37. Vacation

154 22 0
                                    

Suara pengumuman dari pilot membangunkanku. Aku mengusap kedua mataku lalu menatap ke jendela. Pesawat akan mendarat sebentar lagi.

Para penumpang mulai turun satu per satu saat pesawat berhasil mendarat. Aku meraih topi lalu memasangnya pada kepalaku. Aku melangkahkan kakiku keluar disaat penumpang mulai sepi.

Setelah mendapatkan koperku, aku segera melangkahkan kaki memasuki bandara besar yang ada di hadapanku. Pemandangan yang asing menyambutku.

Benar, aku berada di London sekarang. Ini sudah kedua kalinya bagiku menapakkan kaki di negara ini setelah berkunjung untuk pertama kalinya dirumah Minhee.

Datang ke sini lagi bukan murni dari keinginanku. Ayah menyuruhku untuk menghabiskan liburan akhir tahun disini dan kakak juga mendukung ajakan ayah, mengingat ia sibuk dan tidak bisa menemaniku karena pekerjaannya.

Dan juga.. Chanyeol tidak pernah datang lagi kerumah. Aku tidak tau apa yang terjadi. Ia tidak pernah menghubungiku lagi. Aku pernah mencoba untuk menghubunginya tetapi nomor yang kuhubungi selalu dalam keadaan sibuk.

Silla dan Yoobi? Silla pergi ke jepang bersama Sehun. Sama sepertiku ia juga menghabiskan liburan dengan orang tuanya. Sedangkan Yoobi? Gadis itu tentunya ingin menghabiskan waktunya bersama Mingyu karena ia sangat jarang bertemu dengan kekasihnya itu.

Jadi yah, memang sepertinya baik bagiku untuk menghabiskan waktu disini. Setidaknya, aku tidak kesepian dirumah. Dan aku bisa mengalihkan pikiranku dari Chanyeol.

Aku berhenti, lalu menatap kesekitar penjemput yang ada dibandara itu. Aku tidak tau siapa yang akan menjemputku kali ini. Pada liburan waktu itu, yang menjemputku adalah sekretaris ayah karena ayah sibuk dan ibu Minhee sedang mengikuti acara minum teh. Yah, budaya orang Inggris.

Aku menghela nafasku. Jangan bilang kali ini tidak ada yang akan menjemputku karena mereka semua sibuk?! Lalu apa gunanya mengundangku kesini jika mereka sibuk?! Aku mencoba menatap ke beberapa penjemput itu lalu menfokuskan pandanganku pada semua banner yang masing-masing di bawa oleh para penjemput.

Di antara semua penjemput, akhirnya aku menemukan sebuah banner yang bertuliskan "Welcome to London, Kyuhee!". Aku berjalan menuju banner tersebut lalu tersenyum saat melihat orang yang membawa banner tersebut. Itu Minhee dengan imutnya memegang banner namaku. Tetapi Minhee tidak bersama ibunya, Ia bersama pria asing bertubuh tinggi.

Aku melangkah menuju Minhee. Gadis kecil itu dengan riang datang padaku lalu memelukku. Aku menggendongnya lalu menatap pada pria asing itu. Pria asing itu datang mendekatiku lalu tersenyum.

"Apa kau Kyuhee?" Tanya pria itu dengan aksen british-nya yang begitu kental. Aku mengangguk padanya.

"Dan kau?" Tanyaku. Bersyukur aku unggul di dalam bahasa asing dan kakak selalu melatih bahasa asingku saat masih SMA dulu.

"Aku Aaron. Apa kau sudah mengambil seluruh bawaanmu?" Aku kembali mengangguk pada Aaron. Pria itu menarik koperku lalu memasukannya ke dalam mobil. Saat ia selesai, aku ingin membuka pintu tetapi ia menghalangiku lalu membukakan pintu untukku lalu menutupnya. Entah kenapa aku merasa canggung diperlakukan seperti ini.

Selama di perjalanan, aku hanya sibuk bermain dan mendengarkan semua cerita Minhee. Aaron selalu mengerutkan keningnya saat aku terus memanggil adik tiriku ini, Minhee.

"Siapa Minhee?"

"Tentu saja, gadis kecil yang bersamaku ini." Ujarku padanya.

Happy Delighted [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang