Merry Christmas and Happy New Year my lovely readers :)
Author P.O.V
Kini kedua anak manusia itu berkendara dalam diam. Selepas keluar dari kamar mandi tadi Adri langsung bergegas membereskan barang-barangnya dan berjalan keluar kamar tanpa sepatah katapun. Chanyeol yang belum siap mental maupun fisik, kelabakan mengimbangi pergerakan Adri. Dengan nyawa yang masih belum utuh, Chanyeol melompat dari ranjang lalu berlari menyusul wanita itu.
Astaga, mengapa jadi seperti ini? Apakah tingkahku kelewat batas, batin Chanyeol.
"Anne-ah, tunggu aku." Chanyeol memanggil wanita yang terlihat akan memasuki pintu lift. Tapi sayang, menolehpun Adri tidak. Pria itu mempercepat langkahnya.
Beruntung lift yang akan membawa mereka turun, terbuka sesaat setelah Chanyeol berhasil menyusul Adri. Mereka masuk kedalam lift kosong tersebut tanpa sepatah katapun. Begitu pintu tertutup, Chanyeol mendekatkan tubuhnya kearah Adri.
"Anne-ah, mengapa seperti ini? Apakah tingkahku sejak semalam keterlaluan padamu? Maafkan aku, eoh?" Chanyeol menggamit lengan Adri lalu menggerak-gerakannya. Persis seperti anak umur 5 tahun yang sedang merajuk pada ibunya, minta dibelikan gulali.
"Jebal, eoh? Aku berjanji takkan sembarangan memelukmu atau menciummu lagi asal kau tak mendiamkanku." Kini ia merapatkan kedua telapak tangannya dan menggesek-gesekannya. Memohon.
Adri yang baru bisa menelaah setiap kata dari kalimat Chanyeol setelah beberapa detik, mengerutkan dahinya lalu menoleh cepat kearah pria itu. Chanyeol tersentak karena gerakan Adri yang tiba-tiba.
"Wae? Wae? Apa ada yang salah dengan ucapanku?" Chanyeol menatap Adri kebingungan.
Adri tetap tak menjawab, ia hanya berdecak sebal.
'Hampir saja aku terjebak kata-katanya. Hmm, tak akan!' Gumam Adri dalam hati.
"Ya, apakah kau sebuah mannequin hmm?" Chanyeol mulai geram karena diabaikan.
Adri masih kekeuh diam. Arah pandangnya masih tertuju pada angka-angka penunjuk posisi lantai. Lantai 12.
'Lambat sekali.' Gumamnya lagi.
"Oh baiklah jika begitu." Chanyeol kembali menyambar lengan Adri lalu menggoyang-goyangkannya. "Ku beri tahu kau sesuatu. Aku mempunyai kebiasaan aneh dimana aku sangat senang memeluk, mencium, meraba lalu berfantasi liar jika melihat sebuah mannequin yang bisanya hanya diam." Chanyeol memajukan tubuhnya mendekat kearah Adri.
Adri menatapnya dengan tatapan sinis seraya mundur selangkah. 'Mau apa pria ini?'
Chanyeol kembali melangkahkan kakiknya mendekat dan bersiap seakan ingin membelai wajah Adri. Ia berani bertaruh tatapan matanya sangat nakal sekarang. "Jadi karena kau mannequin, aku rasa aku akan..."
"Stop it Chan!!!! Dasar byuntae!!!!" Adri menjerit sejadi-jadinya sambil memukul-mukul dada Chanyeol.
Chanyeol yang merasa rencananya berhasil, tersenyum-senyum tak jelas sambil berusaha menangkap kedua tangan Adri.
"Hentikan Anne, kau bisa membolongi dadaku." Ujar Chanyeol sambil terkekeh geli.
"Tak akan. Rasakan ini! Rasakan!" Adri masih terus berusaha memukul tubuh pria itu walaupun kedua tangannya sudah berada di genggaman Chanyeol.
"Ya! Ya! Ya! Appo! Nomu appo, Anne-ah."
"Ini balasan untuk orang yang membohongiku dan cabul!" Adri memberontak sejadi-jadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE UNTOUCHABLE | FF PARK CHANYEOL ❤
أدب الهواةIa pria yang menolongku. Seseorang yang sangat baik dengan menolong orang asing. Yang membuatku meneguk wine bersamanya ditengah dinginnya malam kota Seoul lalu terbangun di sampingnya pada pagi hari. Membuat jantungku kadang berdetak tak wajar kare...