Chanyeol P.O.V
Pada dasarnya memang aku tak pulang bersama mereka menaiki van kami. Sebelum datang kesini, aku sudah lebih dulu pergi kerumah orangtuaku, jadi kuputuskan untuk membawa motor. Mereka tak perlu repot-repot menungguku untuk berbicara dengan Anne. Ya, aku memutuskan untuk memanggilnya seperti itu. Terserah apa kataku bukan?
"Jadi, apa yang mau kau bicarakan denganku?" Tanyaku padanya setelah kami berjalan –menjauh berlawanan arah dengan yang lain.
"Ini sudah pasti ulahmu bukan?" Tanyanya dengan tatapan sinis.
"Maksudmu?" Aku melipat tanganku di dada.
"Jangan pura-pura bodoh Chan-ah. Kau sedang balas dendam bukan karena aku tak mau menemanimu ke SungaI Han kemarin?" Tanyanya lagi.
"Sungguh, bicara apa kau ini?" Aku tak sedang berpura-pura bodoh, aku benar-benar tak mengerti arah pembicaraanya.
"Kau 'kan yang meminta Lee Seung Hwan-ssi untuk menjadikanku manager sementara kalian?" Ia menatapku dengan pandangan mematikan.
"Mwo? Na? Naega wae? Kenapa aku harus?" Mengapa ia berpikir begitu?
"Kau kemarin mengancam akan menghambat penelitianku bukan kalau aku tak menemanimu pergi? Jadi benar ini semua idemu, eoh? Mengakulah Chan-ah!" Ia terkesan sedang mencecarku sekarang.
"Astaga Anne-ah, jadi ini alasannya mengapa kau menatapku seperti akan memakanku hidup-hidup sedari tadi?"
"Siapa itu Anne?" Ia terlihat bingung dengan panggilan baruku padanya.
"Apakah ada orang lain disini selain kau? Itu panggilan baruku untukmu." Aku bertanya balik.
"Terserah apa katamu. Jadi sekarang jawab, kau 'kan yang membuatku begini?"
"Sungguh, bukan aku Anne-ah. Aku tak tahu menahu tentang ini. Kau pikir perkataanku kemarin benar-benar akan ku lakukan? Ya! Seperti kurang kerjaan saja." Aku membuang pandanganku, mengapa ia bersih keras menuduh aku yang melakukannya.
"Mengapa kau tak bisa? Jelas saja kau ingin mengerjaiku bukan? Membuatku setengah mati mengurusi kalian dan tugas kuliahku. Kekanak-kanakan sekali." Ucapnya sambil mendengus.
"Bagaimana harus kujelaskan kalau ini semua bukan ulahku? Katakan!" Aku mulai kesal terus-terusan dituduh.
"Aku tak butuh penjelasanmu. Aku hanya butuh kau mengaku. Kau sangat menyebalkan asal kau tahu!!" Ia menjerit tertahan kepadaku. Suaranya sedikit menggema mengingat kami sedang di basement sekarang.
"Ya! Dengarkan aku dulu." Sontak saja kata-kata terakhirnya menyulut emosiku, ia ingin bergegas pergi dari hadapanku namun dengan cepat aku menarik pergelangan tangannya. Serta merta tubuhnya terhuyung berbalik kearahku, membuatnya limbung lalu menabrak dadaku. Dengan gerakan cepat aku menangkap tubuhnya. Karena cepatnya itu tubuh kami berdua sudah tergeletak di lantai, di sela-sela mobil yang terparkir. Dari ekspresi wajahnya, aku yakin ia belum dapat mengerti benar dengan kondisi tubuhnya yang sudah berada tepat diatasku. Ouch, ingat aku masih laki-laki dan sayangnya, normal.
Ia masih tetap diam diatas tubuhku, sepertinya nyawa perempuan ini belum kembali.
"Ya. Mau sampai kapan kau berada diatasku? Apakah sangat menyenangkan berada disana?" Tanyaku membuyarkan lamunanya. Vokalku sangat rendah, terdengar seksi.
Sesaat kemudian, "YA! APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU BYUNTAE!" Ia menjerit sambil memukul-mukul dadaku.
Tangan kananku langsung menahan kedua tangannya dan tangan kiriku sudah membekap mulutnya. Apakah ia sudah gila berjerit seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE UNTOUCHABLE | FF PARK CHANYEOL ❤
FanfictionIa pria yang menolongku. Seseorang yang sangat baik dengan menolong orang asing. Yang membuatku meneguk wine bersamanya ditengah dinginnya malam kota Seoul lalu terbangun di sampingnya pada pagi hari. Membuat jantungku kadang berdetak tak wajar kare...