Seventeen

5.4K 567 34
                                    

Sebuah aula gedung di hotel tersebut telah berubah menjadi sebuah acara pernikahan mewah. Kedua pasangan pengantin nampak tersenyum bahagia dan para tamu undangan yang berbondong mengucapkan selamat kepada kedua orang tersebut yang beberapa menit lalu telah resmi menjadi suami-istri dan mengucap janji di depan Tuhan.

"Jadi, kalian berdua akan bulan madu kemana?" Tanya Namjoon dan langsung mendapatkan pukulan di kepalanya oleh Yoongi, membuat semua yang ada disana menahan tawa saat melihatnya.

"Lebih baik kau urus dirimu sendiri. Bagaimana bisa Jennie lebih dulu menikah dibanding kau dan Taehyung?"

"Hyung, kau juga urus urusanmu. Kapan kau akan menikahi Rosè, huh? Jimin, apa kau tidak takut nanti adikmu itu akan dicampakkan oleh Yoongi hyung?"

"Kau--"

"Oppa, sudahlah. Kau seperti tidak tahu Namjoon Oppa saja." Ucap Rosè.

"Oh ya, sedari tadi aku tidak melihat Seokjin Oppa dan Jisoo eonni. Mereka berdua bahkan tidak ada saat pemberkatan." Ucap Jennie.

"Kami disini."

Semua yang ada disana berbalik bersamaan dan didapatnya Seokjin dan Jisoo yang datang bersamaan.

"Maaf karena kami datang terlambat bahkan tidak ada saat pemberkatan kalian." Ucap Seokjin.

"Jennie, selamat atas pernikahanmu dan maaf karena aku datang terlambat." Ucap Jisoo dan beranjak mendekat pada Jennie lalu memeluknya.

"Tak apa, eonni. Yang penting kau sudah datang." Ucap Jennie dan setelahnya mereka berdua melepaskan pelukan mereka.

"Tapi, seperti ada yang kurang disini."

Ucapan Taehyung membuat semuanya kini menatap ke arahnya.

"Dimana saudara tirimu itu, Jimin? Bahkan ayah dan ibu tirimu saja datang."

"Ck, bagus dia tidak datang. Lagipula, siapa juga yang mau dia datang? Cukup wanita itu saja sudah memuakkanku. Jangan tambah lagi dengannya." Ucap Jimin.

"Tapi sepertinya, keinginanmu itu tidak akan tercapai."

Ucapan Hoseok saat itu membuat pandangan Jimin dan lainnya kini beralih menatap seseorang yang baru saja memasuki aula itu dengan gaun merahnya yang mencolok.

Rangkulan Jisoo di lengan Seokjin semakin mengerat saat melihat Hyejeong yang baru saja datang, membuat pria itu beralih menatap Jisoo kali ini.

"Gaun itu, dimana dia mendapatkan gaun itu?" Gumam Jennie.

"Benar. Bukankah itu gaun yang dipakai Jisoo eonni saat acara prom di kampus saat itu?" Ucap Rosè kali ini dan membuat semuanya kali ini mengingat apa yang dikatakan Rosè. Hingga tak berapa lama kemudian, Hyejeong telah datang menghampiri mereka.

"Maaf, aku datang terlambat." Ucapnya menatap Jimin dan Jennie.

"Kau tidak datang pun aku akan semakin senang." Ucap Jimin ketus dan hanya ditanggapi senyuman tipis oleh Hyejeong.

"Aku ingin ke toilet sebentar." Ucap Jisoo menatap Seokjin.

"Kau mau aku temani?"

"Tidak perlu. Aku bisa sendiri." Ucap Jisoo berusaha tersenyum pada Seokjin dan setelahnya ia mulai pergi.

"Darimana kau mendapatkan gaun itu?" Tanya Rosè setelah Jisoo pergi dari sana dan jangan lupakan nada sinis yang dikeluarkan oleh gadis itu.

"Wae? Apa ada yang salah dengan gaunku?" Tanya Hyejeong menatap gaunnya dan setelahnya menatap Rosè.

back to 17 ❌ jinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang