Episode 19

7.3K 408 47
                                    

Tiara Pov

"Hallo Tiara" sapa Adit kepadaku dengan senyumannya yang sangat lebar.

"Hallo, Dit" sapaku balik sambil tetap fokus mengerjakan tugas kantorku.

"Can I help you?" tanya Adit menawarkan bantuan.

"Thanks. Duduk aja di situ, wait yaa"

Setiap hari Adit mengantar jemputku. Dia seorang marketing di kantor papa. Papa sangat menyukainya, dia selalu saja papa bangga-banggakan.

Setelah sekian lama berkutik di laptop kerjaku, akhirnya pekerjaanku selesai. Aku sedikit merenggangkan badanku.

"Pulang, yuk" kataku sambil merapikan mejaku.

Kami pun berjalan keluar kantor bersama. Sesekali dia melemparkan gombalan, namanya juga cowok pasti kerjaannya ga jauh dari itu. Tapi, karna dia ganteng sih ku biarkan, lagian dia bisa buat aku lupa dengan Rei. Lah kok bahas Reina lagi!

"Dinner?" katanya saat menghidupkan mobilnya.

"Boleh" jawabku singkat sambil memakai sabuk pengaman.

Tanpa menanyai apa yang aku mau makan malam ini, dia mengendarai mobilnya ke sebuah Restoran. Padahal Rei selalu bertanya padaku mau makan apa dimana, rasanya aneh kalau seseorang yang menetapkan bukan aku. Lah Reina lagi!

Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit, kami pun sampai di sebuah Restoran yang sangat mewah.

"Wait, I'll open for you" katanya sambil mematikan mesin mobil dan keluar untuk membukakan pintuku.

Kami memasuki restoran itu bersama, dia menggandeng tanganku. Di pintu masuk, pelayan menyambut kami dan mengantarkan kami ke meja. Ternyata Adit sudah memesan tempat untuk kami. Suasana restoran ini sangat-sangat romantis, mulai dari lilin-lilin dan band yang membawakan lagu romantis, aku jadi terhanyut akan keromantisan ini.

"Do you like it?" tanya Adit kepadaku.

"Thank you, Dit" kataku tanda aku sangat menyukainya dan sambil tersenyum ke arahnya, diapun ikut tersenyum, senyum yang bisa membius ribuan wanita di luar sana.

Tak lama menunggu, pelayan pun mengantar beberapa makanan dan minuman ke meja kami.

"Wait wait" katanya mencegahku untuk makan.

Nafsu makanku jadi berkurang, karena jika dengan Rei dia tak pernah menghentikan aktivitas makanku.

"Why?" tanyaku dengan sebisa mungkin tak ku tunjukkan rasa kesalku.

"Aaa" katanya sambil memberikan sebuah sendok di depanku seperti ingin menyuapi, aku pun menerimanya.

Setelah kami selesai makan, Adit menuju panggung kecil yang dari tadi ada sebuah band menyanyikan lagu romantis. Sepertinya dia ingin menyanyikan sebuah lagu. Kulihat di sana Adit mulai memainkan gitar dan bernyanyi.

I might never be your knight in shining armor
I might never be the one you take home to mother
And I might never be the one who brings you flowers
But I can be the one, be the one tonight

When I first saw you from across the room
I could tell that you were curious
Girl, I hope you’re sure
What you're looking for
Cause I’m not good at making promises

But if you like causing trouble up in hotel rooms
And if you like having secret little rendezvous
If you like to do the things you know that we shouldn’t do
Baby, I'm perfect
Baby, I'm perfect for you

And if you like midnight driving with the windows down
And if you like going places we can’t even pronounce
If you like to do whatever you've been dreaming about
Baby, you’re perfect
Baby, you’re perfect
So let's start right now

I might never be the hand you put your heart in
Or the arms that hold you anytime you want them
But that don't mean that we can't live here in the moment
Cause I can be the one you love from time to time

When I first saw you from across the room
I could tell that you were curious oh yeah
Girl, I hope you’re sure
What you're looking for
Cause I’m not good at making promises

But if you like causing trouble up in hotel rooms
And if you like having secret little rendezvous
If you like to do the things you know that we shouldn’t do
Baby, I'm perfect
Baby, I'm perfect for you

And if you like cameras flashing everytime we go out
And if you're looking for someone to write your breakup songs about
Baby, I'm perfect
Baby, we're perfect

But if you like causing trouble up in hotel rooms
And if you like having secret little rendezvous
If you like to do the things you know that we shouldn’t do
Baby, I'm perfect
Baby, I'm perfect for you

One Direction - Perfect

Setelah selesai menyanyikan lagu favoritku, dia pun kembali ke meja kami.

"Thank you" kataku saat dia duduk di kursinya.

"You are welcome" jawabnya.

"Kerjaan kamu gimana?" tanyaku.

"Ini pertanyaannya sebagai bos yaa?" katanya sambil tertawa.

"Haha of course not" kataku sambil mengikutinya tertawa juga.

Kami mengobrol banyak hal, mulai dari pekerjaan, kehidupanku yang baru disini, masa depan, dan masih banyak lagi. Dia juga sering melemparkan gombalan dan lelucon kepadaku.

Pelayan menandatangi kami sambil memberikan sesuatu ke Adit. Dia berdiri sambil menyembunyikan sesuatu yang diberikan pelayan tadi di belakang tubuh kekarnya. Tak kusangka dia mengeluarkan bunga dan setengah duduk di depanku seperti orang yang akan melamar kekasihnya.

"Will you be mine?"

Kami memang belum pernah berpacaran, aku juga tak tahu jika dia punya perasaan ini kepadaku. Aku teringat kata-kata papa. 'Kenapa kamu ga sama Adit aja?'

Otakku sedang bekerja dengan ekstra mencerna ini semua. Mulai dari perhatian dia ke aku, papa yang selalu membangga-banggakan dia.



Bersambung

Hayoo, apa jawaban Tiara?

Kalau kalian digituin, bakal jawab apa?

Jangan lupa add to library, vote, comment and share yaa. Buat kelanjutan ceritanya.

Don't be silent reader.

Biar tambah semangat juga nulisnya.

Terima kasih telah membaca.




Make Me Smile (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang