Duk.. duk.. duk..
"Kim Yunji-ssi.. apa kau didalam?"
Yunji terkejut.
"N.. n.. ne !"
Dengan cepat Yunji membasuh wajahnya agar tidak terlihat seperti sudah menangis.
"Ppallie.. waktu istirahat tiba, Taehyung membutuhkanmu !" Ucap salah seorang staff pemotretan dari luar pintu.
"Ne.. aku akan segera menyusul !"
Aishh.. kenapa tiba-tiba?.
Aku segera mungkin membawa diriku ke tempat panas itu lagi, dan berharap keadaan sudah berubah.
Saat tiba, langkahku terhenti. Aku tertegun diambang pintu melihat kedalam ruangan itu, dan aku semakin ragu untuk menghampirinya.
Seulgi membawa beberapa makanan pada nampan berukuran sedang, ia kemudian menghampiri Taehyung dan memberikan satu buah Burger yang masih terbungkus. Bukan hanya itu, Seulgipun membukakan kertas yang masih membungkus makanan itu.
Tak ada keraguan sama sekali yang kulihat pada diri Taehyung. Bahkan ia tak terlihat canggung sama sekali, senyum manis dari bibir seksinya ia pamerkan pada Seulgi saat Taehyung berhasil menggigit Burger itu.
Deg..
Kembali kudengar keras degup jantungku. Tanganku mencoba menenangkannya dengan sedikit mengusap lembut, namun itu tak berarti.
Rasanya aku ingin kembali ketempat tadi dan berdiam diri hingga acara selesai, tapi tak mungkin.
Tap.
"Yunji-ssi"
"Ommo !"
Aku menengok kebelakang setelah sesuatu menyentuh pundakku yang membuatku kaget.
"Sejin-nim?"
"Kenapa kau tak masuk?" Sejin-nim yang kurasa baru membeli sesuatu karena menenteng kantong plastik menegurku pelan.
"M.. m. Mau.. ini juga mau masuk" ucapku gugup.
"Ayo.." ajak Sejin-nim dengan merangkulku.
"Aku kurang begitu suka burger, jadi aku membeli ini" Sejin-nim mengacungkan kantong plastik itu.
"Apa itu?"
"Jjajangmyeon pedas, apa kau mau?"
"Mmm.."
"Kebetulan aku membeli dua, tadinya untuk Taehyung, tapi.. kulihat ia sedang lahap makan itu bersama Seulgi" ucap Sejin-nim dengan menunjuk kearah Taehyung yang memang sedang asik makan.
"B.. b. Boleh kalau begitu" ucapku masih gugup.
Aku dan Sejin-nim menghampiri mereka. Jarakku dengan mereka yang sedang asik makan berdua semakin menipis. Rasanya aku ingin putar balik. Tapi, percuma.
"Aigoo.. kau kemana saja Yunji-ssi eoh?" Tanya Seulgi sedikit kesal setelah melihatku datang.
"Lihat, Taehyung kelaparan" ucap Seulgi sedikit menyindirku.
Taehyung terhenti dari aktivitas mengunyahnya saat aku menatapnya.
"Kau tahu, seorang asisten idol itu harus selalu siaga".
"Ne.. Jeoseonghamnida"
"Jangan meminta maaf padaku, minta maaflah pada Taehyung" ucap Seulgi cukup terdengar kasar ditelingaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Over Now [Completed]
Fiksi PenggemarSeorang gadis biasa diminta menjadi saksi, atas kekerasan yang dialami seorang idol besar dalam sidang tertutup. bagaimana kelanjutan hidupnya setelah ia terlibat dengan kasus salah satu idol besar tersebut? apakah itu akan menjadi keberuntungannya...