Apa yang salah dari sebuah rasa? Ketika ia berjuang untuk menemukan rumahnya namun tidak ada jawaban yang ia temukan
Salahkah cinta, jika aku memaksa untuk tetap bertahan disisimu walaupun kau tidak menginginkanku
Yang kuinginkan hanya sebuah kesempatan untuk melihat kedalam hatimu
Who I Am To You?
🌻🌻🌻
Baekhyun menggeliat pelan saat cahaya matahari yang masuk lewat jendela menusuk matanya, matanya mengerjap beberapa kali kemudian membuka mata.
Matanya terasa perih dan kepalanya pening setelah menangis semalam, -huft- Baekhyun mendesah dalam hati lagi-lagi menangis. Dengan gontai melangkah kearah meja rias, damn it! Matanya bengkak dan memerah.
Baekhyun kembali menggelung dirinya dalam selimut. Semalam ia sudah menceritakan semuanya pada ibunya, dan ia mengerti sekarang. Kyungsoo sungguh tulus memberikan jantungnya tanpa terpaksa sedikitpun, tapi tetap saja hatinya masih tetap sakit. Dan kembali sakit karena hal lain, memikirkannya kembali membuat mata bulan sabitnya memanas.
Baekhyun masih betah memeluk ibunya setelah menangis begitu lama, sesekali terdengar helaan napas beratnya. Shin Hye mengelus rambut putri kesayangannya berharap Baekhyun secepatnya tidur karena seringkali ia demam setelah menangis lama.
Namun ada satu hal yang masih sering ia pikirkan belakangan ini, dan Shin merasa sekaranglah waktu yang paling tempat untuk membicarakannya dengan Baekhyun.
"Baekhyun-ah" panggil Shin Hye pelan
Baekhyun mendongak menatap ibunya yang bersandar pada headboard tempat tidur "waeyo?"
"Sebenarnya... bagaimana perasaanmu pada Chanyeol? Maksud eomma, apakah kau merasakan hal lain tentangnya?" Tanya Shin Hye lembut, tangannya masih setia membelai rambut cokelat Baekhyun.
"Hal apa maksud eomma?"
Shin Hye berpikir sejenak "eomma melihat kau terlalu manja padanya, diluar sikap adik pada kakaknya."
Baekhyun tahu arah pembicaraan ini, maka ia memandang kearah lain berusaha menyembunyikan kegugupannya "akukan memang dekat dengannya dari dulu, memangnya ada yang aneh?" Elaknya
"Kau mencintainyakan Baek?"
Baekhyun meremas selimutnya menghindari tatapan mata Shin Hye karena matanya kini mulai berair "tidak eomma" bodohnya suaranya kini bergetar
"Katakan Baek, eomma sudah lama mengetahuinya
Benarkah? Tanya hati Baekhyun, semudah itukah orang dapat melihat perasaannya?
"Ceritakan perasaanmu pada eomma sayang, jangan terus memendam. Itu akan menyakitimu"
Tangan Baekhyun memeluk erat pinggang ibunya sebelum terisak keras. Dadanya kembali sesak mengingat cinta yang ia pendam selama dua puluh tahun, kenangan kebersamaannya bersama Chanyeol terlintas bagai roll film. Apakah Baekhyun mencintai Chanyeol? Tentu saja, sangat. Hingga ia tidak mampu mendeskripsikan dengan kata-kata bagaimana perasaannya pada namja itu.