Bagaimana rasanya jika orang yang kau sukai memintamu menjadi pacar pura-puranya?
Ia selalu takjub pada proses penciptaan alam semesta yang luar biasa misterius dan mengagumkan, berbagai teori yang dikemukakan ilmuwan tentang ledakan Big Bang hingga teori-teori lainnya masih belum bisa menjelaskannya dengan memuaskan, satu hal yang selalu membuatnya takjub pada kekuasaan Tuhan yang maha tidak terjangkau.
Baekhyun terlalu tenggelam pada buku astronomi ditangannya hingga ia tidak mempedulikan pria tinggi yang mondar-mandir didepannya, bahkan mengumpat dengan keras. Ia mengangkat bahu acuh, Chanyeol memang seringkali menjadi aneh seperti itu.
"Aku harus bagaimana?" Desah Chanyeol frustasi, ia mengacak-acak rambut hitamnya
Ia selalu benci pada acara reuni perkumpulan SMPnya, setiap tahun ada saja persyaratan aneh yang harus dilakukan. Tahun lalu semua orang harus berkostum ala vampire, aneh sekali. Padahal reuni tujuannya untuk berkumpul setelah lamavtak bertemu bukan? Syarat tahun ini tak kalah aneh dan membuat Chanyeol geleng-geleng kepala. Hwanhee, ketua angkatannya berkata : karena kita sudah dewasa mari buat persyaratan yang bagus, semua orang harus membawa pasangannya keacara. Harus! Yang tidak membawa pasangannya dihukum, hukumannya adalah menuruti permintaan semua anggota angkatan
Mustahil.
Chanyeol melemparkan dirinya keatas tempat tidur dan menatap lurus pada langit-langit, tidak usah datang saja ya? Tapi jika ia tidak datang hukumannya pasti lebuh berat lagi, Hwanhee juga satu SMA dengannya sekarang.
"Sial! Sial!" Ia meninju bantal berkali kali sebagai pelampiasan emosi
Duagh!
Sebuah buku notes kecil menyambar pelipis Chanyeol, ia menoleh emosi pada pelaku pelemparan. Siapa lagi kalau bukan gadis bertubuh kecil dengan nyali besar yang berani melakukan itu padanya, Park Baekhyun
"Kenapa kau melemparku?" Tanyanya emosi
"Oppa ribut sekali!" Jawab gadis itu enteng
Tidak tahukah Baekhyun kalau dirinya sedang berada dalam pusaran dilematisasi yang dalam? ---Oh sepertinya Chanyeol kali ini berlebihan, abaikan.
"Yak! Kau tidak sopan sekali pada kakakmu!" Teriak Chanyeol marah, jarinya menunjuk-nunjuk Baekhyun yang duduk dikursi meja belajar, tepat disampingnya
Baekhyun berbalik dan menggigit jari telunjuk Chanyeol dengan gigi-gigi kecilnya, pria itu segera mengerang kesakitan
"Rasakan itu!" Ejek Baekhyun menjulurkan lidahnya dan berlari kelimpungan keluar kamar Chanyeol karena namja itu sudah menyerbu ingin menangkapnya
"Yak Park Baekhyun! Kalau aku menangkapmu kau harus jadi pembantuku selama sehari penuh!" Teriak Chanyeol
"Coba saja kalau bisa!" Balas Baekhyun
Dua anak itu berlari sepanjang koridor rumah hingga ketaman belakang yang luas, sesekali menabrak pelayan atau menginjak tanaman hias dirumah kaca yang membuat ibu Chanyeol meneriaki mereka. Mereka terus berlari hingga kini berada dirooftop paviliun keluarga Park, dengan nafas terputus-putus Chanyeol akhirnya berhasil meraih lengan Baekhyun
"Kau... kalah" ujarnya dengan dada naik turun
Tubuh Baekhyun merosot kelantai lalu bersandar pada dinding, nafasnya tak lebih baik dari Chanyeol. Rambut panjangnya sudah basah oleh keringat padahal salju sedang turun deras, begitu juga dengan kaosnya. Udara sangat dingin namun wajahnya memerah karena gerah. Lagi-lagi ia kalah dari namja itu. Tapi kini ia berjanji tidak akan bermain kejar-kejaran dengan kakak sepupunya itu, tenaga laki-laki terlalu besar terlalu besar untuk gadis kecil seperti dirinya.
"Yak! Kau kalah dariku! Kau... harus membayar janjimu" Chanyeol menyeringai penuh kemenangan
Baekhyun mendelik kesal "Janji apa?! Memangnya aku berjanji apa padamu?" Tanyanya kesal
"Tadi saat kita kejar-kejaran aku bilang jika aku berhasil menangkapmu kau akan jadi pembantuku selama sehari" Chanyeol meyakinkan
Baekhyun menggeleng keras "akukan hanya bilang coba saja kalau bisa! Bukan aku ingin jadi pembantumu!" Bantahnya
"Tidak baek! Kitakan sudah berjanji"
"Janji kepalamu?! Tidak!"
"Kau sudah---"
"Tidak!"
"Iya!"
"Kubilang tidak!"
"Kau harus menjadi kekasih pura-puraku besok!" Kata Chanyeol tegas
"A...apa?" Bagai tertohok Baekhyun tidak bisa berkata-kata, ia membatu ditempatnya. Apa Chanyeol bilang? Menjadi kekasih pura-pura? Enak saja, memangnya Baekhyun gadis murahan yang haus belaian lelaki?
"Menjadi kekasih pura-pura---"
Plakk!
Pukulan keras Baekhyun dikepala Chanyeol membuat pria itu mengaduh kesakitan
"Kau ini gila ya?! Aku ini siswi SMP, seenaknya saja meminta jadi kekasih pura-pura" Semprot Baekhyun
"Ayolah Baek, hanya sehari. Aku hanya membutuhkan untuk menemaniku keacara reuni, kalau tidak aku akan dihukum" mata Chanyeol berkedip-kedip penuh harap, ia menggenggam kuat tangan Baekhyun namun gadis itu menghempaskannya dengan mudah.
"BIG NO!"
Baekhyun beranjak pergi dengan wajah panas mengabaikan Chanyeol yang meraung-raung dibelakang. Terserah saja. Apa dia pikir menjadi kekasih pura-pura itu baik? Sama saja dengan mempermainkan perasaan dan tidak menghargai arti hubungan itu sendiri
Baekhyun memukul kepalanya sendiri "kenapa aku sangat puitis?!"
Ia mengusap-usap tangannya yang masih terasa hangat karena genggaman Chanyeol, belakangan ini ia merasa tidak nyaman. Setiap Chanyeol menatapnya atau bersentuhan kulit entah kenapa ia merasa aneh, secepatnya ia harus bercerita pada Luhan.
...
Keeseokan hari
Baekhyun mendapati dirinya berada disebuah cafe berkonsep klasik yang dipenuhi anak-anak muda seumuran kelas tiga SMA, akhirnya ia menyerah juga setelah Chanyeol mengemis-ngemis padanya dan akhirnya ia terima tapi itupun dengan syarat.
"Kau gugup yah?"
Gadis itu menoleh pada pemilik senyum jahil yang mencolek-colek dagunya, ia mendengus memilih menikmati minumannya. Diperhatikannya pada gadis-gadis yang berada disana---iya disana, karena ia duduk disudut cafe yang sepi. Mereka terlihat sudah lumayan dewasa, jika dibandingkan Baekhyun hanya anak kecil yang kesasar disini.
"Kau iri pada mereka?" Tanya Chanyeol mengikuti arah pandang Baekhyun
"Kenapa aku harus iri pada gadis berwajah dempul?" Jawabnya santai
Chanyeol menopangkan dagunya pada Baekhyun, tak urung membuat pemiliknya menoleh. Mata mereka bertemu, "tak usah pedulikan mereka Baek, kau tetap yang tercantik untukku" namja itu tersenyum dan mengedipkan sebelah mata
Gadis itu menggeplak kepala kakaknya itu hingga mengaduh kesakitan.
"Kenapa kau suka sekali memukulku akhir-akhir ini?" Chanyeol mengusap keningnya yang berdenyut
Baekhyun tidak menjawab malah berjalan keluar café, sebenarnya hanya untuk pengalihan karena takut Chanyeol melihat wajahnya yang memerah.
Asoy Bang! Si chanyeol hobinya emang ngegodain baekki kita dari dulu, dasar cogan!👊
Sorry yak kalau chap ini gajenya luar biasa, tiba-tiba kepikiran nulis tentang awal-awal Baekhyun suka ama chanyeol. Well author bertanya2 sendiri kenapa cy nggak ngajakin Kyungsoo aja ke reuninya? Kenapa malah baek yg baru kls 2 smp? Satu hal yang harus dicari jawabnya😏
Semoga kamu2 suka!Author super gadje, Cloudy