25. Brother?!

204 26 0
                                    

"Kak, jawab aku!"

"Dia..." Kakak mengelus tengkuknya. Ia tampak berpikir bagaimana harus menjelaskannya padaku.

"Kau tidak melakukan tindakan kriminal padanya kan?!" Suara panikku yang meninggi mengusik wanita yang tidak sadar itu. Ia mulai menggeliatkan tubuhnya hingga aku yang kini menopang tubuhnya hampir saja terjatuh jika kakak tidak membantuku.

Aku menyerahkan beban tubuhnya pada kakak. Karena jika berlama-lama menopang tubuhnya membuatku dapat melepaskannya begitu saja. Kakak memperbaiki posisinya hingga ia duduk kembali pada kursi mobil. Matanya mulai terbuka sayu. Wajahnya memerah. Dan bau aneh tercium darinya. Apa dia mabuk?

"Astaga, kau membawa gadis mabuk!" Celotehku lagi tidak habis pikir oleh kelakuan kakak yang membawa gadis yang tengah mabuk.

"Minho... dasar brengsek.. Umph..!" Gadis itu secara mendadak mengeluarkan isi perutnya tepat di baju kakak. Aku yang tak jauh dari kakak segera menjauh dan menatap jijik.

***

"Dimana aku?!" Suara teriakan seorang gadis mengusik tidurku.

"Aaaa!!!! Dimana aku?!!! Kenapa pakaianku berganti?!" Teriaknya lagi. Aku berniat untuk mengabaikannya lagi dengan menutup telingaku menggunakan bantal. Tapi gadis itu kembali berteriak, bahkan bantal saja tidak mampu menahan teriakan nya masuk ke telingaku.

"Berisik!!!" Aku bangun dari tidurku sampil melempar bantal kehadapannya. Ia terdiam menatapku.

"S-siapa kau?" Aku menatapnya dengan tatapan tajam. Ini masih pagi dan dia sudah mengusik tidurku. Menyebalkan. Ini salah satu alasan kenapa aku tidak menyutujui keputusan kakak untuk membawanya kerumah tadi malam. Namun kami tidak ada pilihan lain karena kakak juga tidak tau dimana rumahnya. Kakak tak setega itu meninggalkannya begitu saja.

Aku tak habis pikir dengan gadis ini. Ia mabuk dan menelpon kakak lalu memakinya. Memangnya dendam apa yang dimilikinya pada kakak? Jujur saja jika aku bukan adik dari Choi Minho, aku pasti akan tetap berpikir bahwa ia adalah orang yang kelewat ramah. Jadi apa yang membuatnya dibenci oleh gadis ini? Bersyukur ia menelpon kakak. Jika tidak, aku yakin ia sudah bersama pria brengsek yang memanfaatkannya.

"Aku pemilik rumah ini, sekaligus adik dari orang yang kau maki tadi malam." Gadis berambut panjang itu mengerutkan keningnya tak mengerti. Aku tak peduli. Aku beranjak dari tempat tidur untuk mengambil segelas air. Tenggorokanku terasa kering.

"Kau adiknya, Choi Minho?" Gadis itu yang entah sejak kapan mengikutiku, muncul begitu saja membuatku memuncratkan minumanku. Ia sukses membuatku terbatuk-batuk. Gadis itu panik lalu segera menepuk-nepuk punggungku.

"Ah maafkan aku." Gadis itu memasang ekspresi wajah bersalah padaku. Melihat wajahnya mengingatkanku kembali saat ia mengeluarkan isi perutnya di baju kakak. Beruntung kami belum meninggalkan rumah Chanyeol saat itu, kakak bisa membersihkan dirinya dan meminjam pakaian Chanyeol.

"Kau itu sebenarnya siapa?"

"Aku? Aku Han Nabi. Aku bekerja di satu perusahaan dengan kakakmu."Jadi, dia teman sekantor kakak..

"Apa kau memiliki masalah dengan kakakku?" Aku menatapnya penuh selidik. Ia terlihat gelagapan karena pertanyaanku.

"Kalian sudah bangun?" Kakak muncul tiba-tiba.

Happy Delighted [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang