23

4K 443 24
                                    

Rumah Diva dihiasi dekorasi warna serba blash pink, karena menurut perkiraan dokter, anak yang dikandung Diva berjenis kelamin perempuan. Berarti Oliv akan punya teman bermain kelak.

Diva sangat cantik dengan baju hamil berwarna merah muda dan rambut yang dicepol rapi. Namun yang tak disangkanya, teman akrabnya saat SMA akan datang menghadiri acaranya setelah bertahun-tahun tak pernah jumpa lagi karena temannya itu memilih sekolah di luar negeri dan bekerja di sana. Temannya bernama Rena. Mereka tak sengaja bertemu saat Davi mengajaknya makan siang setelah insiden bertemu dengan Amelia.

"Hai, Diva kan?"

Diva yang terkejut langsung menoleh dan melihat Rena yang dulu cupu sekarang jadi cantik, hingga dia pangling dan hampir tak mengenalinya. "Kamu...."

"Ya ampuuunn...kamu lupa ya sama aku? Aku Rena, teman sebangku kamu waktu SMA."

Diva langsung berdiri dan memeluk Rena. "Astagaaa...aku pangling loh lihat kamu. Kamu dulu..."

"Iya, kau tahu. Dulu aku jelek kan?"

"Ihh..kamu itu. Kamu dulu juga manis kok. Cuma kamu gak pernah peduli sama penampilan kamu." Ujar Diva. "Eh, ayo gabung sama kami. Kita ngobrol-ngobrol dulu. Kan udah lama gak ketemu."

Rena menatap pria yang ada di seberang Diva dan sedang memangku anak kecil. Dalam hatinya masih ada rasa cemburu. Pasti mereka sudah menikah dan anak yang dipangku Davi pasti anak mereka. Dan sekarang kelihatannya Diva sedang mengandung anak mereka lagi. Mereka memang pasangan serasi dan sepertinya sangat bahagia. Ahh...ternyata setelah sekian tahun, rasaku kepada Davi belum pudar. Itulah sebabnya dia dulu memilih pergi agar tak melihat lagi kemesraan antara sahabatnya dengan Davi. Dan rasa yang tak pernah pudar inilah yang membuat dia tak pernah bisa mendapatkan pacar. Katakan saja dia bodoh. Jelas Davi lebih memilih Diva, karena Diva sangat cantik. Dibandingkan dengan dirinya, ya kalah jauh.

"Emm...apa ini anak kalian?" Tanya Rena.

"Hai, Ren. Apa kabar? Kamu cantik sekali sekarang?" Bukannya menjawab, Davi malah balik bertanya.

"Iyaaa...bilang aja dulu aku jelek."

"Bukan aku loh yang ngomong." Canda Davi seraya terkekeh.

"Duduk Ren, sini dekat aku." Ujar Diva.

Mereka mengobrol tentang masa SMA dulu dan sesekali diiringi tawa. Hingga akhirnya Diva teringat kalau besok dia ada acara baby shower.

"Rena, besok datang ya ke rumahku. Besok acara baby showerku."

"Oh, jadi kalian sedang menunggu kelahiran anak kalian? Yang ke berapa nih."

"Ini bukan anak Davi kok." Jawab Diva terus terang. Dia tak ingin mengaburkan identitas anaknya dihadapan temannya. Cukup dia menyembunyikannya dari Malik saja.

Tapi Rena tampak sangat terkejut hingga mulutnya menganga. "Ap..ap..apa...maksudnya?" Tanyanya terbata-bata.

"Lain kali deh ceritanya. Soalnya panjang dan akan menghabiskan satu buku kalau diceritakan. Biar jelas sama kamu, yang sedang dipangku Davi itu memang anak kami. Tapi yang sedang kukandung ini anak mantan suamiku."

Mulut Rena semakin menganga dengan wajah bingung. Diva dan Davi sampai tertawa melihat ekspresi wajah Rena yang sudah kayak orang bloon.

"Tutup tuh mulut. Nanti masuk lalat." Ucap Davi yang dari tadi terus memperhatikan wajah Rena yang sekarang manis dan imut. Beda jauh dengan dulu.

"Oh ya, kamu sekarang kerja dimana, Ren?" Tanya Davi.

"Cieee...penasaran niyeee.." Goda Diva yang membuat wajah Rena memerah.

D I V ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang