Malam semakin larut, namun Yoongi masih enggan untuk beranjak dari tempatnya saat ini, ia menatap kosong sosok tampan yang masih terbaring lemah di hadapannya, sesekali Yoongi menghela nafas beratnya."Kookie... bukalah matamu, Hyung janji, hyung tidak akan pernah mengabaikanmu lagi, hyung akan melindungimu, berjanjilah kau akan cepat bangun, dan kita bisa melakukan semuanya bersama lagi, semuanya terasa aneh tanpamu" gumam Yoongi menatap Jungkook sendu.
Tangannya terangkat untuk mengelus surai hitam sang adik, Yoongi berusaha untuk tersenyum, tapi mengapa itu sangat sulit ia lakukan saat ini?
Ceklek
Tiba tiba suara handle pintu terdengar, membuat Yoongi dengan cepat menghapus air matanya kasar.
"Yoongi? Kau di sini?" Ucap seorang pria paruh baya yang baru saja membuka pintu itu seraya berjalan menghampiri Yoongi.
Yoongi hanya menghela nafasnya seraya mengangguk pelan.
"Kau tidak pulang dan istirahat? Sudah ku katakan, aku yang akan mengurus Jungkook, kau tak perlu khawatir." Ucap pria paruh baya itu yang tak lain adalah sang manajer, membuat Yoongi mengalihkan tatapannya.
"Sajangnim,.. bagaimana aku bisa mempercayaimu, jika keadaannya semakin memburuk? Apa tidak seharusnya kita beritahu Tuan Jeon?" Tanya Yoongi sedikit ragu, membuat pria itu menghela nafasnya pelan.
"Jika dia tahu, dia akan memecatku dan menarik anaknya kembali" ucap pria itu membuat Yoongi mengalihkan pandangannya.
"Lalu sampai kapan kita akan menyembunyikan ini dari mereka?" Ucap Yoongi seraya menatap wajah adiknya.
"Untuk sementara, aku akan berusaha menutupinya, kalian hanya perlu bersikap tenang seolah olah tidak ada yang terjadi" ucapnya membuat Yoongi mengangguk pasrah.
Bang PD'nim menatap Yoongi.
"Pulanglah, Kau baru saja menyelesaikan konsermu, serahkan Jungkook padaku, aku akan menjaganya" ujarnya membuat Yoongi mengangguk mengerti, seraya mengelus rambut sang adik pelan, dan mengecup keningnya.
"Kookie... cepatlah bangun... kami menunggumu," bisik Yoongi seraya melangkahkan kakinya menuju pintu, namun tiba tiba Bang PD'nim menghentikannya.
"Yoongi-ah...."
Yoongi menoleh seraya menatap sang manajer .
"Hanya kau yang mengetahui rahasia itu, aku tahu kau sudah mengetahui semuanya saat itu, dan ku harap kau menjaga rahasia ini dengan baik, aku percaya padamu" ucap Bang PD'nim membuat Yoongi kembali menghela nafasnya pasrah, seraya mengangguk dan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu.
*****
Tap tap tapCeklek
Yoongi tampak berjalan lemah memasuki drom, seraya membuka pintu dengan pelan, menampilkan 5 orang namja tampan yang tengah duduk berkumpul di ruang tengah kini menatap ke arahnya.
"Eoh Yoongi-ah.. kenapa kau baru pulang? Kau lihat ini jam berapa?" Jin berucap seraya menghampiri Yoongi.
Yoongi memutar bola matanya malas untuk menanggapi Jin.
"Ku kira kalian sudah tidur" gumam Yoongi pelan dengan wajah datar seraya melangkahkan kakinya menuju kamar, tanpa memperdulikan Seokjin yang kini tengah menatapnya khawatir, namun....
"Hyung... kau darimana saja?" Kali ini Hoseok yang bicara, membuat Yoongi tiba tiba menghentikan langkahnya.
"Menemui Kookie" jawab Yoongi singkat sebelum ia kembali melangkahkan kaki jenjangnya menuju tangga, oh sungguh, entah mengapa Yoongi menjadi marah jika melihat mereka berlima.