Choice

2.7K 133 9
                                    

"Leehi ?"

Seketika akupun kembali teringat dengan kejadian dua minggu yang lalu.

Padahal hingga tadi sebelum masuk aku sudah tak mengingatnya dan membuatku lebih tenang, namun sekarang foto besar ini mengingatkan kembali akan kejadian yang kurekam itu.

Saat aku sedang mengamati foto itu dengan seksama, seseorang mengagetkanku.

"Kau sudah datang?"

"Omo kamchaegya..!" (kau membuatku kaget).

Wanita yang begitu cantik itu menghampiriku. Dan ternyata dia adalah seseorang yang fotonya sedang kuamati sejak tadi.

Segera kuberikan pesanannya, namun firasatku tak enak saat Leehi memintaku duduk bersamanya. Dan memberikanku segelas air mineral dalam gelas yang sangat cantik itu.

Aku begitu mencurigai gelagatnya, karena untuk apa seorang idol cantik melayaniku dengan baik?, walau dengan hanya memepersilahkanku duduk, melemparkan senyuman termanisnya padaku, dan memberikanku segelas air, kurasa ia melakukan ini bukan tanpa maksud apapun.

Aku jadi tidak ingin meminumnya, karena takut ia menaburi beberapa serbuk obat yang bisa membuatnya mengendalikan diriku, walaupun tenggorokanku kering karena perjalanan tadi yang aku cukup banyak menghirup hembusan angin.

Heii... ayolah Yunji, berfikirlah positif, ia memeperlakukanmu begitu mungkin karena dasarnya ramah dan sopan.

Ada betulnya juga.

Aku langsung meneguk habis minuman yang Leehi hadirkan untukku, walau ia belum mempersilahkannya.

“ahaha.. kau lucu sekali” tawanya membuatku melayang. Jika aku adalah pria pastilah aku sudah ingin mengajaknya menuju pelaminan.

“bukan apa-apa, perjalanan menuju kesini cukup membuatku haus” jawabku.

“kau ingat aku?” tanyanya tiba-tiba.

“tentu saja, kau adalah penyanyi bersuara emas” Aku merekahkan bibirku dan menjawab pertanyaannya yang sedikit konyol, karena semua orang juga tau ia siapa.

“bukan itu..”

Aku mengernyitkan dahi, dan alisku mungkin saja berhasil menyatu satu sama lain karena heran dengan ucapannya.

“kau ingat aku akan kejadian yang kau rekam itu kan?” tanyanya lagi mencoba tak membuatku pusing untuk bisa menjawabnya. rupanya ia bisa membaca kerutan pada dahiku.

“aaahh... benar, aku ingat” jawabku dengan anggukan kepala ringan, karena potongan rambut sebahuku.

“apa kau masih menyimpannya?”

Aku mengangguk ragu, karena untuk apa mempertanyakan itu?.

Gadis cantik itu tersenyum puas setelah melihat anggukanku.

“ini kartu namaku”

Semakin aneh dengan ucapannya, aku menegakkan posisi dudukku sebelum ia melanjutkan ucapannya.

“kuharap kau bersedia menjadi saksiku” lanjutnya.

Benar saja, yang selama ini kutakutkan akan terjadi. aku sudah mengetaui maksudnya walaupun ia belum menyelesaikan perkataannya. Aku menghela nafas dalam dan menghempaskannya dengan sekali hembusan.

Sudah kubilang aku tak ingin terlibat dengan para idol, pasti akan jadi rumit !.

“Yunji-ssi?”

Panggilannya membuatku tersadar dari amukan batinku yang bersikeras tak mau melakukan permintaannya. Yang lebih kagetnya lagi ia tahu namaku darimana?.

It's Over Now [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang