55. Kidnapping

193 23 0
                                    

Rasa dingin dan terkejut membuatku tersentak dari alam bawah sadarku. Aku membuka mataku dan melihat diriku sudah berada di tempat asing. Aku melihat beberapa orang pria yang mengenakan baju ala mafia di drama yang pernah kutonton. Ternyata mafia itu benar-benar ada di kenyataan. Diantara semuanya aku melihat pria yang datang menjemputku. Ia tersenyum miring padaku. Bajingan!

Tubuhku gemetar karena hawa dingin malam yang masuk ke tempat asing ini. Tak lama kemudian, seseorang datang dengan langkah angkuh. Im Nayeon. Tak heran ia akan melakukan hal yang seperti ini padaku.

"Kau cukup punya banyak waktu luang untuk melakukan semua ini, Nona Im." Ujarku sambil tersenyum sinis. Nayeon mendengus lalu mendekatiku.

Plak!

Sebuah tamparan melayang begitu saja pada wajahku. Rasa teramat perih perlahan menjalar. Aku melayangkan tatapan tajamku padanya. Gadis itu justru tersenyum licik sambil melipat tangannya di hadapanku. Ingin rasanya aku membalas semua ini jika tangan dan kakiku tidak diikat seperti ini.

"Jangan berlagak berani bila situasimu menyedihkan seperti ini." Ujarnya. Ia meraih rambutku lalu menariknya kebelakang. Aku menahan jeritanku. Tarikkannya pada rambutku begitu kuat hingga rambutku seperti akan tercabut seluruhnya. Gadis itu menyeringai padaku.

"Dasar, sialan kau!" Makiku padanya. Rasa perih kembali menyerang pada pipiku. Ia menamparku berkali-kali hingga sudut bibirku pecah dan kurasa sudah mengeluarkan darah. Gadis sialan!

"Beraninya kau memakiku! Apa kau tidak tau kondisimu saat ini tidak bisa melakukan apa-apa?!? Dasar gadis tidak tau diri!" Ia mencengkram rahangku begitu keras hingga membuatku meringis. Tatapan penuh benci dan marah dilayangkannya padaku. Ia benar-benar telah dikuasai oleh amarah.

"Kau tau apa yang sudah kau lakukan?!? Tidak hanya menghancurkan pernikahan yang kunantikan! Kau juga hampir membuat keluargaku bangkrut, dasar gadis sial!" Pekiknya tepat dihadapanku.

"Lucu sekali. Kau mengatakan keluargamu hampir bangkrut, tapi apa yang kau lakukan sekarang? Menyewa mafia untuk melakukan ini semua. Tidak hanya menguras uang milik orang tuamu tapi juga sudah membuatmu melakukan tindakan kriminal." Ujarku kembali tersenyum remeh padanya. Ia membulatkan matanya lalu mencengkram rambutku lagi. Argh, gadis ini benar-benar akan membuatku botak sebentar lagi.

"Hey, kalian! Ambilkan aku air!" Bentaknya pada semua pria bertubuh gorilla yang ada di bangunan tua ini. Salah satu pria itu maju lalu menyerahkan sebotol air padanya. Nayeon justru menepis botol itu hingga terlempar begitu saja.

"Bukan yang ini, dasar bodoh! Ambilkan aku air yang banyak!" Perintahnya lagi. Kemudian salah satu anak buah Nayeon kembali membawakan seember air ke hadapannya. Nayeon kembali menyeringai. Ia mendorong kepalaku ke dalam air itu hingga kepalaku terbenam seluruhnya. Aku kehilangan nafas hingga membuatku cukup banyak menelan air.

Gadis itu menarik kepalaku keluar. Kesempatan itu segera kumanfaatkan untuk mengambil nafas sepuasnya hingga terbatuk-batuk. Gadis ini memang iblis!

"Katakan kau akan menyerahkan Chanyeol kembali padaku." Perintahnya. Aku terkekeh lalu menatapnya.

"Tidak akan, bo-" Belum sempat aku menyelesaikan perkataanku, gadis iblis itu kembali menenggelamkan kepalaku. Aku mencoba memberontak agar ia melepasnya. Tentunya itu tindakan yang sia-sia. Ia justru menenggelamkan kepalaku lebih lama dari sebelumnya. Tubuhku mulai melemah akibat kekurangan oksigen.

"Menyerahlah atau aku akan membuatmu merasakan neraka secepatnya." Ancamnya setelah menarik kepalaku kembali.

"Mau berapa kalipun kau melakukan hal seperti ini, tidak akan mempengaruhi keputusanku sedikitpun."

Happy Delighted [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang