Braakk!!
Yoongi menggebrak meja di hadapannya, kedua mata sipitnya menatap tajam seorang dokter muda yang kini tengah duduk di depannya dengan tatapan terkejut.
"Dimana adikku?!" Ucap Yoongi dengan nada tinggi, membuat Dokter itu mengulas senyum tipisnya.
Yoongi memberikan tatapan bingung.
"Kenapa kau baru datang? Jika ku katakan ia sudah mati, apa yang akan kau lakukan? Min Yoongi? ," ucapnya Kyuhyun penuh penekanan sontak membuat Yoongi mengepalkan tangannya.
"Katakan yang sebenarnya! Dimana Jungkook?!" Ucap Yoongi geram seraya menarik kerah baju Kyuhyun, ia bahkan tak perduli dengan statusnya sekarang, ia tak perduli dengan sopan santun, yang ia pikirkan saat ini hanyalah Jungkook.
Kyuhyun berdecih pelan seraya melepaskan tangan Yoongi dengan kasar.
"Apa kau memperdulikannya ketika aku mengatakan dia kabur dari rumah sakit ini 2 hari yang lalu? Kau bahkan tidak ada ketika ia membutuhkanmu, Kau tidak mengangkat teleponku, Kau tidak berhak melakukan hal ini padaku, jadi sebaiknya sekarang kau keluar dari ruanganku, ku rasa tidak ada lagi yang perlu ku jelaskan padamu" ucap Kyuhyun seraya tersenyum tipis pada Yoongi. Seketika membuat Yoongi bungkam, kepalan tangannya mengendur, apa yang Kyuhyun katakan memang benar.
................****
Sementara di tempat lain Jungkook tengah berdiri di sebuah balkon kamar dengan menjuntaikan tangannya ke bawah, rambut hitamnya tampak menari lembut akan hembusan angin yang menerpanya, mata bulatnya hanya menatap kosong ke arah bawah, entah apa yang ia pikirkan saat ini.
"Jungkookie... kau di sini hum?" Ucap seorang pria paruh baya yang tiba-tiba datang seraya menghampiri Jungkook.
Jungkook menolehkan kepalanya seraya tersenyum manis ketika mata bulatnya menatap sosok pria yang telah merawatnya dengan baik selama 2 hari ini.
"Paman.. bolehkah aku pulang?" Ucap Jungkook membuat pria paruh baya itu terdiam, detik berikutnya ia ikut tersenyum.
"Apa kau sudah benar-benar sehat hum?" Ucapnya memastikan, tangan kanannya mengudara seraya menyentuh kening Jungkook.
Jungkook terkekeh pelan dengan sikap paman Kim yang menurutnya sangat berlebihan.
"Aku sudah sembuh paman, terimakasih sudah merawatku dengan baik," ucap Jungkook pelan, seketika membuat pria paruh baya itu terdiam, senyumnya perlahan memudar, jujur saja, ia sudah menganggap Jungkook sebagai anaknya sendiri, dan ia tak ingin Jungkook meninggalkannya.
Jungkook yang melihat paman Kim diam dan tak menjawabnya, hanya memiringkan kepalanya lucu seraya memperhatikan paman Kim yang tengah melamun.
"Paman... gwaenchana??" Ucapnya sontak membuat pria paruh baya itu tersentak kaget, ia terkekeh pelan seraya mengusap kepala Jungkook lembut.
"Baiklah, paman akan mengantarkanmu" ucapnya tersenyum seraya menarik tangan Jungkook untuk mengikutinya, namun Jungkook menahannya, hingga membuat langkah pria itu terhenti.
"Tidak usah paman, aku akan pulang sendiri," ucapnya membuat pria paruh baya itu menghela nafasnya pasrah.
***
Di sinilah Jungkook sekarang, berdiri di depan sebuah drom yang telah menjadi tempat tinggalnya selama 3 tahun bersama semua Hyungdeulnya.
Jungkook menghela nafasnya panjang setelah begitu lama ia mengamati pintu bercat cokelat tersebut untuk kemudian memutar knopnya dan....
Ceklek