Happy reading🌹
Aku tidak pernah mengenal perasaan ini sebelumnya, aku bahkan tidak tau artinya ketika jantungku berdetak kencang dan pipiku bersemu merah ketika dia tersenyum begitu tampan dan berkata begitu lembut
Dia begitu dekat
Selalu berada dalam jangkauan pandanganku dan selalu memelukku setiap aku berada disekitarnyaKami begitu dekat
Bahkan memiliki garis keturunan yang sama, aku mengenalnya begitu dalam seperti dia yang bahkan mengenalku lebih dari diriku sendiri. Dia oppaku, kami bersepupu.Waktu yang terus berjalan hari berganti minggu, minggu-minggu yang berjalan bulan dan merangkai tahun-tahun kebersamaan kami yang semakin mengukuhkan sosoknya dalam hatiku
Aku terus terseret dalam arus perasaanku, tak mencoba meredamnya ataupun menghapus perasaan ini. Bagaimana aku bisa menghapusnya jika tak ada satupun hari yang kuhabiskan tanpa dia bersamaku?
Hingga satu hari saat dia mengecup keningku dengan buket mawar merah ditanganku, aku menarik keputusan paling bodoh dalam hidupku. Aku memutuskan percaya pada hatiku bahwa dia mencintaiku, yang kutau suatu saat nanti akan kusesali dengan penuh rasa sakit. Dengan bodohnya aku menepis status 'oppa dongsaeng' kami yang merupakan penyesalan terbesar yang akan kurasakan nanti.
•••
Baekhyun mematut-matut penampilannya didepan cermin rias sembari sesekali memperbaiki tatanan rambutnya yang dibentuk menyerupai kelopak bunga dan disematkan tiara kecil berwarna putih.
Gaun off-shoulder putih selutut, dan heels tujuh senti. Baekhyun merasa penampilannya sudah cukup.
"Let's go to the party." Serunya bahagia kemudian keluar dari kamarnya.
Malam ini adalah perayaan kelulusannya bersama seluruh teman-temannya yang lulus di Haesung tahun ini.
Jika acara tadi pagi adalah resepsi formal, malam ini adalah special party untuk para anak muda tanpa ada orang tua, guru atau tamu-tamu penting lainnya. Merayakan kelulusan setelah tiga tahun memeras otak dan tenaga disekolah dengan tingkat disiplin seketat Haesung.
"Mau kemana?" Tanya Chanyeol tanpa menatap Baekhyun, dia sedang fokus pada laptop dan tumpukan file dihadapannya.
"Party." Jawab Baekhyun singkat, dia berharap Chanyeol melihatnya sekarang dan memuji penampilannya.
"Jam berapa kau pulang?" Tanya Chanyeol tanpa mengalihkan fokusnya pada pekerjaannya, dia benar-benar sibuk sekarang walaupun aroma strawberry Baekhyun sangat menarik perhatiannya untuk menatap gadis itu.
Baekhyun tidak menjawab, dia kesal karena Chanyeol tidak sedikitpun menatapnya. Teleponnya bergetar menampilkan nama Yook Sung Jae, Baekhyun menyeringai. Sepertinya dia tahu cara mengalihkan perhatian Chanyeol dari berkas-berkas itu.
"Yeoboseyo Sung Jae-yah?" Baekhyun sengaja mengeraskan suara "Iya aku akan kepesta..."
Chanyeol menggeram menutup laptopnya dengan keras segera menghampiri Baekhyun, menarik ponsel gadis itu.
"Yak! Oppa apa yang kau lakukan? Itu temanku!" Seru Baekhyun kesal.
Chanyeol tidak menjawab hanya memandang Baekhyun tanpa berkedip.
Baekhyun berdecak kesal menarik ponselnya ditangan Chanyeol dan berjalan keluar rumah. Para ahjumma asisten rumah tangga tersenyum melihat betapa cantiknya nona muda mereka malam ini.