8. Dating

263 34 5
                                    

Aku duduk sambil mengangkat kakiku pada kursi mobil. Tatapanku terfokus pada layar ponselku lagi. Jari-jariku cekatan menekan beberapa tombol yang ada pada layar. Aku menggigit bibirku melihat pertarungan sengit game ku.

"Kau terlihat sangat serius, Kyuhee." Chanyeol menatapku sekilas sambil tersenyum lalu mengacak-acak rambutku. Aku tidak mempedulikannya. Ia menarik pipi kiriku lalu menggoyangkannya.

"Jangan sekarang, Park Chanyeol." Aku tetap menatap layar ponselku tanpa mempedulikan tangan Chanyeol yang menarik pipiku. Chanyeol terkekeh. Ia menatapku lagi. Kali ini tangannya menjepit hidungku.

"Chanyeol, singkirkan tanganmu!" Aku menggelengkan kepalaku berusaha untuk melepaskan tangannya yang menghalangi pandanganku pada game tetapi tangannya tak bergerak sedikitpun.

"Ya!!!" Aku melepaskan tangannya dari hidungku lalu menggigit tangannya dengan kuat. Chanyeol menjerit kesakitan.

"Aah...! Ya.. ya.. ya..!!!" Chanyeol menarik tangannya dariku lalu menghembus tangannya yang sakit akibat gigitan dariku.

"Kubilang, jangan ganggu aku! Lihat karakter game ku mati berkali-kali karena ulahmu! Jika begini aku tidak bisa mendapatkan reward gold!!" Aku menyodorkan ponselku ke hadapannya. Ia hanya melirik sedikit.

"Tapi tidak harus menggigit tanganku. Bagaimana jika aku tak bisa mengendalikan mobil lalu kita mengalami kecelakaan?" Chanyeol masih meringis menatap tangannya. Aku mendengus.

"Kau duluan yang menggangguku. Salah sendiri" Ucapku tak mau kalah. Chanyeol memukul pelan kepalaku dengan gemas.
"Kau ingin kugigit lagi?" Aku menatapnya dengan tajam. Lalu ia terkekeh. Aku kembali bersandar menatap ke jalanan. Mataku memicing saat jalan yang kita lewati berbeda seperti biasanya.

"Ini bukan jalan kerumah." Aku memajukan tubuhku menatap kedepan lalu menatap Chanyeol.

"Aku lapar. Ayo, temani aku makan!" Chanyeol terkekeh lagi. Pria ini hobi terkekeh.

"Kau yang bayar." Aku mendengus pelan sambil melipat kedua tanganku.

"Baik, tuan putri." Aku memutar bola mataku malas. Ia mulai lagi.

Aku tidak tahu kemana Chanyeol membawaku. Yang jelas kami kini sudah sampai di depan restoran BBQ. Aku turun dari mobil. Langit sudah gelap. Kuhidupkan layar ponsel, sudah pukul 7 malam. Aku menunggu Chanyeol mematikan mobil dan saat itu seseorang yang kukenal keluar dari restoran itu.

"Oh Kyuhee, kita bertemu lagi." Dari sekian banyak manusia kenapa aku harus bertemu Oh Sehun disini?

"Apa kau sedang makan malam juga disini?" Aku tersenyum kaku. Tak lama Chanyeol muncul dibelakangku.

"Wah, kau makan disini juga? Apa kau masih bersama Seulgi?" Chanyeol menunjukan ekspresi berharap kepada Sehun untuk mengatakan tidak.

"Tidak, aku makan bersama adikku." Sehun tersenyum. Chanyeol menghela nafas lega.

"Benarkah? Mana dia?" Ujar Chanyeol. Sehun mengelus leher bagian belakangnya.

"Didalam." Aku menatap ke arah pintu. Jujur saja, aku penasaran dengan adik Sehun. Mereka tidak pernah terlihat bersama.

"Ah, aku sudah lapar sekali. Ayo, kita segera ke dalam." Chanyeol mendorongku masuk ke dalam restoran itu.

Happy Delighted [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang