Mereka berdua saling diam. Diantara keduanya ada rasa serba salah atas apa yang sudah terjadi.
Taehyung berdiri menghadap tembok kaca besar apartemen nya yang gordennya sengaja ia buka. Karena dirasa, setelah kejadian tadi ia butuh suasana yang bisa mengembalikan dirinya kembali normal. Sedangkan Yunji, ia terduduk diatas kasur dengan tatapan kosong. Keduanya tak saling bicara.
Tak lama dari itu, Yunji berdiri dan pergi menuju kamar mandi. Mata Taehyung mengikutinya pergi.
Dengan segera Yunji membasuh wajahnya secara kasar, ia menatap kaca seraya mengumpati dan menyalahi dirinya sendiri.
Ia menyesali itu.
Bagaimana mungkin, hal yang selama ini ia hindari, bisa ia rasakan dengan mudahnya kali ini.
Ciuman itu, mungkin bagi Taehyung tak terasa asing, tapi berbeda dengan Yunji. Yunji merasa sedikit tak punya harga diri, walau sebenarnya hal itu sah-sah saja dilakukan oleh sepasang kekasih. Dan walaupun Taehyung yang memulai lebih dulu, tetap saja Yunji merasa dirinya tak punya harga diri.
Ia malu melakukan hal itu karena dirinya tak pantas dan tak sederajat dengan Taehyung, walaupun berkali-kali Taehyung bilang ia tak pernah mempermasalahkan itu.
"Eotteoke ?, mengapa aku tak bisa mengontrol diriku" kesalnya masih dengan menatap kaca diiringi dengan tetesan air mata.
"Tapi rasanya.." jarinya kemudian memegang bibirnya.
"Aahh.. meolla meolla meollaaa... !" Kesalnya tak mengerti dengan keluhannya sendiri.
Yunji menghindari hal itu bersama Taehyung, karena ia tak ingin merasa berat saat hendak meninggalkannya suatu saat nanti, jika memang harus. Karena jika tidak begitu, moment manis pasti akan terbentuk dan itu akan sangat sulit untuk dilupakan.
Klik.
Pintu kamar mandi ia buka. Ia keluar secara perlahan dan segera mengambil tas kecilnya. Dilihatnya Taehyung masih dengan posisi yang sama.
"Taehyung-ah aku akan pulang" ucap Yunji canggung.
Ya, salah satunya Yunji tak ingin melakukan hal tadi dengan Taehyung, karena ia tak ingin ada rasa canggung lagi diantara keduanya.
Taehyung melirik jam tangannya.
"Biar kuantar" jawabnya dingin dengan menoleh padanya.
"Anii.. aku akan naik taks~"
"Biar kuantar !" Ucapnya tegas dan langsung mengambil jaket tebal yang tergantung di tembok.
"N.. n.. nee.." jawab Yunji gugup.
Taehyungpun masih merasa kesal rupanya.
---
Didalam perjalanan merekapun saling diam, masih tak ada yang mau memulai percakapan, dan itu semakin membuat Yunji merasa canggung.
Aku tidak ingin hal ini terjadi, kumohon Taehyung bicaralah !.
Sebenarnya hal logis bagi Taehyung tak berbicara sama sekali, karena ia memang sedang berkemudi. Tapi untuk posisi Yunji yang hanya penumpang, jelas itu sangat mengganggunya dan membuatnya salah tingkah.
Otaknya berpikir keras, untuk bisa membuat suasana menjadi biasanya. Padahal sebenarnya, Yunji sangat pintar mencairkan suasana, tapi dalam konteks kepada orang lain yang baru kenal atau orang yang tidak terlalu dekat. Sedangkan Taehyung adalah orang yang sangat dekat dengannya, dan itu malah membuatnya terlihat bodoh dalam hal itu.
"Taehyung-ah.. Mianh~"
"Aku sudah memaafkanmu"
Akhirnya Yunji memberanikan diri untuk berbicara, namun Taehyung malah memotongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Over Now [Completed]
Fiksi PenggemarSeorang gadis biasa diminta menjadi saksi, atas kekerasan yang dialami seorang idol besar dalam sidang tertutup. bagaimana kelanjutan hidupnya setelah ia terlibat dengan kasus salah satu idol besar tersebut? apakah itu akan menjadi keberuntungannya...