Reina Pov
Sudah tiga bulan lebih Tiara menghilang. Nomernya pun tak pernah aktif. Hari ini aku akan bertanya ke mamaku alamat rumah atau kantor Tiara disana. Semoga saja mama tau.
"Kak, ini udah selesai." Kata Angel kepadaku.
"Oke, ini juga udah." Kataku sambil merapikan meja. "Makasih yaa." Lanjutku.
"Sama-sama kak. Angel duluan yaa, Riski udah jemput soalnya." Kata Angel sambil cengar cengir.
"Jemput apaan nanti juga ke apartemen gue lagi!" Kataku dengan nada pura-pura sebal.
"Hahaha lebih enak di apartemen kakak dari pada di rumah. Bye kak!" Kata Angel sambil mencium pipiku lalu berlari keluar ruanganku.
Dasar, Tingkah mereka sama aja.
Setelah itu aku pergi menuju rumah mama menggunakan mobilku.
"Mah..." Kataku sambil memeluk mama dari belakang.
"Kok ga ada kabar anak mama?"
"Tiara juga ga ada kabar sejak pergi.." Kataku dengan nada sedih.
"Kok bisa?" Tanya mama kaget.
"Rei mau nyamperin Tiara mah. Mama ada alamatnya?"
"Hhmmm mungkin adanya alamat lama. Coba mama telpon temen mama yaa. Masih disitu nggak mereka."
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya mama mendapatkan alamat kantor dan rumah orang tua Tiara disana.
"Rei pulang dulu mah, pesawatnya besok pagi. Doain Rei ya mah." Kataku sambil mencium pipi mama.
Tiara Pov
Nanti malam Adit dan orang tuanya akan berkunjung ke rumah, sekalian merencanakan pernikahan kami.
Perasaanku campur aduk. Gimana aku ngejalanin hubungan tanpa ada perasaan sama sekali? Hati dan otak berkata untuk kabur, tapi aku tidak ingin mengecewakan kedua orang tuaku.
Tiba-tiba pintu kamarku terbuka. "Dandan yang cantik ya anak mama." Kata mamaku, setelah itu mama menutup pintu kembali.
Setelah selesai berdandan aku turun ke lantai satu dengan langkah yang sangat berat.
"Cantiknya anak mama." Kata mama sambil mengelus rambutku.
Tak lama kemudian ada suara mobil di depan, kulihat mama menengoknya dari jendela.
"Adit udah dateng." Kata mama setelah melihat mobil Adit di depan. "Sini Tiara." Lanjut mama.
Aku pun berjalan menuju arah pintu dengan malas.
"Silahkan masuk." Kata mama setelah membukakan pintu dan keluarga Adit segera masuk.
"Wah nak Adit ganteng yaa." Puji mama ku kepadanya.
Kami pun mengobrol cukup lama, mengenai tanggal yang bagus, tempat yang bagus, dan hal lain untuk pernikahan.
Selama pembicaraan pernikahan pun, aku hanya memikirkan Reina, Reina, dan Reina. Yang ada di hatiku itu dia, yang aku inginkan untuk mendampingiku itu dia. Kenapa orang tuaku memilih Adit yang jelas aku tak punya perasaan apaapun ke dia. Apa yang harus aku lakukan?
"Gimana nak Tiara?" Tanya Mama Adit menyadarkanku dari lamunan.
"Setuju tante." Jawabku sekenanya, karena aku sama sekali tidak mengikuti pembicaraan mereka.
"Setuju apa? Kita tanya teman kamu kan ada yang designer. Kamu mau pilih dia atau mau ke yang lain?" Tanya Mama Adit lagi.
Nah kan ketauan aku nggak fokus pada pembicaraan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Me Smile (gxg)
Romantizm18+ Reyna adalah seorang wanita tomboy dan lesbian, sangat suka pesta dan one night stand dengan wanita. Orang tuanya mengenalkan dia dengan banyak laki-laki, berharap dia menyukai salah satunya. Akankah dia setuju dengan orang tuanya? Akankah dia b...