2. Sorry

537 55 2
                                    

Aku meletakkan laptopku di atas tempat tidur lalu melanjutkan kembali film yang sebelumnya terpaksa berhenti. Entah kenapa, pikiranku melayang ke kejadian tadi. Aku... merasa bersalah pada Chanyeol. Aku tau ia tidak bermaksud mengejutkanku. Hhh...., kenapa hari ini begitu melelahkan. Aku menjauhkan laptopku lalu berbaring menatap langit-langit kamarku.

Aku sudah tidak memiliki niat untuk menonton lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sudah tidak memiliki niat untuk menonton lagi.

"Kyuhee?" Pintu kamarku terbuka. Aku langsung merubah posisi tidurku menjadi duduk.

"Chan, ma-" ucapanku terputus saat orang yang kulihat di pintu itu bukanlah orang yang kupikirkan.

"Chan ma?" Tanya Kakak sambil mengerutkan alisnya.

"Kakak, kapan pulang?" Tanyaku sambil mengalihkan pertanyaan.

"Baru saja, ayo keluar aku membawakan pizza untukmu." Katanya semangat.

"Oh, benarkah? Baiklah." Ujarku. Sebenarnya aku tidak memiliki nafsu makan. Namun karena kakak begitu semangat membawakan pizza untukku, sulit untuk mengatakan tidak. Aku pergi meninggalkan kamarku dan melihat Chanyeol sudah bersiap-siap melahap satu slice pizza di tangannya.

 Aku pergi meninggalkan kamarku dan melihat Chanyeol sudah bersiap-siap melahap satu slice pizza di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kyuhee, cepat makan. Nanti pizzanya sudah tidak hangat lagi." Aku diam tak menanggapinya lalu duduk di samping kakak. Aku menatap malas ke arah makanan itu.

"Ada apa? Apa kau tak suka?" Sial! Kakak menyadari aku sedang tidak ingin makan.
Aku menatap kakak lalu menggelengkan kepalaku. Aku meraih satu slice makanan itu dan mengunyahnya. Kakak hanya diam menatapku setelah itu.

Suasana hening ketika kami bertiga sibuk mengunyah makanan masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana hening ketika kami bertiga sibuk mengunyah makanan masing-masing.

"Aku mandi dulu." Kakak beranjak dari ruang tengah lalu meninggalkan kami berdua. Aku merasa sedikit canggung akibat kejadian tadi. Apa dia marah? Ah, yang benar saja. Dia Chanyeol.

"Ah, aku kenyang." Chanyeol bersandar pada sofa dan mengelus perutnya. Aku menatapnya. Sepertinya aku tidak perlu menyesal sudah membentaknya tadi. Ia memang tak berguna. Sudah menumpang lalu makan gratis seenaknya.

"Kenapa?" Ucap Chanyeol menyadari bahwa aku sedang menatapnya tajam.

"Apa kau tidak punya rumah?" Kata-kata itu lolos begitu saja dari mulutku. Ah sial, jangan membuat hatimu merasa bersalah lagi Choi Kyuhee. Chanyeol diam tak merespon. Nah, sekarang lihat hasil dari mulutmu yang tidak bisa di rem. Apa Chanyeol memang tidak memiliki rumah? Dia sedang kesulitan ekonomi? Ah, tidak-tidak. Jika ia sedang kesulitan ekonomi mana mungkin ia memiliki sebuah mobil SUV mewah itu. Dan lagi, pakaian dan sepatu yang di pakainya selalu branded.

"Aku bosan dirumah. Tidak ada yang bisa di ajak bertengkar. Seperti aku membuatmu kesal tadi. Hehe" Hhh percuma kau memberikan sikap simpati padanya Kyuhee. Memang tidak berguna. Aku menggeleng-gelengkan kepala sambil memijit pelipisku. Berbicara dengan Chanyeol hanya membuang-buang waktu.

"Terserah. Tapi tetap saja.." Suaraku tercekat. Aku malu melakukannya. Argh, kenapa mengucapkan satu kata singkat seperti itu saja rasanya sulit sekali.

"......maaf" Akhirnya suaraku keluar. Walaupun lebih terdengar seperti bisikkan. Setelah mengatakan hal memalukan itu aku segera pergi ke dapur berpura-pura mencari segelas air. Tetapi tiba-tiba sebuah telapak tangan besar mendarat di puncak kepalaku membuatku kaget. Tangan besar itu mengelus pelan puncak kepalaku. Aku hanya diam.

"Tidak apa-apa. Maafkan aku juga, karena membuatmu terkejut dan membuatmu kesal hari ini." Suara berat Chanyeol bergema di belakangku. Urgh, kenapa rasanya malu sekali. Untung saja kini posisiku sedang membelakangi Chanyeol.

Aku dengan cepat meneguk segelas air yang ada di tanganku lalu pergi masuk ke kamar. Dari dalam aku mendengar kakak yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Mana Kyuhee?" Tanya kakak.

"Dia sudah pergi tidur." Jawab Chanyeol dengan kekehan. Sialan kau, Park Chanyeol.

***
Double update!!!!
Vomment juseyo!!!!
Sider mah aku doain jari-jarinya pada cantengan hehe!!
Buat yang udah vomment, thank you so much💕💕

Happy Delighted [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang