Siapakah aku? Siapakah kamu? Siapakah dia? Siapakah kita? Hanyalah titik kecil diantara milyaran manusia. Kita sakit, kita tertawa, kita menangis. Hidup dalam permainan takdir dan yang kubutuhkan hanya kejujuran untuk sebuah akhir -with love _baekhyun park
🌸🌸🌸
Luxor Hotel, Seoul
Seorang pelayan mengantarkan dua gelas tinggi berisi Italian Red Wine kedalam sebuah private room yang dijaga ketat oleh empat orang bodyguard, setelah melakukan tugasnya pelayan itu buru-buru keluar karena dipelototi pria berwajah sangar yang menjaga pintu.
"Apa kabarmu? Sudah lama sekali bukan?"
Kekehan kecil terdengar, sebuah tangan terulur untuk mengambil salah satu gelas "Hyung juga apa kabar? Kau semakin tampan saja"
Percakapan itu terdengar akrab, namun atmosfer diantara kedua anak adam itu begitu kaku. Mendekati mencekam sebenarnya. Setelah tidak bertemu selama bertahun-tahun ternyata aura permusuhan itu tak luntur juga. Tatapan tajam Chanyeol tidak membuat Sehun merasa terintimidasi, malah ia terang-terangan membalas tatapan itu dengan santai namun mengejek.
Lengang setelahnya, dua pria itu masih saling menatap dengan tajam.
"Darimana kau mengenal Baekhyun?" Chanyeol tak berniat berbasa-basi lagi, inti pertemuan ini memang membahas itu
Bibir tipis Sehum tertarik membentuk senyum miring, ia menyilangkan kaki dan menenggak minumannya dalam sekali teguk. Matanya berkilat-kilat melihat ketidaksabaran Chanyeol, sifat pemarah pria ini belum berubah rupanya "Park Baekhyun? Dia kekasihku di Geoje dulu" Alis Chanyeol menukik tajam mendengar itu "dan aku masih ingin mempertahankan status kami hingga sekarang" sambung Sehun
"Kenapa?" Geram Chanyeol mencengkram gagang gelasnya "kenapa selalu dengan satu gadis?" Tanyanya
"Kau menyukai Baekhyun? Diakan adikmu?" Sehun heran
"Dia adikku, aku wajib melindunginya" suara Chanyeol kian tajam
"Dari apa?" Tantang Sehun "aku tidak akan menyakitinya, tidak seperti seseorang yang telah membuat menyakiti dua wanita yang mencintainya "suaranya tak kalah tajam, rasa benci dan amarah yang pernah ia tujukan pada pria itu dulu kembali bangkit "bahkan hingga salah satunya meregang nyawa"
Chanyeol menggertakkan giginya, ia baru ingin membuka mulut ketika dering ponsel Sehun mendahului.
"Bagaimana ini hyung? Aku harus pergi sekarang" Sehum tersenyum senang sebelum wajahnya berubah serius "aku tidak akan membiarkan Baekhyun mengalami nasib yang sama dengan Kyungsoo noona"
Tak ada jawaban dari pria dihadapannya dan ia juga merasa tidak menunggu untuk dijawab, masa lalu mereka memang bukan hal yang baik dan sekarangpun seperti. Seiring langkah kakinya meninggalkan ruangan itu sebenarnya hati kecil Sehun juga bertanya mengapa selalu dengan satu gadis?
PYARRRR
Tembok putih itu menjadi kemerahan terkena red wine yang terciprat dari gelasnya, Chanyeol memandang kepergian Sehun dengan penuh amarah.
Bukannya kau bodoh, kau hanya munafik. Bahkan detakan jantungmu sendiri tak kau kenal, kau pengecut Park!
...
Nine years ago...
"Soo-yah, bocah ini siapa?"
Oh Sehun menyentak jari telunjuk yang menunjuk hidungnya tak sopan, si pemilik jari spontan mengaduh