olah membuat ia kesusahan bernafas.
Jungkook menggigit bibirnya kuat hingga darah segar tanpa sengaja menetes keluar.
Ini menyakitkan.
Menyedihkan...
Apa ia terlalu merepotkan?
CeklekSuara handel pintu terbuka seketika membuat Jungkook dengan cepat menghapus air matanya kasar, anak itu tampak membuang muka ketika Yoongi berjalan menghampirinya.
"Kookie... kau baik-baik saja? Maaf, tadi Hyung membentakmu" Yoongi ber'ucap lirih seraya mengusap lembut surai hitam Jungkook.
Anak itu tampak berdecih pelan dan menatap Yoongi tajam, kedua mata bulatnya tampak menyiratkan kekecewaan yang mendalam.
"Keluar" ucap Jungkook singkat dan terkesan dingin, seketika membuat Yoongi sedikit tersentak.
"Kookie h-hyu-----"
"KU BILANG KELUAR! KAU TIDAK MAU? KALAU BEGITU AKU YANG AKAN KELUAR!" ucap Jungkook dengan nada tinggi dan penuh emosi seraya melangkahkan kaki jenjangnya keluar tanpa memperdulikan teriakan Yoongi yang menyuruhnya berhenti.
"Jungkook-ah! Apa kau mendengarku?! Ku bilang berhenti! Kau dengar?!" Teriak Yoongi seraya mengejar langkah Jungkook dan berusaha menahan tangannya.
Jungkook menatap dingin kedua mata sipit Yoongi, sebuah tatapan yang tak pernah Yoongi dapatkan selama bertahun-tahun hidup bersama Jungkook, apa ia semarah itu? Hingga Jungkook yang polos kini berubah menjadi menakutkan?
"Jungkook-ah... dengarkan aku, kau salah paham, hyung tidak bermaksud untuk membentakmu sungguh aku minta maaf, bisakah kau jangan seperti ini? Kau membuatku khawatir" ucap Yoongi dengan nada memohon.