"Kookie..., apa sekarang kau membenciku?" Ucap Yoongi pelan.
Jungkook tersenyum.
"Aku sama sekali tak pernah berfikir untuk membencimu Hyung, aku hanya membenci diriku sendiri yang terlahir merepotkan, mianhae" gumam Jungkook seraya tersenyum dan menatap Yoongi yang terdiam.
"Kalian baik-baik kan saja tanpa aku?" Ucap Jungkook kemudian.
Yoongi menatap kedua mata bulat Jungkook yang hanya memancarkan keseriusan, ia menggeleng pelan.
"Kookie.. tolong jangan seperti ini.. hyung tahu kau terluka, menangislah jika itu perlu, jangan berpura-pura untuk kuat" lirih Yoongi membuat Jungkook seketika bungkam, ia memejamkan matanya sejenak lalu kembali mengulas senyum tipisnya.
"Hyung, aku mengantuk, kau juga pasti lelah kan? Mianhae... aku harus tidur, selamat malam" ucap Jungkook seraya membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya membelakangi Yoongi.
Yoongi menghela nafasnya panjang, kedua mata sipitnya menatap sendu punggung Jungkook yang tengah membelakanginya.
"Kau berbohong Jungkook, aku tahu kau berbohong" Yoongi membatin seraya membenarkan selimut yang menutupi sebagian tubuh Jungkook.
Yoongi tersenyum tipis untuk kemudian melangkahkan kakinya keluar dan menutup pintu kamar Jungkook pelan.
****
Suara berisik di pagi hari sukses membuat Jungkook terbangun dari tidurnya, ia membuka matanya perlahan dan menutupinya dengan telapak tangan akibat cahaya matahari yang telah menerobos masuk melalui kaca bening balkon kamarnya.
Sejenak Jungkook melirik jam weker yang ada di atas meja, pukul 07:30, seketika Jungkook mendesah pelan dan menyingkap selimut yang tengah menutupi sebagian tubuhnya.
Kedua kaki jenjangnya melangkah gontai menuju toilet untuk membersihkan dirinya sebelum sarapan, jujur saja, ia sangat lapar saat ini, mengingat kemarin ia tidak sempat makan seharian.
20 menit kemudian....
Jungkook keluar dengan pakaian santainya, ia menggunakan kaos putih yang terlihat kebesaran, seraya berjalan menuju meja makan, namun baru 3 langkah, ia tiba-tiba berhenti setelah kedua mata bulatnya mendapati Jimin, Seokjin, Taehyung, Hoseok, dan Namjoon tengah menikmati sarapannya masing-masing.
Jungkook memutar balik langkahnya berniat untuk kembali, namun suara Namjoon tiba-tiba menghentikannya..
"Eo? Kookie-ah... kau sudah bangun? jigeum eotteoni? Kajja... kita sarapan, kau pasti lapar kan??"ucap Namjoon seraya berjalan menghampiri Jungkook dan mengajak anak itu untuk duduk dan bergabung.
Jungkook hendak menolak, namun Namjoon tetap memaksanya untuk duduk, kedua mata bulat namja bergigi kelinci itu sesekali melirik Seokjin yang kini tengah duduk berhadapan dengannya, bahkan tak ada sapaan dari mereka kecuali Namjoon, kedua tangan Seokjin tengah sibuk memberikan jatah lauk pada masing-masing member, sementara Taehyung, Jimin, dan Hoseok tengah sibuk menyantap sarapannya masing-masing tanpa memperdulikan kehadiran Jungkook.
"Hyung... kenapa kau menghabiskannya? Kau tidak memberikannya pada Jungkook?" Namjoon mengajukan protes ketika Seokjin tak memberikan jatah sarapan untuk Jungkook yang sudah duduk di sampingnya.
Seokjin tersenyum tipis seraya menatap Jungkook sekilas.
"Seperti biasa, karena dia bangun terlambat, jadi dia tidak mendapatkan jatah sarapannya" ucap Seokjin enteng seketika membuat Namjoon membulatkan matanya.
"Hyung! Kenapa kau bicara seperti itu? Apa kau tahu jika Jungkook baru saja bangun? Dia sakit Hyung! Harusnya kau membuatkannya bu-------"
"Hyung.. sudahlah.. aku juga tidak lapar, aku akan ke ruang latihan, sudah lama rasanya aku tidak pernah menggerakkan tubuhku yang terasa kaku" ucap Jungkook tersenyum tipis seraya melangkahkan kakinya menjauhi meja makan.