Sepersekian detik kemudian pria itu menarik lenganku untuk berlari mengikutinya. Aku tertatih-tatih menyeimbangkan langkah lebarnya. Berkali-kali berusaha melepaskan genggaman tangan kokoh namun lembut itu. Tapi cengkramannya semakin mengeras seiring lorong-lorong berliku yang kami lewati.
"YAAAA!! LEPASKAN!!" bentakku menggunakan Bahasa Indonesia. Bodohnya kau Ad. Mana dia tahu kau bicara apa. Dan benar saja dia hanya mengerutkan dahi nya sambil menoleh kearahku tapi tetap berlari.
"HAISSSS JINJJA!!" aku kesal dengan Bahasa Korea.
Pria itu menghentikan langkahnya. Memonjokkan tubuhku pada dinding dan mencengkram pundakku.
"Neo.." Mata itu. Mata itu membuatku bergetar.
-----
Chanyeol P.O.V
Setelah menutup pembicaraan di ponselku, aku memutuskan kembali keruangan kami. Ya, aku dan 8 member EXO lainnya. Kami sedang merayakan ulang tahun Suho-hyung disini. Ruang VIP kami terletak tepat diatas tempatku berdiri. Aku keluar hanya ingin acara bertelpon dengan designer ku tidak diganggu oleh mereka yang kurasa sudah mulai mabuk.
Belum sempat aku berbalik, seseorang menyapaku, "Excuse me. Where should I go to find restroom?"
Entah mengapa aku tak berpikir untuk menjawabnya. Mungkin saja dia seorang sasaeng yang membuntutiku. Jurus mereka selalu tertebak. Walaupun kurasa penampilanku sekarang sulit untuk dikenali, tapi tak menutup kemungkinan para fans 'ajaib' ku itu mengenaliku. Jangankan dari postur tubuh, dari suara pun mereka pasti dapat mengenali. Aku bukan seorang idol yang sombong, tapi ayolah! Untuk malam ini saja aku tak mau berisik. Aku sedang penat.
Tapi tanpa kusadari mataku malah memandang tajam ke mata bulat itu. Feeling-ku berkata dia memang tak mengenali siapa aku mengingat dia bersikap agak takut berkat tatapanku. Wajah itu. Dia bukan orang Korea. Sepertinya orang Thailand, aku menebak asal.
"I'm sorry. Thank you." Ucapnya lagi sambil bersiap meninggalkanku.
Feeling-ku benar. Dia tak mengenaliku. Dia bukan sasaeng. Syukurlah. Ketika merasa sedikit lebih yakin, aku memutuskan untuk menjawab pertanyaannya.
"Five meters. Straight." Ucapku singkat. Masih sedikit khawatir. Hanya berjaga-jaga saja sih.
Ia membalikkan tubuhnya dan menatap langsung ke mataku. Lekat sekali. Jujur aku agak sedikit terkejut. Ia semakin memicingkan matanya menatapku. Oh come on, apakah kata-kataku tadi terlewat singkat jadi sulit dimengerti? Atau mungkin suaraku terlalu, ehem.. seksi. Detik itu pula otakku mencerna tingkah lakunya. Spontan aku memalingkan wajahku sebelum dia menyadari siapa aku.
Aku melihat perubahan pada ekspresinya. Seperti terhina. Hey, aku tak bermaksud begitu. Hanya saja...
Wanita itu langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun. Atau setidaknya berterimakasih karena aku sudah berkenan menjawab pertanyaannya. Terbersit rasa kesal, namun aku langsung melupakannya mengingat sudah hampir 15 menit keluar dari ruangan kami.
Ketika aku melangkahkan kakiku berniat menaiki tangga, tiba-tiba ponselku berbunyi. Tertera nama Sehun disana.
"Oh hyung. Neo eodini?" tanya Sehun sebelum aku sempat membuka mulutku.
"Sedang menuju keruangan kita. Ada apa kau..."
"Dimanapun kau berada sekarang berusahalah keluar dari tempat ini sekarang juga. Banyak wartawan dan polisi berdatangan. Seung Hwan hyung menyuruhmu menyelamatkan dirimu sendiri. Kami juga sedang berusaha menghindari mereka. Ohya, Jangan kembali ke-room. Berbahaya!! Dan jangan sedikitpun berulah!! " percaya padaku ia menjelaskan itu semua dengan satu tarikan napas. Rapper sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE UNTOUCHABLE | FF PARK CHANYEOL ❤
FanfictionIa pria yang menolongku. Seseorang yang sangat baik dengan menolong orang asing. Yang membuatku meneguk wine bersamanya ditengah dinginnya malam kota Seoul lalu terbangun di sampingnya pada pagi hari. Membuat jantungku kadang berdetak tak wajar kare...