Chanyeol P.O.V"Seperti.. déjà vu." Lanjutnya.
"Apa maksudmu dengan déjà vu?"
"Bukan, ini bukan déjà vu Chanyeol-ssi. Kurasa aku benar-benar pernah mengalaminya. Pria itu.." belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, kami mendengar suara Baekhyun. Mereka berdua serentak menoleh.
Pria itu ada dihadapanmu..
"Chan-ah, ayo!" aku masih menatap –biasa saja wanita ini sesaat lalu kemudian menoleh, mendapati Baekhyun yang duduk di bangku depan van dan Xiumin hyung, Sehun serta Kai di bangku belakang. Aku membuka lebih lebar pintu yang ada di depan kami, menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan tak ada orang yang lewat. Melompat masuk. Dan sekarang aku sudah berhasil duduk di dalam van, bergeser kearah dalam untuk menyisakan tempat untuk kedua wanita itu.
Tapi ketika aku melihat kearah pintu kedua wanita itu sudah tidak ada. Bukannya baru saja mereka ada di belakangku? Kemana mereka?
-----
Setelah melihat Chanyeol-ssi bergerak masuk kedalam mobil, aku pun menarik lengan Sarang untuk pergi. Melewati pintu yang juga dilewati Chanyeol-ssi kemudian menyusuri gang yang ada di belakang café. Aku masih tak mengerti apa yang sedang terjadi, tapi kurasa bahaya sudah berlalu seiring kepergian idol-idol itu.
Niat kami untuk mengerjakan laporan sirna sudah karena pertemuan kami dengan mereka. Malam sudah semakin larut, aku dan Sarang memutuskan untuk kembali ke apartemen masing-masing dan berniat mengerjakan laporan kami besok.
Aku merebahkan tubuhku diatas kasur. Mulai memejamkan mata tanpa repot-repot mengganti baju ataupun membasuh wajah. Entah mengapa hari ini terasa sangat lelah.
Rasa kantuk sudah sedari tadi menyerangku, namun masih ada yang mengganjal dalam pikiranku. Apalagi kalau bukan kejadian tadi. Memang aku tak sepenuhnya buta akan hal yang terjadi beberapa jam lalu tapi tak banyak juga yang ku ketahui. Intinya, ada sesuatu atau seseorang yang benar-benar harus dihindari. Entah seberapa besar efek yang dapat ditimbulkan tapi kurasa ini cukup serius.
Ah, jangan-jangan salah satu diantara mereka tertangkap basah oleh pacarnya mengobrol bersama 2 wanita –aku dan Sarang, sedangkan mereka mengaku sedang dalam perjalanan ke dorm? Atau mereka sedang dalam run away mode dari managernya dan pergi sembunyi-sembunyi? Atau bisa jadi mereka sudah melakukan suatu perbuatan yang sangat merugikan SM hingga sahamnya anjlok? Atau lagi.. ahhh sudahlah. Apa peduliku? Selama tak membahayakanku, aku tak perlu sibuk-sibuk memikirkannya. Lagipula, tadi itu cukup seru. Walau sangat mendebarkan.
Omong-omong soal kejadian tadi, aku masih tak habis pikir mengapa beberapa hal yang terjadi terlihat mirip dengan apa yang terjadi padaku sekitar nyaris 2 bulan lalu. Suasana sedikit mencekam, tak mengerti dengan jelas apa yang terjadi, melewati lorong dan pintu, tanganku yang digenggam seseorang untuk berlari, semerbak aroma yang ku hirup dan aturan menunggu beberapa saat untuk menyusul seseorang kemudian. Hanya bedanya, kali ini tau siapa yang menarik dan menyeret tubuhku untuk berlari.
Atau jangan-jangan..
-----
"Sarang, kudengar kita dipanggil Song Jong Hwa-ssi ke mejanya setelah makan siang. Apakah kau punya sedikit bocoran mengenai pemanggilan kita? Sepertinya agak 'penting'?" Aku membuyarkan lamunan Sarang.
"Jin-jja? Assaaaaa.. Hmm, mana ku tahu Nona Callie." Ada apa dengan wanita ini?
"Kau yakin tak tahu? Kau yakin ini bukan ulahmu lagi?" Aku mulai menyelidiki gerekan pupil mata Sarang. Mereka membesar.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE UNTOUCHABLE | FF PARK CHANYEOL ❤
FanfictionIa pria yang menolongku. Seseorang yang sangat baik dengan menolong orang asing. Yang membuatku meneguk wine bersamanya ditengah dinginnya malam kota Seoul lalu terbangun di sampingnya pada pagi hari. Membuat jantungku kadang berdetak tak wajar kare...