Diva menunggu di lobby karena taksi yang dipesannya belum datang. Diva sangat gelisah, dia takut akan bertemu Davi dan istrinya lagi bila menunggu terlalu lama di lobby. Rasanya sangat menyakitkan saat melihat istri Davi bergelayut di lengan Davi. Oh...Tuhan...kenapa tak Kau hilangkan rasa ini?
Berulang kali Diva menghela nafas. Tak sabar menunggu mobil jemputannya. Tiba-tiba sebuah suara menyapanya.
"Miss Diva? Anda masih di sini?"
Diva mendongak dan tersenyum melihat pria tampan yang menyapanya. "Ya, saya sedang menunggu taksi."
"Kalau tidak keberatan, izinkan saya mengantar Anda."
"Apa tidak merepotkan?" Tangkap Diva langsung. Daripada menunggu di sini dan kemungkinan ketemu Davi, lebih baik aku diantar pria ini.
"Tentu saja tidak. Mari Miss Diva."
"Terima kasih, Pak Hardibrata."
"Jangan terlalu formal, panggil saja Mas Hardi." Ucap Hardi seraya membukakan pintu penumpang setelah petugas valet mengantarkan mobilnya.
Diva tersenyum tanpa menyahuti ucapan Hardi dan masuk ke dalam mobil. Hardi memutari mobil dan masuk ke mobilnya dan mobil melaju dengan mulus membelah jalanan kota Jakarta yang mulai sepi karena jam sudah menunjukkan lewat tengah malam. Sebelum meninggalkan hotel, mata Diva sempat menangkap Davi yang berjalan di lobby dengan buru-buru, sedangkan istrinya tampak berusaha mengimbangi langkah cepat Davi dengan tergopoh-gopoh. Aneh.
"Kamu nginap dimana?" Tanya Hardibrata memecah keheningan.
"Mmmm....di rumah orangtuaku." Diva menyebutkan alamat rumahnya.
"Ohh...berarti kita searah. Rumah saya gak jauh dari sana."
"Syukurlah, berarti saya gak terlalu merepotkan anda."
Hardi melirik cincin di jari manis Diva membuatnya penasaran. "Nggak kok. Ngomong-ngomong kamu sudah menikah? Maaf ya kalau pertanyaan saya dianggap tidak sopan."
"Nggak apa-apa. Saya memang sudah menikah, bahkan punya anak." Jawab Diva jujur.
Tampak kekecewaan di raut wajah Hardibrata. Sepanjang usianya yang sudah 32 tahun, dia belum pernah tertarik kepada seorang wanita. Namun sekalinya tertarik, ternyata sudah sold out.
"Ohh....anak anda cewek atau cowok?"
"Dua-duanya. Cowok dan cewek. Masih kecil. Yang pertama usianya 2 tahun, yang kedua usianya baru beberapa bulan."
Hardi tersenyum. "Anak kamu pasti tampan dan cantik seperti ibunya."
Wajah Diva memerah karena dipuji cantik oleh Hardi. "Bisa aja kamu, Mas."
"Serius loh. Oh ya, kamu selama ini tinggal di Turki ya. Karena dari yang saya lihat di list undangan, kamu perwakilan dari perusahaan Zein Malik."
"He um. Anda benar."
"Apa itu artinya suami kamu orang Turki?" Tanya Hardi masih penasaran. Dia ingin sekali tahu segala sesuatu tentang wanita di sebelahnya ini.
"Anda benar sekali."
"Apakah saya kenal dengan suami kamu? Soalnya saya banyak mengenal pengusaha dari Turki karena saya juga ada kerjasama dengan mereka."
"Mungkin....." Diva sama sekali tak ingin memberitahukan siapa suaminya kepada orang yang baru dikenalnya.
"Wah...nampaknya kamu enggan memberitahukan identitas suami kamu ya."
"Maaf, saya memang tidak ingin kehidupan saya banyak diketahui orang."

KAMU SEDANG MEMBACA
D I V A
RomancePRIVAT ACAK!! FOLLOW DULU SUPAYA BISA BACA LENGKAP 🤗 Diva adalah seorang gadis yang sangat cantik jelita, pintar dan bertubuh seksi. Diva adalah sosok wanita sempurna namun kehidupan cintanya tidaklah sesempurna dirinya. Diva mempunyai seorang keka...