Prolog

11.4K 557 19
                                    

"Sayang, kau lupa memakai kondom." Ujar Diva mengingatkan seraya memeluk erat tubuh Davi.

"Aaarrrgghhh....DAMN!" Maki Davi seraya memukul keningnya. "Maaf, sayang, kau membuatku melupakannya. Apa kau punya pil?" Tanya Davi dengan tatapan mesra kepada kekasihnya.

Diva memukul pelan lengan Davi.

"Kau ini, kamu kan tahu aku gak pernah beli pil KB. Aku malu membelinya di apotik tahu. Tapi jangan khawatir, ini bukan masa suburku kok. Mudah-mudahan tidak apa-apa."

Davi memeluk tubuh kekasihnya seraya mengelus-elus lengan Diva yang halus dan lembut.

"Kalaupun terjadi apa-apa, aku akan bertanggung jawab, Sayang."

Mendengar ucapan sang kekasih, Diva semakin meringkukkan tubuhnya ke tubuh sang kekasih dengan manja. Dia percaya sepenuhnya kepada Davi, karena mereka sudah lama saling menjalin kasih, sejak mereka kelas dua SMP. Kalau dihitung, mereka berpacaran sudah 10 tahun. Mungkin kalau disamain dengan kredit rumah, rumah mereka sudah lunas.

Namun yang disesalinya, dia sudah menyerahkan dirinya kepada sang kekasih, padahal mereka belum menikah. Dan mereka memang belum siap menikah walaupun mereka telah menyelesaikan pendidikan mereka, bahkan mereka sudah bekerja. Itu semua ada alasannya. Dan alasannya karena orangtua Davi yang kaya raya pasti tidak menyetujui hubungan mereka, terutama mamanya Davi adalah orang yang selalu memandang segala sesuatunya dari materi. Dan keluarga Diva yang sederhana bukanlah calon besan favoritnya. Maka Davi tidak pernah berani memperkenalkan Diva kepada orangtuanya. Mama Davi selalu mengatakan kepada Davi jika mencari istri harus jelas bibit bebet dan bobotnya, harus dari kalangan yang sederajat dengan mereka. Itu yang membuat Davi tidak pernah mengajak Diva ke rumahnya.

Pertama kali mereka melakukan hubungan terlarang itu, yaitu ketika acara pesta wisuda Davi di sebuah klub malam. Salah seorang teman mereka memasukkan obat perangsang ke minuman mereka, dan terjadilah hal yang selama ini mereka jaga berdua. Kejadian itu sekitar setahun yang lalu. Dan sampai sekarang mereka tidak mengetahui siapa yang sudah memasukkan obat perangsang itu ke minuman mereka. Tapi sejak itu mereka malah jadi ketagihan melakukannya.

Diva lebih muda setahun usianya dari Davi. Dan mereka sama-sama kuliah mengambil jurusan ekonomi. Setelah tamat kuliah S1, Davi langsung bekerja di perusahaan papanya sebagai Wakil Direktur. Dan setelah Diva tamat kuliah, Diva langsung direkrut Davi sebagai sekretarisnya.

Sekarang Diva berusia 23 tahun, sedangkan Davi 24 tahun.

"Sayang, papa menyuruhku melanjutkan pendidikan ke Amerika. Bagaimana menurutmu."

Dirasakan Davi tubuh Diva menegang. "Kalau itu demi kebaikanmu dan untuk kemajuan perusahaan, itu bagus." Jawab Diva walaupun sebenarnya dalam hati kecilnya tidak rela berpisah.

"Kalau menurutmu begitu, aku akan bilang ke papa kalau aku setuju. Tapi aku pasti sangat merindukanmu, Sayang."

"Kalau begitu, kau harus sering menelponku."

"Tentu saja, Sayang."

Davi menggulingkan tubuhnya ke atas tubuh Diva sambil menatapnya dengan sorot mata gelap, tanda ia mulai bergairah lagi. Dan Diva menyadarinya. Wajah Davi menunduk semakin dekat dan akhirnya menghilangkan jarak wajah mereka. Davi melumat bibir Diva dengan penuh gairah hingga terulang kembali kemesraan yang baru saja berlalu beberapa menit yang lalu.

💝💝💝

29112018

Simpan ya di library kamu 😀

D I V ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang