Episode 25

7.9K 401 37
                                    

Rei Pov

Ketika menemani mama menonton televisi, mama memberikanku sebuah amplop. Setelah ku buka, ternyata isinya adalah puluhan foto saat aku membawa wanita ke apartemenku.

"Dari mana mama dapat ini?" tanyaku sambil membersihkan tetesan air mata di pipinya.

"Nggak penting mama dapat dari mana, kenapa kamu nggak pernah cerita?" kata mama sambil menangis dan menggenggam tanganku erat.

Aku pun tak tahan melihat mama menangis, aku juga ikut menangis dan memeluknya.

Aku pun tak tahan melihat mama menangis, aku juga ikut menangis dan memeluknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa saat kami mulai tenang, ku lepaskan pelukan itu. Ku raih tangan mama dan mencoba menjelaskan semua yg kurasakan.

"Mah, Rei minta maaf nggak pernah bilang ke mama soal yg Rei rasain. Menurut Rei ini belum saatnya Rei bercerita soal ini. Rei belum membawa kesuksesan buat perusahaan papa, Rei juga belum bisa membuat mama bahagia. Rei tau ini salah mah, tapi Rei nyaman dengan ini semua dan bahagia dengan ini. Maaf Rei ga pernah menerima perjodohan mama dengan anak-anak temen mama, karena ini Rei, ini yang Rei rasain. Rei akan menanggung semua akibat dari ini." Jelasku kepada mama. Aku tak tahu apa kata-kataku tepat menjelaskan itu.

"Menurut mama, kamu suka sama perempuan, ingin melindunginya, itu bukan hal yang salah. Mama ga bakal ngelarang kamu, tentang orientasi kamu, itukan pilihan kamu, mama udah berusaha buat kamu seperti yang lain, pacaran sama laki-laki, tapi mama tahu kamu udah dewasa, bisa milih mana yang terbaik buat kamu. Kamu itu spesial, beda dari yang lain. Oke? Yang salah itu bukan kamu suka sama perempuan." mama diam sejenak. "Ini" sambil menunjuk foto-foto dari amplop.

Aku mencerna kata-kata mama yang sulit kupahami.

"Mama ga bakal marah kalau kamu pacaran sama perempuan, asalkan kamu jujur sama mama, siapa orang itu, bakal ngejaga dia, bukan ngerusak. Dan satu lagi mama kecewa sama perbuatan kamu yang itu" kata mama sambil menunjuk foto-foto tadi lagi. "Kamu sama perempuan itu mau ngelindungi atau mau ngerusak? Apa iya dengan ganti-ganti gini bisa bikin kamu bahagia?" Lanjut mama sambil menunjuk foto-foto tadi.

"Rei minta maaf mah, Rei janji ga bakal lakuin hal itu lagi." Kataku saat aku sudah paham maksud mama.

Mama memelukku dengan erat, "Mama setuju kamu sama Tiara." Kata mama di telingaku.

Aku melepaskan pelukan mama dan menatap mama.

"Mama serius?" Tanyaku sambil menggenggam tangan mamaku.

Mamaku hanya menggangguk dengan penuh keyakinan.

"Tapi, mama ga mau kamu nyakitin dia." Kata mama.

"Rei janji ga bakal nyakitin Tiara lagi mah." Kataku dengan penuh keyakinan.

"Lagi? Kamu udah nyakitin Tiara?" Kata mama menatapku tajam.

Aku hanya tersenyum kikuk menjawab pertanyaan mama.

Make Me Smile (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang