7. A broken heart

272 34 4
                                    

Aku berjalan dengan langkah lebar. Melihat kejadian tadi.. Hhh... Apa yang baru saja kulihat?! Aku menatap kesekitar, orang-orang sibuk berbisik di antaraku. Mereka masih saja menggosipkan kejadian kemarin. Oh ayolah, tidak ada hal yang bermanfaat yang kalian dapatkan dengan bergosip seperti itu. Aku membenarkan masker pada wajahku dan kembali melangkah lebar menuju dua teman sampiseu ku. Kuharap mereka masih disana.

Aku menghela nafas lega saat dua makhluk ganas itu masih tetap duduk sambil menunjukkan ponsel masing-masing. Aku menepuk bahu mereka berdua lalu duduk di antara mereka. Mereka terlihat kesal oleh kelakuanku yang suka menyelip duduk di antara mereka.

"Hey jika Chanyeol datang kemari, katakan padanya untuk meninggalkanku pada kalian." Aku melipat kedua tanganku pada meja lalu menumpu kepalaku disana. Silla dan Yoobi hanya memasang ekspresi bingung.

"Apa kau bertengkar dengannya?" Tanya Silla menarik bahuku untuk duduk dengan benar dan menjawab pertanyaannya.

Baru saja aku ingin menjawab pertanyaannya, aku menatap Chanyeol muncul dari kejauhan. Aku mengulang posisiku meyandarkan kepalaku pada meja lalu sedikit menoleh.

"Ya, tolong katakan itu padanya, Kumohon!" Aku memasang wajah memelas di depan Silla lalu ke Yoobi.

"Akan kuceritakan semua. Janji." Keduanya tersenyum puas lalu mengangguk padaku. Hhh.. untunglah. Aku mulai mendengar langkah kaki Chanyeol yang mulai mendekat.

"Kyuhee, kau kenapa?" Chanyeol mendekat padaku, bisa kuintip dari sela tanganku langkah kakinya yang mendekat. Aku tidak tahu siapa yang melakukannya tapi aku merasakan tangan mereka yang merangkulku lalu ada yang mengelus punggungku.

"Maaf, bisa kau tinggalkan Kyuhee dengan kami saja?" Silla akhirnya menuruti permintaanku.

"Ini masalah wanita. Kau tahu, wanita." Yoobi menekankan pada kalimat wanita dan aku yakin ia tak lupa membuat kata petikan pada kedua tangannya.

"Baiklah, kuserahkan dia pada kalian. Tolong jaga gadisku dengan baik." Chanyeol menyerah lalu meninggalkan kami. Aku menarik baju Silla.

"Ya, ya! Apa dia sudah pergi?" Bisikku memastikan dan masih dalam posisi yang sama. Silla diam saja. Lalu aku menarik baju Yoobi.

"Yaa..!" Yoobi juga sama diam nya. Aku mengintip sedikit dan melihat kesekeliling. Chanyeol sudah pergi.

"Apa lidah kalian akan putus hanya dengan menjawab pertanyaanku?" Aku menatap kedua temanku ini kesal.

"Iya." Jawab mereka serentak. Hahaha,  dasar sampiseu.

"Sampiseu!" Aku menghela nafas berat. Kejadian tadi terputar indah di otakku. Oh ya tuhan, begitu banyak kejadian pada diriku.

"Jadi...? Kau bertengkar dengannya?" Yoobi terlihat semakin penasaran. Aku hanya menggeleng lemah.

"Bukan.. aku sudah melihat sesuatu yang membuat hatiku retak." Silla dan Yoobi menatapku begitu penasaran.

"Apa yang kau lihat? Hey, berbicara lah dengan benar!!" Yoobi yang sangat penasaran melayangkan pukulan pada kepalaku. Aku hanya menerima dengan pasrah.

"Aku melihat Sehun berciuman dengan seorang mahasiswi!" Aku menumpu kepalaku lagi pada meja. Aku menghantam pelan kepalaku pada meja.

"Ya!! Kau diam-diam menyukai Oh Sehun?!?" Aku membekap mulut Yoobi dengan kedua tanganku. Gadis sinting ini! Apa harus dia berteriak seperti itu?

"Berisik, sampiseu!" Silla yang kukira hanya tertawa saja melihatku dengan Yoobi ternyata membeku.

"Hey, kenapa kalian bersikap berlebihan seperti itu?" Aku mendengus. Memang apa salahnya aku menyukai seseorang? Apa begitu terlihat aneh? Aku menatap Yoobi.

Happy Delighted [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang