Dia sebenarnya begitu dekat, sangat dekat. Namun begitu sulit untuk meraihnya, terlihat namun seakan tak nyata.
Hatiku selalu bertanya-tanya dengan perilaku manisnya, apakah dia melakukannya karena mencintaiku? Atau karena aku adalah adik manisnya yang selalu bermanja-manja padanya sejak kecil
Pertanyaan itu semakin sering membayangiku semenjak aku mengenal arti perasaanku padanya
"Apa yang kau lamunkan Cinderella?"
Luhan menepuk permukaan meja Baekhyun membuyarkan lamunan gadis itu, wajahnya terlihat sendu membuat sahabatnya menyerngit heran.
"Rusaaaaaaaaa! Apa yang harus kulakukan???!!!.." Ratap Baekhyun sambil mengguncang-guncang bahu Luhan
"Yak! Hentikan! Kau membuatku mual" Bentak Luhan kesal "Sebenarnya kau kenapa sih? Semenjak kita selesai OSPEK kau seperti kucing ditinggal kawin pacarnya" Ejek Luhan melihat wajah kusut Baekhyun
"Kau tega rusaa!!! Padahal aku sedang banyak beban pikiran!" Baekhyun menelungkupkan wajahnya dimeja
Baekhyun dan Luhan sudah menjalani kehidupan baru mereka sebagai mahasiswi di Universitas Seoul, walaupun berbeda fakultas tapi mereka tetap bersama sepanjang waktu luang mereka. Baekhyun sebenarnya sudah membujuk Luhan habis-habisan untuk masuk jurusan yang sama dengannya, tetapi Luhan tetap bersikeras masuk jurusan musik dengan alasan otaknya tidak secanggih Baekhyun untuk menginjakkan kaki di fakultas kedokteran.
Universitas Seoul sempat heboh saat siswi terbaik dari Haesung akan masuk fakultas kedokteran, dengan beasiswa dan bebas tes. Dan hasilnya Baekhyun menjadi maba paling diincar oleh para sunbae saat OSPEK seminggu yang lalu. Bahkan 4 most wanted sunbae di Universitas Seoul sudah menembak Baekhyun, membuat gadis cantik itu kewalahan berfikir cara menolak mereka dengan halus. Luhan sama sekali tidak membantu Baekhyun, dia bahkan melaporkan itu pada Chanyeol yang menugaskan rusa beijing itu sebagai agen khususnya untuk menjaga Baekhyun.
"Luhan-ah!"
Baekhyun tiba-tiba mengangkat wajahnya dan berseru keras membuat Luhan yang sedang sibuk dengan note musiknya terkejut.
"Apakah aku memang mencintai Chanyeol oppa?" Tanya Baekhyun sambil memandangi fotonya dengan Chanyeol diponselnya.
"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Luhan balik bertanya heran
Sejak mereka SMA gadis itu tau bahwa sahabatnya ini terbawa perasaan pada sepupunya yang tinggi dan tampan namun sangat dingin bagaikan kulkas, dan ini kali pertama Baekhyun ragu akan perasaannya seberapa seringpun Luhan mengingatkan gadis itu untuk tidak berharap terlalu dalam pada Chanyeol.
"aku hanya merasa aneh, aku baru sekarang memikirkan kata-katamu tentang jangan berharap terlalu dalam."
Baekhyun menopang dagunya dan menatap Luhan yang sedang sibuk sendiri, tapi dia tau Luhan mendengarkannya. Hanya Luhan satu-satunya orang yang tau mengenai perasaan Baekhyun pada Chanyeol
"Aku berfikir, tidakkah aku hanya terlalu larut dalam kasih sayang Chanyeol oppa sebagai kakak hingga melupakan statusku sebagai adiknya?"
"Itu terserah dari cara berfikir mu Baekki. Selama ini kau menganggapnya apa dan bagaimana perasaanmu itu tergantung caramu berfikir, dan aku sudah ribuan kali mengingatkanmu tentang kalian hanya bisa menjadi dongsaeng dan oppa" Tukas Luhan
"Ahhhhhh mollaaaaaa!" Baekhyun mengacak-acak rambutnya dengan frustasi
Suara sirene ambulans tiba-tiba mengangetkan dua gadis cantik itu, Baekhyun buru-buru mengorek isi tasnya sementara Luhan mengerucutkan bibir karena kesal. Bunyi sirine itu adalah nada dering ponsel Baekhyun