8#Nightmare

5.7K 463 13
                                    

Gelap.

Dingin.

Angin berhembus menggetarkan bulu roma.

Baekhyun bergidik. Giginya bergemeletuk dengan tangan melingkupi tubuhnya sendiri dalam upaya menahan dingin menyentuh kulit walaupun itu percuma. Ia mencoba memicingkan mata untuk memfokuskan penglihatan untuk memastikan dimana ia sekarang.

Tempat ini gelap dengan bayang-bayang kabut disekelilingnya. Hutan? Tapi ini dimana? Kenapa dirinya bisa disini?

Kresek... kresek...

Kepala Baekhyun berputar cepat keasal suara itu, apa itu? Tungkai kaki Baekhyun berjalan dengan sendirinya menuju asal suara itu, sesekali tangannya menyibak semak yang menghalangi.

Seorang gadis...

Baekhyun mencoba mendekat namun kakinya mendadak terpaku ditempatnya. Ia tidak bisa bergerak, seperti ada yang menahannya.

"Sakit... sakit sekali.."

Suara yang begitu sedih, keputusasaan yang terdengar dari bisikan lirih yang bahkan tersapu desau angin.

Tapi bisikan itu bergemuruh keras ditelinga Baekhyun, ia menengadah untuk melihat gadis itu lebih jelas. Hampir saja Baekhyun menjerit karena gadis itu sudah berada tiga langkah dihadapannya, Baekhyun tidak bisa melihat wajahnya karena cahaya bulan hanya menyinari separuh wajah gadis itu. Jantung Baekhyun berdetak kencang entah karena apa, dan bisikan pedih gadis itu semakin menyayat hatinya.

"K-kau... si-si-apa?"

"Baek!"

"Baekhyun!"

"Waaaaaa!!!!!!!"

Brukkk...

"Aww!"

Bokong seksi Baekhyun mendarat dengan manis dilantai kayu mahoni kamarnya, gadis itu mendesis merasa pinggangnya juga ikut menerima impas dari lantai keras itu.

"Puffftttt... HAHAHAHAHA!!!"

Bukannya marah ditertawakan Baekhyun malah melongo melihat orang yang terbahak heboh didepannya.

"Loh, Lulu bukannya kau masih di Beijing?" Tanya Baekhyun dengan wajah polosnya

Baekhyun heran mengapa sahabat rusanya bisa berada dikamarnya, seharusnya Luhan masih di Beijing sampai hari rabu dan hari ini baru hari senin.

"Kau tuyul jadi-jadian yah?" Tanya Baekhyun lagi

Setelah berhasil mengendalikan tawanya gadis beijing itu mendudukkan dirinya ditepi ranjang dan memandang Baekhyun dengan jengah

"Kau ini masih mimpi atau sudah terjaga tidak sih? Ini aku Luhan, atau kau tidak suka aku kembali cepat? Kau tidak merindukanku?" Todong Luhan galak

"Kau bisa berteriak dan berbicara cepat seperti rapper" Baekhyun manggut-manggut "berarti kau memang rusa betina dari Beijing, kenapa cepat sekali kembalinya"

Baekhyun bangkit kemudian duduk didepan rias untuk merapikan rambutnya, sementara Luhan merasa kesal dengan reaksi tanpa dosa Baekhyun sudah mengatainya tuyul. Gadis itu bahkan tidak menyambutnya dengan gembira, padahal dia sudah datang pagi-pagi untuk memberi Baekhyun kejutan.

Tangan Luhan terlipat didepan dada "Hey bacon! Jadi begitu caramu menyambut kedatanganku, kau tidak rindu padaku yah?"

Baekhyun menepuk keningnya lalu segera berbalik menghadap Luhan dan tersenyum pada Luhan "selamat datang Luhan" ucapnya ramah lalu kembali menghadap cermin

"Yakkk!!! Sambutan macam apa itu Park Baek?!"

Bantal angry bird melayang kearah Baekhyun namun ia berhasil menghindar, tawanya meledak melihat Luhan memerah karena kesal

Just Dongsaeng✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang