"Wae Hyung? Semuanya baik-baik saja kan?"
Namjoon terdiam, ia bingung sekarang, otak cerdasnya berusaha untuk bekerja keras hanya karena pertanyaan sederhana yang Jungkook ucapkan, bagaimana caranya ia menjelaskan? Di satu sisi kondisi Jungkook saat ini masih mengkhawatirkan, dan anak itu baru saja sadar.
"Hyuuung....jawab aku.. kenapa kalian diam?" Merasa tak ada jawaban, Jungkook berubah kesal, ia memajukan bibirnya sepanjang 10 cm, seketika membuat Namjoon dan Hoseok terkekeh gemas.
"Hyung akan memberitahumu setelah kau menghabiskan bubur ini dulu" ucap Namjoon seraya mengambil semangkuk bubur di atas nampan, ia mencoba membuat sebuah kesepakatan, membuat Jungkook semakin curiga, ia yakin, semuanya tak baik-baik saja, ada yang mereka tutupi darinya.
"Baiklah, setelah itu Hyung harus memberitahuku, ah ani, hyung harus mengantarku pulang dan bertemu Yoongi Hyung, aku ingin memeluknya" ucap Jungkook seraya membuka mulutnya, menerima suapan demi suapan bubur dari Namjoon.
Namjoon mengangguk setuju hingga Jungkook terlihat senang dan menghabiskannya.
Brraakk!
Taehyung membuka pintu ruang rawat Jungkook dengan tak sabar, seketika membuat Jungkook terperanjat kaget dan menatap Taehyung dengan tatapan kerinduan, oke, meskipun Taehyung tak pernah bersikap baik padanya, tapi berpisah selama 2 minggu itu terasa sangat lama dan membuat Jungkook lupa akan sebuah fakta.
"Yak! Tae bisakah kau membuka pintu dengan sedikit pelan? Kau akan membuat pasien lain di rumah sakit ini tergganggu" ucap Namjoon kesal dengan sikap Taehyung, namun Taehyung terlihat tak perduli dan menghiraukannya.
"Hyung, Yoongi Hyung membutuhkan banyak donor darah, bukankah darahmu juga sama?" Ucap Taehyung seketika membuat Jungkook menautkan kedua alisnya tak mengerti, oke, ia semakin di buat bingung saat ini.
"Yoongi Hyung? Darah?" Gumam Jungkook bingung, ia menatap Taehyung yang kini tengah memasang wajah dinginnya.
"Hyung, apa yang terjadi? Kenapa Yoongi hyung membutuhkan darah??" Tanya Jungkook, membuat Taehyung tersenyum sinis dan menatapnya penuh kebencian.
"Yoongi Hyung sekarat, dia terluka, apa kau puas? Dan itu semua berkat dirimu yang sialan ini!" Ucap Taehyung sakartis, seketika membuat Jungkook semakin bingung, sebenarnya apa yang terjadi di sini selama ia tidak ada? Dan apa maksud Taehyung jika semua itu adalah berkat Jungkook?
"Taehyung-ah, kenapa kau menyalahkan Jungkook? Apa kau tahu jika dia baru saja sadar?" Ucap Namjoon menatap Taehyung tajam, sementara yang di tatap hanya tersenyum tipis dan menatap Jungkook remeh.
"Memangnya apa perduliku? Dan kenapa kalian berkumpul di sini? Saat ini bukan hanya dia yang membutuhkan kalian Hyung, dia bukan prioritas utama kita, Yoongi Hyung lebih membutuhkan kalian saat ini" ucap Taehyung tanpa beban, seketika membuat Jungkook semakin tak mengerti, ia menggelengkan kepalanya pelan dan menutup kedua telinganya, seolah ia sedang mendengarkan sesuatu yang sangat menakutkan.
Namjoon yang melihat hal itu seketika geram dan menarik Taehyung keluar dan menghempaskan tangannya kasar.
"Kau benar-benar keterlaluan Tae! Apa kau sadar dengan ucapanmu barusan? Tidakkah kau berfikir bagaimana perasaan Jungkook? Dia juga sakit Tae! Kenapa kau harus membentaknya seperti itu? Meskipun kau membencinya, setidaknya kau tidak perlu bersikap seperti ini dan membuatnya takut!"
Taehyung tersenyum tipis dan berdecih menatap Namjoon datar.
"Aku tidak perduli dengan anak it-----"
"Bisakah kalian berhenti berdebat??" Ucap Hoseok yang tiba-tiba datang dengan wajah kesalnya, seketika membuat Taehyung dan Namjoon bungkam seketika, di belakang Hoseok sudah terdapat Jungkook tengah berdiri dan menundukkan kepalanya.