Chanyeol P.O.V
Ya Tuhan, apakah ada yang salah dengan otak perempuan ini? Jelas-jelas ia yang memberitahuku tadi jika tema CF kami bernuasa pastel. Tapi apa-apaan dengan baju pilihannya ini? Apakah ia buta warna? Jelas-jelas ini warna stabilo. Biru, hijau dan kuning yang seluruhnya serba electric. Dan lagi, aku tak yakin apakah benar baju-baju ini milikku? Oh God, sepertinya ia ingin melihatku di marahi Seung Hwan hyung habis-habisan besok.
Berkat ulahnya itu aku harus benar-benar mencari dresscode-ku sendiri. Apa kalian berpikir aku sedang berbelanja? Tidak mungkin, ini sudah pukul 12 malam! Aishhh, bagaimana bisa aku langsung percaya pada pilihannya tadi? Bahkan aku tak memeriksanya sama sekali, sampai akhirnya aku... Ah sudahlah! Tak perlu dibahas. Lagipula, noona sudah berhasil membujuk sahabatnya untuk membuka paksa butiknya di tengah malam begini hanya untuk mencari dresscode sialan itu.
Lihat saja pembalasanku besok. Aku akan memberinya pelajaran karena membuatku berkendara dengan keadaan mengantuk seperti sekarang. Begini, jika kalian bertanya pergi kemana member yang lain, aku akan menjawab: mereka-sudah-tidur-dalam-damai. Apakah kalian lupa sekarang pukul 12 malam?
Jahat sekali. Mereka sama jahatnya seperti Anne. Oh ya, berbicara tentang wanita itu, apakah ia sudah tidur sampai-sampai tak mengakat panggilan teleponku sedari tadi? Tak seperti biasanya.
Ah sudahlah, masa bodoh. Rasakan saja pembalasanku besok, Anne. Kau akan menye...
CITTTTTTT...
Kakiku reflex menginjak rem karena menerima perintang langsung dari otakku. Sebab mataku mendapati sesuatu. Tak pelak suara gesekan antara ban mobilku dan aspal menarik perhatian orang-orang yang berada di sekitarku. Tapi tidak dengan seseorang yang –kurasa kukenal. Aku tak salah lihat bukan? Apa dia benar manusia? Atau hanya hantu yang menjelma? Aishhh bicara apa aku ini!
Aku kembali menjalankan mobilku perlahan, mengkuti derap langkah objek pengelihatanku. Aku mempertajam pengelihatanku. Tak salah lagi. Aku mengenal orang itu. Apa yang sedang ia lakukan? Sesekali ia melihat ke belakang. Apakah ada seseorang yang mengejarnya?
Aku memutuskan untuk mengehentikan laju mobil. Mulai mencari tahu apakah yang menjadi penyebab wanita itu berlari dalam kepanikan. Mataku mendapati sekelebat bayangan yang juga berlari searah dengannya. Apakah orang itu yang sedang dihindarinya? Jika benar, apa yang harus kulakukan? Anne benar-benar terlihat ketakutan.
Kukenakan kembali hoodie yang sebelumnya sudah kulepas, tak lupa dengan masker kebanggaanku. Aku bergegas keluar dari mobil dan berlari di sisi lain jalan raya. Kupercepat lariku agar dapat mendahuluinya. Feeling-ku mengatakan kalau ia akan berbelok ke kiri saat tiba di ujung jalan sana. Sengaja ku ambil rute sedikit memutar untuk dapat berada di balik sebuah pohon di ujung jalan ini.
Aku tak boleh terlihat mencurigakan. Lebih-lebih terhadap orang yang sedang mengejar wanita ini. Aishh, apa yang sebenarnya sedang terjadi Anne? Aku harap ini akan baik-baik saja dan kita –Aku dan Anne tak terjebak dalam keadaan yang buruk karena tindakanku, batinku.
Aku sudah bersiap menangkap tubuh wanita itu walaupun nafasku belum kembali teratur. Samar-samar ku dengar derap langkah dari sepatu berhaknya. Astaga, astaga! Semoga saja ia tak memberontak karena mengira aku orang jahat. Ayolah Anne, instingmu sangat diperlukan sekarang ini.
Suara derap langkah itu semakin mendekat sampai-sampai aku juga dapat mendengar deru nafas terengah-engahnya. Aku mulai menghitung dalam hati sambil menerka-nerka gerakan seperti apa yang harus kulakukan.
Aishh, tidak ada waktu untuk berpikir. Netraku sudah berhasil menangkap sekelebat bayangan yang sangat kuyakini itu adalah Anne. Setelah tubuhnya benar-benar berada dihadapanku, serta merta ku ayunkan tangan kananku untuk membekap mulutnya dan tangan kiriku bergerak memposisikan tubuh sintal itu membelakangiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE UNTOUCHABLE | FF PARK CHANYEOL ❤
FanfictionIa pria yang menolongku. Seseorang yang sangat baik dengan menolong orang asing. Yang membuatku meneguk wine bersamanya ditengah dinginnya malam kota Seoul lalu terbangun di sampingnya pada pagi hari. Membuat jantungku kadang berdetak tak wajar kare...