Satu detik..
Dua detik..
Tiga detik..
"Ya!!!! Apa yang kau lakukan!!!" Aku benar-benar terkejut saat Chanyeol-ssi menarik tanganku dan membuat aku terduduk di pangkuannya. Aku sontak berdiri.
Semua yang ada disini hanya bisa terdiam. Mungkin sama kagetnya denganku. Apa-apaan pria ini? Aku menoleh kearahnya dan mendapati wajah yang lebih terkejut dariku. Bukankah aku yang harusnya paling terkejut? Dan itu, ada yang mengganjal saat aku dipangkuannya. Yaaaaaaaa!!! Perasaanku membuncah... kesal. Oh Tuhan aku ternodai.
Baik, lagi-lagi aku berlebihan. Mungkin saja ada botol minum dipangkuannya tadi. Just be positif. Walaupun aku lebih suka kalau itu negatif. Kau tahu maksudku, eoh?
"Ah, mianhaeyo. Aku tak bermaksud apa-apa Adri-ssi. Sungguh. Aku hanya mau memberitahu kalau aku menyelamatkanmu lagi kali ini." Menyelamatkanku dari apa? Dari monster laut? Sampai harus menarikku kepangkuanmu?
"Apa maksudmu dengan menyelamatkanku?" Aku tak mengerti, sungguh.
"YA! BYUN BAEKHYUN!! JANGAN LARI KAU!" Aku mengikuti arah tangan pria bermata bulat ini. Oh, bermata bulat?
"Hehehehe mianhaeyo Adri-ssi." Baekhyun yang tadinya sudah ingin bersiap melarikan diri seketika berbalik mendengar jeritan Chanyyeol.
"Apa yang akan kau lakukan padaku oppa nakal?" Aku memicingkan mataku.
"A-aku hanya mau menakutimu dengan ini awalnya. Tapi yoda raksasa ini melihatnya." Ia menunjukkan binatang yang dipegangnya sekarang lalu tertunduk, berpura-pura sedih.
"Oh, astaga. Hanya itu?" Ayolah, itu hanya umang-umang. Hmm, apa Bahasa Korea umang-umang?
"Kau tak takut noona?" Tanya Sehun seraya bangkit dari duduknya.
"Mengapa harus takut? Di Indonesia binatang itu sudah jadi mainan anak kecil berumur 2 tahun."
"Jin-jja? Kalian memainkannya?" Kai ikut meyakinkan.
"Exactly. Mereka tak menggigit uri Kai. Sedangkan ular saja ku mainkan." Aku berkata jujur, aku pernah menyukai ular. Dulu sekali.
"Mwo??? Kau seperti tarzan versi wanita Adri-ssi." Lay menganga mendengar ucapanku.
"Oppaaaaa.." Aku memicingkan mataku kearah Lay. Ia hanya tersenyum-senyum tak jelas mendengarku memanggilnya 'oppa' dengan nada suara –berlagak manja.
"Sudahlah, kalian semua jahat pada wanita lemah sepertiku. Aku pergi saja. Dan kau Chanyeol-ssi.." Aku berjalan hendak pergi dari hadapan mereka, lalu berhenti di depan Chanyeol-ssi sambil menunjuknya dengan daguku.
"..sepertinya aku menduduki sesuatu tadi. Apa tidak sakit?" Aku berusaha menahan tawaku dan berhasil. Niatku untuk menggodanya seperti menggoda Baekhyun sangatlah besar. Rasakan Tuan Sok Baik. Persetan mereka mau menganggapku wanita seperti apa. Aku berlalu menyusul Sarang di tenda sebelah yang lebih dulu dipanggil oleh Lee Seung Hwan-ssi.
"YA!!!!! WANITA GILA!!!!" Aku tak sempat melihat mimik wajahnya karena langsung berlari sekuat tenaga setelah mendengar jeritan pria itu. Seriously, entah mengapa aku merasa seperti sudah lama mengenal mereka. Dan entah mengapa pula, aku tak menganggap mereka sebagai idol papan atas pujaan wanita. Aku hanya mereka seperti teman. Iya, teman.
-----
Chanyeol P.O.V
Gila. Wanita itu benar-benar gila. Lihat wajahnya tadi, ia dengan santainya berkata sesuatu yang memalukan seperti itu. Deabak, aku tak mengerti lagi harus dengan apa menggambarkan keanehan wanita itu. Ia membuat seluruh member mengolokku habis-habisan. Baiklah, aku memang tak menyalahkan ia sepenuhnya, itu juga karena tindakanku yang sedikit meleset dari perkiraan. Tapi haruskah ia berkata vulgar seperti itu? Tidak bisakah hanya menyimpan 'rasa' itu dalam hatinya? Harusnya ia lebih malu dariku, tapi mengapa ia terlihat biasa-biasa saja? Aku berani bertaruh dia sudah aneh dari lahir. Ia membuatku setengah mati berusaha tak bertemu mata dengannya selama pengambilan gambar tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE UNTOUCHABLE | FF PARK CHANYEOL ❤
FanfictionIa pria yang menolongku. Seseorang yang sangat baik dengan menolong orang asing. Yang membuatku meneguk wine bersamanya ditengah dinginnya malam kota Seoul lalu terbangun di sampingnya pada pagi hari. Membuat jantungku kadang berdetak tak wajar kare...