*****
"104...105...106... yup.. akhirnya aku menemukanmu"
Seorang gadis dengan rambut hitam sebahunya terlihat kegirangan, saat nomor rumah sipemesan makanannya berhasil ia temukan.
"Chakkaman" (tunggu sebentar).
Ia terkejut dengan bangunan yang ada dihadapannya, karena itu tidak terlihat seperti rumah, melainkan terlihat seperti bangunan kantor besar.
Dan kini mulutnya terbuka lebar dengan spontan, saat ia melihat tulisan besar terpampang didepan gedung itu.
"Big Hit Entertainment..? benarkah ini tempatnya?"
Gadis itu bergumam. Dan kembali ia cocokan alamat yang tertera di secarik kertas itu dengan gedung milik salah satu idol group Korea yang mendunia itu.
"Kurasa memang benar"
Anggukannya mengisyaratkan jika ia memang tidak salah alamat. Dan segera ia mengambil ponselnya dari saku bajunya untuk menghubungi sipemesan makanan itu.
"Yeobeoseyeo... ahjussi pesananmu sudah sampai" (hallo.. paman) ucapnya sesopan mungkin.
Tanpa menjawab panggilannya, seseorang dibalik ponsel itu mematikannya.
"Aigoo... apa selapar itukah hingga tak sempat untuk membalas ucapanku?" gerutunya.
Cukup lama untuk menunggunya keluar, sekitar tujuh menit gadis itu menunggunya.
Pandangannya terus diarahkan pada pintu masuk agency Big Hit itu. Dan seseorang terlihat dari pintu kaca transparan itu berjalan menuju arah luar, namun gadis itu tak bisa melihatnya dengan jelas karena pria itu memakai masker yang menutupi setengah wajahnya.
Yaa.. Yunji kau jangan heran dengan orang-orang disini, mereka pasti berpenampilan seperti itu jika akan keluar, karena wajahnya adalah aset besar baginya juga agencynya, karena ini adalah lingkungan para idol, kau mengerti?
Batinnya secara spontan memberi kejelasan pada dirinya sendiri untuk berusaha memahami situasi ini.
Pria itu kini menghampirinya, dan ia hampir kehilangan tingkah.
Apa yang harus aku lakukan? Jika dia seorang idol apa aku harus meminta tandatangannya? Tapi aku tak begitu mengidolakan artis Big Hit. Atau jika dia bukan idol, apa dia seorang penjahat ?, akhir-akhir ini kan sering terjadi penculikan dikota Seoul. Ah.. tidak-tidak.
Beberapa hal yang ia takutkan berkumpul didalam fikirannya.
"Apa ini pesananku?" Ucapan pria itu berhasil membuyarkannya dari fikiran-fikiran negatifnya.
"Ah.. benar ahjussi" jawabnya gugup dengan memberikan jajangmyeon pesanannya.
"Ahjussi...?" Jelas sekali dari nada bicaranya pria itu sangat heran dengan panggilan yang baru saja ia dapatkan.
"Mwo?..." (apa?) Dengan konyolnya gadis itu malah bertingkah bodoh. Ia tak mengerti maksud dari pria itu.
"Ah.. jeosonghamnida oppa" (mohon maaf), kini ia mengubah perkataannya dari ahjussi menjadi oppa, karena dirasa dia memepermasalahkan panggilan sebelumnya yang terdengar seperti tua, padahal kenyataannya dia terlihat lebih muda dari yang gadis itu bayangkan.
Salahnya.. kenapa menutupi wajahnya dengan masker, aku jadi tak bisa melihat wajah mudanya.
Pria itu mengambil jajangmyeon dari tangan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Over Now [Completed]
FanfictionSeorang gadis biasa diminta menjadi saksi, atas kekerasan yang dialami seorang idol besar dalam sidang tertutup. bagaimana kelanjutan hidupnya setelah ia terlibat dengan kasus salah satu idol besar tersebut? apakah itu akan menjadi keberuntungannya...