PART 13 | Please God, not now.

152 7 0
                                    

Pengambilan gambar hari ini ditutup dengan acara bermain-di-pantai-sepuasnya. Semua member dan kru sedang menikmati deburan ombak dan beberapa cemilan yang sudah disiapkan. Lee Seung Hwan-ssi sengaja mengosongkan jadwal EXO khusus hari ini. Mungkin ia merasa anak asuhnya itu butuh sedikit rekreasi.

Aku dan Sarang memilih untuk duduk di kursi pantai yang agak sedikit jauh dari keramaian. Kami berdua larut dalam pemikiran masing-masing. Tak ada salah satu diantara kami yang membuka suara. Baru ku ketahui kalau Sarang juga sangat menyukai pantai, sama sepertiku. Cara kami menikmati pantaipun tak jauh berbeda. Entah mengapa aku merasa kalau angin pantai dapat serta merta membawa seluruh kepenatanku pergi. Untukku, deburan ombak dapat menjelma menjadi lagu yang paling indah jika mendengarkannya sambil memejamkan mata.

Aku terbuai oleh hembusan angin dan deru ombak yang sedari tadi bersahut-sahutan, membuat mataku seketika menjadi berat. Ku dengar kami masih memiliki waktu kira-kira setengah jam sebelum kembali. Kuputukan untuk merebahkan tubuhku pada sandaran kursi dan meluruskan kedua kakiku. Aku menerawang jauh. Ah, tiba-tiba aku rindu Indonesia. Aku rindu pantainya yang hangat. Aku rindu orangtuaku, aku rindu sahabat-sahabatku dan aku rindu ..

"Noona, kenapa kalian tak bergabung bersama kami menikmati pantai? Katanya kalian suka pantai." Lamunanku buyar karena suara Sehun mengintrupsinya. Aku baru sadar suaranya agak sedikit 'khas'.

"Aku sedang melakukannya Sehun-nie. Kau bisa mengajak Sarang untuk bergabung, mungkin ia tertarik." Jawabku sambil terus menatap lurus kearah lautan.

"Kau tak asik noona. Baiklah kalau begitu, Sarang noona ayo bergabung bersama kami." Sehun mengalihkan pandangannya kearah Sarang. Aku dapat melihat dari ekor mataku kalau perempuan disampingku ini sudah nyaris menerjang Sehun karena senangnya.

"Oh, ayo Sehun-nie." Jawabnya sambil tersipu malu lalu bangkit dari kursinya. Wajahnya merona.

"Oh noona, wajahmu merah. Apa kau sedang tak enak badan?" Sehun menempelkan punggung tangannya pada jidat Sarang. Heol, aku yakin sekarang Sarang nyaris kencing dicelana.

"A-a-aniyo Sehun-nie. Aku tak apa-apa. Ayo kita pergi." Aku mendengar nada gugup pada kalimatnya.

"Baiklah. Noona kami kesana dulu yaa." Sehun pamit padaku.

"Oh." Jawabku singkat. Kalian berdua berisik, mengganggu quality time-ku dengan diriku sendiri saja.

Aku kembali sibuk pada kegiatanku sebelumnya, menikmati tempat favoritku. Terimakasih pada Tuhan yang sudah menciptakan tempat seindah pantai. I really adore it. Kelewat sukanya, suatu waktu aku pernah nyaris tertidur sampai pagi di pinggir pantai kalau saja nyamuk tak menerobos masuk dari kaca mobilku yang sedikit terbuka. Kalau tidak, mungkin aku akan bermalam ditepi pantai untuk pertama kalinya.

Aku membuka mataku dan melihat kearah sumber suara yang terbawa angin sampai ketelingaku. Lagi-lagi membuyarkan lamunanku. Sarang, Sehun dan Kai sedang mengukir kata-kata di pasir menggunakan kayu sambil berterik-teriak menghindari ombak yang nyaris membasahi sepatu mereka. Lay, Suho, Chen dan Xiumin oppa sedang duduk di kursi pantai –sederat dengaku sambil mengobrol. Kyungsoo, Baekhyun dan Chanyeol sedang bernyanyi sambil diiringi gitar yang duduk –diatas pasir tak jauh dari tenda.

Ah, aku jadi teringat dengan kata-kata pria yang sedang bermain gitar itu, Chanyeol. Apakah ia serius dengan kata-katanya tadi tentang mengharuskanku ikut dengannya kesuatu tempat? Oh ayolah, kuharap ia hanya bercanda. Aku sudah bertekad akan menyicil laporanku nanti malam. Aku sudah menundanya dari beberapa hari lalu.

Ketika aku sedang sibuk bergelut dengan pemikiranku, seseorang kru menghampiriku dan memberi secarik kertas seperti sebuah note. Aku sempat bertanya dari siapa note ini, tapi ia hanya menjawab aku akan tahu jika sudah membacanya. Aku mengucapkan terimakasih lalu membuka lipatan kertas itu untuk membaca isinya.

THE UNTOUCHABLE | FF PARK CHANYEOL ❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang