Hatimu bagiku adalah cermin berkabut, terlihat namun buram. Kau sebenarnya dekat saja, namun terlalu jauh untuk kusentuh
CIIITTTT---BRAKKKK
Park Chanyeol mendesis pelan ketika sepeda hitam kesayangannya menyenrunduk pohon hingga tubuhnya terjerembab ketanah, remnya putus ternyata
Ia memaki kebodohannya sendiri karena tidak merawat blacky---nama sepedanya dengan baik, sekarang lututnya yang terbungkus jeans selutut terdapat luka melintang cukup panjang yang mengeluarkan darah. Rasanya perih namun itu tidak masalah bagi Chanyeol, yang menjadi masalah terbesarnya adalah wajah cemas dan sedih seorang gadis yang sedang menunggunya
Baekhyun akan sangat sedih melihat luka ini, padahal hari ini mereka berdua akan pergi kesebuah pameran yang diadakan setiap liburan musim panas. Ia yakin Baekhyun sudah sangat siap dan bersemangat.
Pemuda yang menyandang status murid kelas XII SMA Gwansam itu secepat yang ia bisa kembali kerumah untuk mengobati lukanya lalu mengganti celana yang ia gunakan dengan yang lebih panjang lalu melesat kerumah Baekhyun yang tak begitu jauh
Membayangkan wajah menggembung kesal dan bibir mengerucut khas seorang Park Baekhyun membuat Chanyeol mengulas senyum lebar, namun segera meringis ketika lukanya tertarik saat mengayuh sepeda
"Kenapa oppa lama sekali?!"
Sambutan yang sangat baik untuk Chanyeol. Baekhyun berdiri di teras luas rumahnya dengan tangan terlipat didepan dada, sesuai tebakannya wajah gadis itu sangat menggemaskan ketika merajuk.
Chanyeol memarkir sepeda kemudian menghampiri nona muda yang sedang kesal karena keterlambatan setengah jam dari janji, mengabaikan kemarahan adik kecilnya ia malah tak berkedip melihat penampilan Baekhyun.
Pangling. Mini dress berlengan pendek berwarna putih dengan motif bunga-bunga tropikal yang cerah, rambut panjang gadis itu tertutup topi lebar berwarna peach namun tak gagal menyembunyikan wajah manisnya
Bibir pulm Chanyeol tertarik, sebuah ide jahil tercipta "Blacky sempat merajuk tadi karena aku harus membawa beban berat---"
"Oppa bilang aku berat?! Jahat!"
Sudah datang terlambat, berani mengata-ngatainya berat. Makhluk jangkung ini seharusnya sudah jadi makanan singa dikebun binatang. Gadis itu menghentakkan kakinya dengan kasar berbalik masuk kedalam rumah namun segera tangannya ditarik hingga ia terhempas menabrak tubuh Chanyeol.
Wajah mereka hanya berjarak beberapa senti ketika Chanyeol semakin menunduk, semb.urat merah dikedua pipi Baekhyun tampak jelas dan itu menggoda Chanyeol untuk memberikan sebuah ciuman disana.
Cup!
Wajah Baekhyun seolah terbakar
Cup!
Napas Baekhyun tertahan lalu ia segera dipeluk dengan erat
"Mianhae, sempat terjadi sesuatu dijalan jadi aku terlambat. Blacky terlalu bersemangat karena hari ini akan jalan bersama seorang gadis cantik" suara dalam Chanyeol menggelitik Baekhyun hingga ia mendorong Chanyeol dan mengambil tasnya kemudian berjalan pergi mendahului.
Bukan karena marah. Tapi ia sangat malu setengah mati sekarang, Chanyeol selalu membuatnya merona dan ia tahu wajahnya sangat jelek ketika memerah.
Kau salah Baek, wajah meronamu itu membuat namja yang mengejarmu itu semakin bersemangat. Untuk apa? Untuk apalagi kalau bukan menggodamu
"Bidadari tunggu aku!!!" Teriak Chanyeol tanpa menyembunyikan tawanya
Baekhyun tetap melangkah tidak menggubris, namja itu spesialis menggombal percuma didengarkan
Hari itu dihari kedua libur musim panas dua insan bermarga Park menghabiskan waktu tertawa bersama diatas laju rendah sepeda ditemani semilir angin, dan riang canda.
Tangan mungil itu terulur memeluk pinggang namja didepannya dengan erat sementara yang dipeluk tak kuasa untuk tak menoleh kebelakang demi melihat wajah menggemaskan sang gadis
Tatapan itu membawa ribuan tegangan volt yang membuat Baekhyun membeku, ia terjatuh semakin dalam. Hatinya sudah jadi milik Chanyeol sejak lama, namun ia tidak pernah sadar.
Cinta itu sudah ada sejak lama, namun tidak adaq kata-kata yang mengungkapkannya. Kasih adik kakak yang menjadi alasan kebersamaan mereka membuat Baekhyun membohongi dirinya sendiri
Ini bukan cinta, aku hanya terbiasa bersamanya maka aku nyaman dengannya
Itu yang dipikirkan Baekyun, namun tidak ada perasaan nyaman yang disertai detakan jantung yang memburu. Itu cinta.
"Apa yang kau pikirkan?"
Baekhyun menoleh melihat Chanyeol yang duduk disampingnya sambil membawa dua es krim ditangan
Seulas senyum tergambar, membayangkan waktu yang mereka habiskan hingga sore menjelang. Hari ini seolah kencan yang begitu sempurna, dan lebih sempurna lagi mereka sedang duduk berdua ditepi sungai Han menatap senja yang semakin memerah
"Bukan apa-apa, terima kasih oppa untuk hari yang sangat menyenangkan"
Es krim berpindah tangan dan itu langsung membuat Chanyeol menarik Baekhyun dalam rangkulannya
"Terima kasih juga sudah membuatku tersenyum tanpa henti hari ini, my little angel"
Ciuman lembut dipuncak kepalanya menyadarkan Baekhyun akan satu hal, apakah ini cinta atau bukan dan bagaimana akhir cerita ini ia tidak peduli. Saat-saat bersama Chanyeol lebih penting.
Namun Baekhyun terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri hingga ia lupa memikirkan perasaan pria itu padanya
Ciuman lembut itu, sungguh langit tau itu memiliki sebuah arti
Hanya saja takdir berbelok terlalu tajam hingga butuh waktu untuk merangkainya
Aku mencintaimu Park Chanyeol
Dengan seluruh hatikuBahagiakah akhir kisah mereka?
🌼🌼🌼
Udah di repub beruntun, kasi semangat dong buat author :>