Episode 4

11.6K 560 9
                                    

"Kamu kok disini? Udah berapa hari aku disini? Papa sama mama kemana?" pertanyaan beruntun kepadaku saat dokter sudah keluar ruangan.
"Papa sama Mama kamu lagi ada perjalanan bisnis. Semingguan kayaknya kamu disini. Aku diminta Papa kamu buat jagain kamu" jawabku dengan lembut.
"What? Aku kamu? Ini kali pertama aku memanggil orang yg belum ku kenal sepenuhnya dengan aku kamu" pikirku.

.
.
.
.
.

Beberapa hari ini keadaannya membaik, pagi ini dia boleh pulang. Saat membantunya mengemasi barang, hpku berdering.

"Halo, mama?" segera ku angkat telponnya karena itu mamaku.
"Kok kamu nggak kesini?" tanya mamaku, memang sejak menjaga Tiara di rumah sakit aku tidak pernah pulang ke rumah, pulang ke apartemen pun jarang.
"Rei usahakan ya, ma. Rei lagi sibuk sekarang, nanti Rei telpon lagi" kataku sambil menutup telpon.
"Mama kamu? Yaudah kamu pulang aja, aku bisa sendiri kok" kata Tiara sambil membawa tasnya yg berat itu, menandakan dia sanggung sendiri.
"Aku udah janji sama Papa kamu buat jagain kamu, ga usah ngeles oke?" kata ku sambil ku ambil dua tas yg di bawanya dan membawanya ke mobilku.

Entah kenapa aku melajukan mobil ku ke rumah mama.

"Ini kemana?" tanya Tiara kebingungan, karena arah perjalanannya berbeda.
"Oh maaf, kita ke rumah mamaku dulu yaa. Habis itu baru ke apartemen. Gapapa kan?" tanyaku sambil memandanginya.
"Gapapa, pasti kamu udah kangen sama Mama kamu" katanya sambil tersenyum ke arahku.

Senyumannya indah, membuat hatiku berdetak lebih kencang.

Sesampainya di rumah ku lihat mobil Joe sedang terparkir di halamanku.

"Lagi-lagi ini orang" pikirku.

Aku mempersilahkan Tiara masuk rumahku. Kami mencari di seluruh ruangan tidak ada orang. Sampai akhirnya bibi menyapa.

"Eh, non. Ibu sama Tuan Joe lagi di belakang" katanya sambil menunjuk ke arah taman belakang.
"Oke, bi. Makasih yaa" kataku sambil menggandeng tangan Tiara menuju taman belakang.

*deg*
"Ini kenapa jantung ga bisa berhenti" pikirku yg merasakan detak jantungku berdetak lebih cepat.

"Halo, Reina" sapa Joe kepadaku.
"Eh, Rei. Sama temennya ya? Ajak kesini" Kata mama sambil menata makanan diatas karpet, sepeti orang yg akan piknik.
"Piknik di rumah sendiri" pikirku sambil tersenyum mengingat kenangan dulu aku, mama, dan almarhum papa suka piknik di belakang rumah.

Kami mengobrol banyak hal, mulai dari Tiara masuk rumah sakit dan aki yg menungguinya selama seminggu, jadi tidak berkunjung ke rumah mama selama beberapa hari.

Ku lihat mamaku merasa nyaman, tenang dan senang seperti dulu waktu kami (aku, mama, dan almarhum papa) bermain bersama.

Joe yg dari tadi melihat pemandangan ini, hanya diam saja. Entah apa yg dipikirkannya. Tidak seperti biasanya yg selalu mencoba mencari perhatianku, kini dia diam.

"Tiara, bisa bantu kupas ini?" tanya mamaku ke Tiara sambil memberikan beberapa buah yg akan di kupas.

Tiara menerimanya dan mulai mengupas buah-buah itu dan memotongnya menjadi kecil-kecil dan di masukkan ke sebuah kotak.

Kami pun memakan buah-buah yg telah di kupas Tiara tadi.

"Tante, saya pulang dulu yaa ini dapet sms dari anak buah suruh cek kantor" katanya sambil bersalaman dengan mamaku.
"Hati-hati yaa" kata mamaku.
"Rei, duluan yaa" katanya kepadaku.

Aku hanya melambaikan tanganku sebentar dan kembali berbincang dengan Tiara dan mamaku.

Matahari mulai terbenam, mama mengajak kami masuk rumah.

"Udah mau gelap, masuk aja yuk" kata mama sambil membereskan sisa-sisa makanan dibantu Tiara.

Setelah mereka selesai membereskan, aku melipat karpet dan memasukkannya ke gudang.

"Kamu mandi dulu yaa, sini aku anterin" kataku mengajak Tiara mengikutiku menuju kamarku.

Aku menunggunya mandi di kamar sambil mengecek isi tasku. Aku menemukan hp Tiara yg kemarin baru selesai diperbaiki, karena rusak parah saat kecelakaannya

Setelah  selesai mandi Tiara keluar kamar mandi hanya menggunakan handukku yg kuletakkan di lemari kamar mandi.

"Baju kamu masih di mobil yah? Pakai baju aku aja atau mau aku ambilin?" tanyaku padanya, sambil menoleh ke arah lain.
"Pakai baju kamu aja" katanya.
"Itu ada di lemari yg sebelah situ" kataku sambil menunjuk lemari pakaianku.

Aku langsung masuk kamar mandi dan membersihkan diri. Aku teringat senyuman mama dan senyuman Tiara tadi saat di taman belakang. Senyuman tulus dan bahagia yg sudah lama tidak kulihat.

*tok*tok*tok*

Suara ketukan kamar mandi menyadarkanku dari lamunan.

"Rei, kamu kok lama mandinya?" kata Tiara seperti orang khawatir.
"Eh sorry, iya ini mau selesai kok" kataku sambil mencari handuk di lemari.

Setelah aku dan Tiara selesai, kami segera menuju ruang keluarga. Kulihat mama sedang menonton acara televisi. Kami pun duduk di samping mama.

"Udah mandinya?" tanya mama sambil melihat ke arah kami.
"udah (ma-tan)" jawabku dan Tiara bersamaan.
"Ayo makan, udah mama siapin tadi" kata mama sambil mematikan tv.

Kami mengobrol banyak hal sambil makan. Mulai dari pekerjaan, kegiatan sehari-hari, hobbi. Dari situ aku tahu kalau Tiara hobbi berenang.

Setelah selesai makan aku berpamitan ke mamaku.

"Mah, kami balik apartemen dulu yaa" kata ku sambil berdiri, diikuti Tiara berdiri sambil membawa piringku, piringnya dan piring mama ke dapur.
"Udah taruh situ aja, nak. Nanti biar dicuci bibi" teriak mama kepada Tiara.
"Kirain mau tidur sini" kata mama sambil memelukku dan cipika-cipiki.

Aku dan Tiara pulang ke apartemen. Di dalam mobil, kulihat dia tertidur. Ku pinggirkan mobilku dan kupandanginya.

"Capek banget ya, kamu" batinku sambil memundurkan kursinya, agar tidurnya nyenyak.

Aku memandinginya kembali, lehernya terbuka sedikit membuatku...

Bersambung

Jangan lupa add to library, vote, comment and share yaa. Buat kelanjutan ceritanya.

Terima kasih telah membaca.

Make Me Smile (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang